Toman

Bagi pecinta ikan hias air tawar, terutama ikan predator hias, nama toman tidaklah asing di telinga. Ikan buas dengan bermacam nama (red snakehead, giant snakehead, redline snakehead, mabar snakehead) ini berasal dari filum chordata, kelas actinopterygii, ordo perciformes, famili channidae, dan genus channa. Adapun daerah penyebarannya mulai dari Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, hingga India.

Penampakan toman mirip seperti ikan gabus dengan tubuh panjang bulat yang dapat mencapai panjang lebih dari satu meter, bermulut besar, bergigi runcing, bagian ekor membulat, dan berat maksimalnya hingga 15 kg. ketika masih bayi bagian tubuh berwarna kemerahan dengan bagian sisi bergaris hitam-jingga. Setelah dewasa garis hitam-jingga tadi akan menghilang berganti warna menjadi hitam-putih-kebiruan.

Ikan toman banyak dipelihara karena bentuknya yang cantik, cara makannya sangat agresif, serta memiliki keunikan tersendiri dibanding kebanyakan ikan hias lainnya. Dia mampu merangkak di daratan berlumpur dan dapat menghirup udara karena memiliki paru-paru yang berada tepat di belakang insang.

Sebagai catatan, toman tidak hanya dijadikan hewan peliharaan saja. Ia ternyata juga bisa dijadikan sebagai menu makanan karena berdaging putih lembut yang dapat diasinkan, dipanggang, dibakar, digulai, maupun dibuat sup, dan abon. Beberapa riset akademik menyatakan bahwa daging toman memiliki kandungan berlimpah, diantaranya: protein, albium, seng, zat besi, kalsium, asam amino (threonine, valin, methionin, l-leusin, leusin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, asam aspartat, serin, glutamat, glisin, alisin, tirosin). Kandungan dalam daging toman tersebut dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan luka, mempertahankan tekanan osmotik, antihiglikemik, dan hipoalbuminemia.

Warung Nasi Ampera - Ciamis

Warung Nasi Ampera berada di Jalan R. E. Martadinata No.7-9, Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Berikut adalah foto-foto warung penyedia menu masakan Sunda ini yang diambil pada awal bulan April 2021.

Permainan Ujan Angin

Di Kepulauan Seribu, Jakarta, terdapat sebuah permainan anak yang disebut Ujan Angin. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, konon permainan ujan angin sudah dimainkan oleh anak-anak di Kepualauan Seribu sejak zaman penjajahan Belanda.

Permainan Ujan Angin dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan berusia antara 7 hingga 12 tahun secara beregu. Dalam permainan yang dapat diartikan sebagai “kadang-kadang dapat dan kadang-kadang tidak” ini sebuah regu terkadang bergantian untuk menggendong regu lainnya, namun kadang harus menggendong terus apabila selalu kalah. Saat digendong biasanya pemain yang menang akan meneriakkan kata-kata seperti seorang kusir kuda yang sedang mengendalikan laju kudanya.

Untuk bermain ujang angin setiap regu harus memiliki sebuah gacoan berupa pecahan genting atau benda apa saja yang pipih, agak berat, dan tidak mudah terbawa angin ketika dilemparkan. Gacoan ini nantinya akan dilemparkan untuk menentukan titik “teit” (jarak antara garis pertama dan kedua). Kata “teit” diambil dari suara pemain ketika sedang melempas gacoannya, yaitu “tee….iiit”.

Apabila dalam permainan sebuah regu dapat menempatkan gacoannya pada titik “teuit” sebanyak 3 kali berturut-turut, maka regu tersebut berhak digendong oleh regu lawannya sesuai dengan jarak yang ditentukan bersama. Setelah itu permainan akan dimulai lagi dari awal. Begitu seterusnya hingga para pemain lelah dan berhenti bermain. (gufron)

Kue Balok Babakan Hj. Djamsinah

Kue Balok Babakan Hj. Djamsinah berada di Jalan Raya Labuan - Pandeglang, Banten. Berikut adalah foto-foto warung yang tidak hanya menjual kue balok, melainkan juga bandrek + susu, keceprek, keripik, otak-otak, emping dan lain sebagainya ini yang diambil pada awal bulan Februari 2021.

Aji Menjangan Wulung

(Cerita Rakyat Daerah Cirebon, Jawa Barat)

Aji Menjangan Wulung awalnya digambarkan sebagai seseorang yang baik, penurut, dan juga cerdas. Namun, suatu hari dia berubah menjadi kejam sekaligus bengis. Kekejaman dan kebengisannya bermula ketika Sang Guru yang bernama Pangeran Ucuk Umun merasa disakiti oleh bangsa Wali. Doktrin-doktrin yang diberikan Ucuk Umun rupanya mengena pada diri Aji Menjangan Wulung sehingga timbullah kebencian pada para petinggi Islam yang tinggal di sekitarnya.

