Konon, Tumenggung Jaya Maruta yang berasal dari Sumedang ini masih bernasab dengan Prabu Siliwangi. Ayah Tumenggung Jawa Maruta yang bernama Ki Jaga Perkasa merupakan salah satu keturunan dari Prabu Kiansantang, anak Prabu Siliwangi.
Tumenggung Jaya Maruta memulai perjalanan spiritualnya ke daerah Garut. Kemudian, dia hijrah ke arah barat Pulau Jawa menuju Banten, tepatnya di daerah Baros, Kabupaten Serang. Bersama dua orang prajuritnya, Tumenggung Jaya Maruta melihat kondisi warga masyarakat Baros dan sekitar sedang mengalami paceklik karena musim kemarau berkepanjangan.
Agar paceklik air tidak berkepanjangan, Tumenggung Jaya Maruta berusaha meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan cara melakukan sholat. Namun, karena tidak menemukan sumber air untuk berwudhu dia kemudian bermunajad kepada Tuhan meminta air dengan sedikit barokah. Adapun caranya adalah dengan menancapkan tongkat saktinya ke tanah.
Ajaibnya, bekas lubang tancapan tongkat itu tiba-tiba mengeluarkan air yang semakin membesar dan ahkirnya menjadi sebuah sumur dan sendang. Air dari sumur itu selanjutnya dijadikan sebagai sumber guna mengatasi paceklik yang melanda wilayah Baros. Dan, Tumenggung Jaya Maruta pun kemudian diberi gelar yaitu Ki Jaga Ripuh karena dianggap mampu mengatasi keripuhan warga masyarakat Baros dalam memenuhi kebutuhan akan air. Sebagai catatan, ada juga yang mengatakan bahwa gelar itu dialamatkan kepada Tumenggung Jaya Maruta karena dianggap dapat mengatasi atau menyelesaikan orang-orang yang sedang ripuh atau mengalami masalah dalam kehidupan pribadinya.
Di dekat mata air itu pulalah Ki Jaga Ripuh yang sering bersemedi mendapatkan jodohnya. Konon, karena air yang keluar begitu jernih dan tanpa henti, maka dimanfaatkan oleh banyak makhluk, baik yang kasat mata maupun yang tidak. Salah satu jenis mahkluk tidak kasat mata yang kerap hadir adalah sejumlah bidadari dari kahyangan.
Suatu hari ketika sedang berada di sekitar sumur Ki Jaga Ripuh melihat ada tujuh bidadari turun dari kahyangan untuk membersihkan diri. Sebelum turun ke air mereka melepas selandang terbang dan menumpuknya di salah satu sudut sendang. Ki Jaga Ripuh yang melihat kemolekan para bidadari itu diam-diam mengambil satu daru tujuh selendang mereka.
Walhasil, saat hendak kembali lagi ke kahyangan salah satu dari mereka (bernama Mayang Sari) tidak dapat terbang karena tidak berhasil menemukan selendangnya. Setelah mencari di seluruh areal sumur dan tidak berhasil menemukan, dia putus asa lalu duduk termenung meratapi nasib.
Di tengah keputusasaan itu tiba-tiba muncul Ki Jaga Ripuh dari arah semak belukar. Dia menawarkan Mayang Sari untuk tinggal di rumahnya karena tidak mungkin kembali lagi ke kahyangan tanpa menggunakan selendang terbang. Singkat cerita, tidak lama setelahnya mereka pun akhirnya menikah dan tinggal di dekat sumur.
Setelah meninggal, keduanya dimakamkam berdekatan. Bersama dua orang pengawal bernama Hasan dan Husein serta juru kunci pertama, mereka menempati makam berbentuk rumah yang letaknya beberapa puluh meter dari lokasi sumur. Seiring waktu, makam ini kemudian diziarahi karena Ki Jaga Ripuh dianggap sebagai orang sakti yang dapat menyelesaikan segala permasalahan hidup.
Banyaknya peziarah yang datang membuat pengelola (mungkin berdasarkan wangsit) kemudian menerapkan aturan atau tata cara berziarah. Aturan atau tata cara itu ada beberapa macam, bergantung dari niat peziarah sendiri. Apabila niatnya tidak terlalu berat seperti minta dilancarkan rezeki atau hanya sekadar berziarah, maka sebelum memasuki makom Ki Jaga Ripuh diharuskan mandi di sumur keramat. Kemudian, saat akan mandi harus membaca basmallah serta kalimat syahadat. Dan, seusai mandi disyaratkan membawa air keramat untuk didoakan di makam.
Namun, apabila peziarah memiliki niat khusus yang cukup berat, maka disarankan melakukan riyadoh atau menginap selama satu minggu hingga 41 hari (bisa setiap hari atau tujuh kali setiap malam jumat). Adapun tata caranya sama seperti peziarah biasa hanya saja dilakukan selama beberapa hari berturut-turut.
Foto: htps://www.tiktok.com/@nurahadalfatih/video/7270739259315834117