Permainan sampyong menggunakan alat berupa tongkat yang terbuat dari rotan yang berukuran lebih kurang 60 cm. Alat tersebut digunakan untuk memukul lawan. Permainan ini harus dilakukan di tengah lapangan dan para penonton berdiri mengelilingi pemain yang sedang berlomba saling mengalahkan.
Selain alat tersebut, permainan ini menggunakan musik gamelan dan seorang wasit. Para pemain bisa bertanding antara remaja laki-laki atau campuran dengan syarat perempuan harus mengenakan celana panjang.
Setelah pemain yang akan berhadapan sudah siap, maka keduanya masuk arena dipandu oleh seorang wasit. Dengan diiringi musik gamelan keduanya saling memukul, namun bagian yang dipukul harus bagian lutut ke bawah, yang melanggar dinyatakan kalah. Permainan diakhiri jika salah seorang pemian sudah dapat memukul lawannya tiga kali.
Sumber:
Purnama, Yuzar, dkk,. 2004. Budaya Tradisional pada Masyarakat Indramayu. Bandung: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
Selain alat tersebut, permainan ini menggunakan musik gamelan dan seorang wasit. Para pemain bisa bertanding antara remaja laki-laki atau campuran dengan syarat perempuan harus mengenakan celana panjang.
Setelah pemain yang akan berhadapan sudah siap, maka keduanya masuk arena dipandu oleh seorang wasit. Dengan diiringi musik gamelan keduanya saling memukul, namun bagian yang dipukul harus bagian lutut ke bawah, yang melanggar dinyatakan kalah. Permainan diakhiri jika salah seorang pemian sudah dapat memukul lawannya tiga kali.
Sumber:
Purnama, Yuzar, dkk,. 2004. Budaya Tradisional pada Masyarakat Indramayu. Bandung: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.