Gobang adalah kesenian khas Orang Laut di Kepulauan Riau, salah satu komunitas adat yang dikategorikan sebagai terasing. Kesenian yang berkembang sekitar di awal abad ke-20 ini ditumbuhkembangkan oleh mereka, terutama kelompok yang berada di daerah Jemaja (daerah Pulau Tujuh). Para penarinya terdiri atas Laki-laki dan perempuan. Sembari menari mereka menyanyikan lagu yang diiringi oleh alat musik seruni, kompang, dan gong.
Gobang tidak hanya tersebar di Pulau Tujuh (Jemaja dan Siantan) saja, tetapi juga Lingga dan Singkep. Dengan perkataan lain, di mana ada Orang Laut disitu ada Gobang atau nama lainnya adalah Gumbang atau To Pengka. Disebut demikian, terutama sebutan yang terakhir (to pengka) karena tidak lepas dari berbagai macam topeng sebagai propertinya (topeng binatang, topeng perempuan, dan topeng laki-laki). Bahasa yang digunakan bahasa Melayu-Riau Kepulauan dengan durasi pementasan mulai dari pukul 20.00 sampai menjelang fajar menyingsing. Lagu-lagu yang dinyanyikan antara lain: Abang Dinding Limau, Anak Malang, Abang Tamelan, dan Ganjo.