Salah satu jenis kesenian orang Melayu-Kepulauan Riau ini konon berasal dari Timur Tengah. Gazal adalah bahasa Arab yang berarti sajak. Kesenian gazal masuk ke Kepualan Riau dan tumbuh subur di Penyengat melalui Malaysia, tepatnya dari Muar lalu Johor.
Gazal pada dasarnya adalah sebuah kesenian yang merupakan alat dakwah dalam penyebaran agama Islam. Namun, sekarang lebih banyak berfungsi sebagai hiburan. Iramanya khas, nadanya lembut dan mendayu-dayu. Di Kepulauan Riau sendiri penyebarannya, disamping di Penyengat juga di Tanjungbalai Karimun. Lagu-lagu yang dinyanyikan meliputi: Bulan Mengambang, Pak Ngah Balik, Sayang Muslina, Damak, Laksemana Mati Dibunuh, Sri Mahligai, Musalmah Manis, Malam Merindu, Nasib Panjang, dan Siti Payung. Adapun peralatan musik yang digunakan adalah harmonika, gitar, biola, marakah, gendang, tabla, dan gong.
Jumlah pemain dan durasi pementasannya menyesuaikan. Sedangkan, waktu pementasan seringkali pada saat diadakan upacara di lingkaran hidup individu (perkawinan dan khitanan), atau dalam rangka memeriahkan hari-hari besar agama Islam dan hari-hari besar nasional, khususnya hari ulang tahun kemerdekaan.