Bahan
sagu bulat atau sagu mutiara
ikan tamban
daun pucuk ubi kayu muda
daun melinjo
Bumbu
bawang merah
bawang putih
daun kunyit
seledri
merica
garam
Peralatan Masak
Alat-alat yang diperlukan untuk membuat bubur lambok adalah piring cekung untuk meratakan sagu, panci untuk menjerang dan memasak bubur, gilingan untuk menghaluskan bumbu, serta sendok besar dan kecil untuk mengaduk bubur.
Cara Membuat
Cara pembuatan bubur lambok adalah sagu bulat dimasukkan ke dalam panci, lalu ditambah dengan air panas dan diaduk-aduk sampai merata. Setelah dirasa cukup, lalu ditaruh di atas piring yang agak cekung kemudian diratakan sambil ditekan-tekan agak kuat agar bersatu dan sagu tidak berbiji-biji. Setelah tercetak sagu dipotong-potong dadu menurut selera.
Sementara itu bumbu-bumbunyapun dipersiapkan yaitu dengan cara merica, bawang merah, dan bawang putih digiling atau ditumbuk halus. Ketika sedang menggiling bumbu, dapat direbus air yang telah dimasukkan ikan tamban, yang telah terlebih dahulu dibersihkan dan dibuang tulang-tulangnya, sampai mendidih hingga ikannya hancur. Setelah mendidih masukkanlah bumbu-bumbu yang telah digiling. Setelah bumbu yang dijerang masak, lalu masukkan pula bubur sagu yang telah dipotong-potong dadu tadi. Bubur lambok yang dimasukkan ke dalam kuah tidak boleh lama, tetapi hanya sebentar saja. Kemudian diangkat atau apinya dikecilkan. Sementara itu, tumis bawang merah dengan sedikit minyak lalu dimasukkan ke dalam bubur lambok. Untuk pengharumnya masukkan daun kunyit dan seledri yang telah dirajang-rajang kasar.Rata Penuh
Penyajian
Cara menyajikannya, apabila bubur telah masak lalu diangkat dari panci dan disendok ke dalam mangkuk besar. Seluruh keluarga dapat mengkonsumsinya. Bubur ini dapat dihidangkan pada waktu pagi hari sebagai pengganti makan pagi atau sarapan, siang hari, dan sore hari, tergantung saat mana ibu rumah tangga memasak atau menghidangkannya.
Nilai Budaya
Adapun nilai yang terkandung di dalam masakan tradisional tersebut adalah nilai budaya. Dengan mengetahui masakan dan cara memasak makanan tersebut telah membedakan budaya daerah Penyengat dengan daerah lain. Seperti diketahui bahwa di daerah lain pun ada masakan yang namanya sama dan hampir serupa, namun bahan dasarnya yang digunakan berbeda yaitu apabila di daerah lain pembuatan bubur lambok ini menggunakan beras sebagai bahan dasar, di Pulau Penyengat dipakai sagu sebagai bahan dasarnya. Selain itu, rasanya pun jelas berbeda.
Sumber:
Evawarni. 2000. Naskah Kuno: Sumber Ilmu Yang Terabaikan (Telaah Terhadap Beberapa Naskah Kuno). Tanjungpinang: Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Tanjungpinang.