Keraton Surosowan

Keraton Surosowan berada di Jalan Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Keraton yang merupakan saksi sejarah kejayaan Banten ini dibangun pada abad ke 17 oleh Sultan Maulana Hasanuddin atas perintah Sunan Gunung Jati. Adapun tujuannya adalah sebagai bangunan tempat tinggal sultan dan keluarganya serta perangkat kerajaan dan sebagai pusat Kerajaan Banten.

Keraton Surosowan dibangun dalam empat tahap. Tahap pertama berupa dinding keliling keraton dengan susunan bata berukuran 100-125 centimeter. Tahap kedua dinding bagian dalam sebagai penahan tembakan. Bentuknya berupa bastion atau bulwark yang menonjol dari dinding tirai benteng. Tahap ketiga berupa ruang dan penambahan lantai guna mencapai dinding penahanan. Dan tahap terakhir adalah perubahan gerbang utama dan gerbang timur.

Sebagai catatan, keraton ini pernah mengalami penghancuran. Penghancuran pertama terjadi ketika ada peperangan antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji sekitar tahun 1680. Setelah Sultan Haji menang dan naik tahta keraton diperbaiki kembali dengan menggandeng Hendrik Laurenzns Cardeel sebagai arsiteknya.

Tetapi tahun 1808 Keraton Surosowan dihancurkan oleh Gubernur Jenderal Deandels setelah Kesultanan Banten menolak tiga permintaan Belanda, yaitu: mengirimkan 1000 orang per hari sebagai pekerja di Ujung Kulon, menyerahkan Pati Mangkubumi ke Batavia, dan memindahkan keraton ke daerah Anyer.

Setelah dihancurkan kini yang tersisa hanya tinggal puing-puingnya saja dengan sisa bangunan masih terpendam di dalam tanah. Sisa-sisa itu di antaranya adalah: saluran air; tembok keliling berdinding strek dan kop; pondasi bangunan; struktur lantai ubin dan bata; kolam pemandian; dan jalan (gang).

Namun, secara fungsional seluruhnya masih saling berhubungan. Bangunan di dalam benteng berkaitan dengan bangunan persenjataan dan pertahanan. Bangunan di depan gerbang berfungsi sebagai bangunan utama, pelayanan kerajaan, serta kediaman kerabat Sultan. Sementara di dalam benteng terdapat kediaman Sultan dan Taman Kolam Roro Denok dengan bale kambang di bagian depannya. Sedangkan di sisi selatan difungsikan sebagai penampungan air bersih, pemandian, dan kolam pengaturan air kotor.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pocong Gemoy

Archive