Kumpo, Tarian Mistis dari Afrika

Kumpo adalah istilah suku bangsa Diola di Afrika Barat bagi makhluk gaib penjaga desa yang diyakini dapat melindungi dan menebar kebaikan pada kehidupan manusia. Makhluk ini digambarkan berpakaian daun lontar dan jerami serta memakai tongkat di kepala.

Oleh masyarakat Afrika Barat, khususnya di daerah Benin, Gambia, dan Senegal Kumpo dijadikan sebagai sebuah tarian mistis dengan menampilkan boneka setinggi manusia berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami yang dapat menari sendiri tanpa bantuan manusia.

Tarian kumpo biasanya dihadirkan dalam festival keagamaan voodoo setiap tanggal 10 Januari. Kata voodoo atau vodun atau vadou bagi masyarakat awam sering dipersepsikan sebagai sebuah boneka yang merepresentasikan seseorang dan bila ditancapkan paku akan menimbulkan rasa sakit pada orang tersebut. Padahal, sejatinya voodoo adalah sebuah tradisi keagamaan spiritis-animis yang berasal dari leluhur bangsa Afrika Barat.

Voodoo merupakan cara hidup yang meliputi seperangkat prinsip panduan dari berbagai elemen budaya, yaitu: kepercayaan dan praktik pribadi, sistem praktik medis tradisional, sistem etika yang ditransmisikan lintas generasi melalui peribahasa, cerita rakyat, lagu, dan lain sebagainya. Selain itu, voodoo juga mengajarkan kepercayaan pada makhluk tertinggi pencipta alam semesta yang disebut Bondye serta roh yang disebut Ioa atau Iwa yang bertanggung jawab atas wilayah atau bagian tertentu dari kehidupan.

Dalam festival voodoo kumpo menjadi sajian favorit yang dapat menyedot penonton. Sebelum tarian dimulai para tetua akan melakukan ritual pemanggilan roh leluhur melalui mantra-mantra terntentu sebagai perantaranya. Usai dimantrai, diiringi musik boneka kumpo yang berpakaian daun lontar dan jerami serta memakai tongkat di kepala mulai bergerak menari berputar-putar selama berjam-jam di tengah lapangan. Dan, selama menari kumpo diyakini dapat berinteraksi dengan penonton terpilih dalam bahasa rahasia. Konon, bahasa itu hanya dipahami oleh pawang yang nantinya akan bertindak sebagai penerjemah.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pocong Gemoy

Archive