Adapun penyalurannya Menjangan Wulung memilih menjadi lone wolf dengan melakukan teror seorang diri. Berbekal ilmu santen yang dipelajari dari Ucuk Umum, dia mulai membantai masyarakat Cirebon, khususnya yang memeluk Islam. Salah satu aksi yang dijalankan adalah tiap menjelang sholat subuh mengubah diri menjadi wulung (terung hitam) di memolo Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Orang-orang yang mengumandangkan azan akan diganggunya hingga meninggal.

Aksi menduduki memolo itu terus dilakukan selama sekitar tujuh bulan lamanya. Oleh karena masyarakat mulai dilanda ketakutan, Sunan Gunung Jati mencari cara agar Aji Menjangan Wulung tidak mengganggu lagi. Adapun caranya adalah dengan memerintahkan tujuh orang muazin mengumandangkan azan secara bersamaan. Hasilnya, entah mengapa, sejak saat itu Aji Menjangan Wulung tidak lagi mengganggu. Dan, hingga sekarang setiap ibadah shalat Jumat ada kumandang azan yang dilakukan tujuh orang muazin berbaju putih secara bersamaan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Magawa, Tikus Ajaib Pendeteksi Ranjau Darat

Tikus dikategorikan sebagai hewan pengerat yang berasal dari ordo Rodentia. Adapun jenisnya paling sedikit ada enam, yaitu: mencit (Mus sp.), tikus got (Rattur norvegicus), tikus rumah (Rattus rattus), tikus wirok (Bandicota sp.), Celurut (sherw), dan tikus sawah (Rattur argentiventer).

Hewan ini hampir ditemukan di seluruh belahan dunia, kecuali Antartika dan pulau-pulau kecil di tengah samudera. Ia dapat hidup di dalam tanah (fossorial), pepohonan (arboreal), semiakuatik, dan di atas tanah. Adapun makanannya mulai dari cacing tanah, jamur, serangga air, invertebrata kecil, tanaman dan lain sebagainya. Bervariasi jenis makanan inilah yang membuat tikus dianggap sebagai hama merugikan sehingga banyak cara dilakukan untuk mengendalikan jumlah populasinya.

Namun, ada seekor tikus yang dapat mendobrak stigma itu (sebagai hama). Dia bernama Magawa, seekor tikus Afrika raksasa berkantung. Lahir di Universitas Pertanian Sokoine Tanzania pada November 2013 melalui pengawasan APOPO (organisasi nirlaba asal Belgia), Magawa kemudian dilatih menemukan bahan peledak menggunakan indra penciumannya.

Setelah dianggap cakap, tiga tahun kemudian dia dibawa ke Siem Reap, Kamboja, guna menjadi pendeteksi aroma bahan kimia peledak yang terdapat pada ranjau darat. Magawa dianggap cocok membersihkan ranjau darat karena ukuran tubuhnya memungkinkan berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak. Selain itu, cara kerjanya juga lebih cepat daripada manusia.

Walau hanya mendapat upah berupa pisang atau kacang, selama lima tahun bertugas dia telah berhasil menyisir lahan seluas 141.000 meter persegi dan menemukan sejumlah 71 buah ranjau darat serta 38 buah persenjataan yang belum meledak. Keberhasilan menemukan bahan peledak itu membuatnya memenangkan medali emas dari badan amal veteriner Inggris, People’s Dispensary for Sick Animals 2020, sebuah penghargaan sipil tertinggi badan amal Inggris untuk keberanian hewan.

Satu tahun setelah menang medali Magawa pensiun pada Juni 2021 karena kinerjanya mulai melambat dimakan usia. Selanjutnya, hari-hari diisi dengan tidur dan bermain kotak pasir serta roda lari. Begitu seterusnya hingga sekitar seminggu sebelum kematian Magawa mulai menunjukkan minat yang berkurang terhadap makanan. Magawa pun akhirnya mati pada usia delapan tahun. Sebuah kematian yang tidak sia-sia karena berkatnya rakyat Kamboja dapat hidup, bekerja, dan bermain tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh.

Foto: https://www.kompas.com/global/read/2022/01/12/140000470/magawa-tikus-pahlawan-kamboja-mati-nyawa-yang-terselamatkan-jadi-warisan?page=all

Saung Berkah Gurame Proklamasi

Saung Berkah Gurame Proklamasi berada di Jalan Raya Kutakarya, Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Berikut adalah foto-foto yang diambil pada pertengahan bulan November 2021 di rumah makan penyaji menu utama berupa gurame ini.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive