Di daerah Kepulau Riau kesenian ini terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama menirukan kelompok kedua (lihat Kompang). Hardah Kompang dipentaskan setelah acara Barzanji. Nama lain dari kesenian ini adalah Radat Hadrah atau rebana. Lagu-lagu yang dilantunkan berupa Shalawat Nabi Muhammad dan syair Barzanji. Sedangkan, persebarannya meliputi: Daik-Lingga, Bunguran Timur, Serasan, Bunguran Barat, Tanjungbalai Karimun, Tambelan, Tanjungbatu-Kundur, dan Dabo Singkep.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu-Riau Kepulauan dan bahasa Arab. Jumlah pemainnya paling sedikit 6 orang, kadang sampai 20 orang. Durasi pementasan sekitar satu jam pada peringatan hari-hari besar Islam (Maulud Nabi Muhammad S.A.W) dan upacara-upacara di lingkaran hidup individu (perkawinan atau khitanan). Sedangkan, peralatan pengiringnya adalah rebana kerincing, keracah (krincingan), dan kompang. Kemudian, kostum yang digunakan adalah baju kurung Melayu.