Serat Wulang Reh

Serat Wulang Reh adalah salah satu karya Sastra Jawa karangan Sri Pakubuwono ke IV. Serat ini sangat terkenal dalam masyarakat Jawa. Isinya tentang kebaikan yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalani hidup. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami.

Serat Wulang Reh yang merupakan karya sastra berbentuk tembang, terdiri atas 13 pupuh, yaitu: (1) Dhandhanggula (berisi tentang ajaran cara memilih guru), (2) Kinanthi (berisi ajaran tentang cara bergaul/memilih teman), (3) Gambuh (berisi tentang larangan memiliki watak adigang, adigung, adiguna), (4) Pangkur (berisi ajaran tentang tatakrama, perbedaan baik dan buruk dan cara melihat perwatakan manusia), (5) Maskumambang (berisi ajaran tentang melakukan sembah), (6) Dudukwuluh (berisi ajaran tentang cara mengabdi kepada raja), (7) Durma (berisi ajaran tentang cara mengendalikan hawa nafsu), (8) Wirangrong (berisi ajaran tentang baik-buruknya budi), (9) Pucung (berisi ajaran tentang bagaimana cara mempererat tali persaudaraan dan memahami isi bacaan), (10) Mijil (berisi ajaran tentang berserah dan bersyukur), (11) Asmaradana (berisi ajaran tentang bagaimana menjalani agama), (12) Sinom (berisi ajaran tentang dasar-dasar perlaku) dan (13) Girisa (berisi ajaran tentang pesan serta doa Sang Pujangga).

Sumber:
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1992. Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive