Pengantar
Nganjuk adalah sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini memiliki beberapa obyek wisata yang sangat menarik. Salah satu diantaranya adalah air terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngaliman, Kecamatan Sawahan, sekitar 30 kilometer arah selatan Kota Nganjuk. Untuk mencapai obyek wisata ini, dari Kota Nganjuk relatif mudah karena jalannya telah beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya berada di dataran tinggi, maka jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Sebagai catatan, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke obyek wisata ini. Jadi apabila ingin berkunjung, hanya dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.
Kondisi Air Terjun
Air terjun Sedudo adalah satu dari beberapa obyek wisata air terjun1 yang ada di kaki Gunung Wilis. Di obyek wisata yang berada pada ketinggian 1.438 meter di atas permukaan air laut ini pengunjung tidak saja dapat menyaksikan air terjun yang tingginya mencapai 105 meter, melainkan juga dapat menikmati indahnya panorama alam di sekitar kawasan sisi timur Gunung Wilis yang berhawa sejuk.
Selain memiliki panorama yang indah, air terjun Sedudo juga dianggap sebagai tempat yang sakral oleh warga Nganjuk dan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena konon pada zaman Majapahit Sedudo sering digunakan sebagai tempat untuk mencuci berbagai senjata pusaka milik raja dan patih dalam upacara Prana Pratista. Setelah Majapahit runtuh, di sekitar kawasan Sedudo juga pernah digunakan sebagai tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman, seorang tokoh pelopor penyebar agama Islam di wilayah Nganjuk. Dan untuk menghormati jasa-jasa Ki Ageng Ngaliman tersebut, maka pada setiap bulan Soru (Muharram) di lokasi air terjun Sedudo diadakan upacara siraman atau mandi bersama.
Upacara siraman diawali dengan pembacaan doa yang disertai dengan pembakaran dupa oleh juru kunci air terjun Sedudo. Setelah itu sang juru kunci akan mengiringi 15 orang gadis berbusana adat Jawa yang disebut Putri Tirtosari menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun sambil diiringi tembang Ilir-ilir. Lima gadis terdepan membawa kelenting (guci), sedang sepuluh lainnya mengiringi dari belakang.
Sesampai di kolam kelima gadis membawa guci itu lalu menyerahkan gucinya kepada lima orang pemuda berpakaian ala abdi dalem keraton yang sudah menanti di tepi kolam. Selanjutnya, kelima pemuda itu lalu menuju ke curahan air terjun yang bergemuruh sambil menengadahkan kelenting. Dan setelah kelenting terisi, mereka menyerahkan kembali guci-guci tersebut kepada para gadis untuk seterusnya diserahkan lagi kepada sesepuh desa setempat.
Oleh sesepuh desa, air dari Sedudo yang telah berada di dalam kelima kelenting itu segera dibagikan kepada warganya sebagai berkat. Setelah prosesi pengambilan air selesai, para peserta upacara pun segera turun ke kolam untuk mandi bersama dibawah guyuran air terjun. Mereka meyakini bawah air terjun Sedudo tidak hanya dapat menyegarkan tubuh, melainkan juga berkhasiat untuk membersihkan hati dari berbagai pikiran yang kotor, murah rezeki, membuat awet muda, dan bahkan dapat pula untuk menambah kewibawaan.
Fasilitas Air Terjun Sedudo
Fasilitas penunjang obyek wisata air terjun Sedudo tergolong lengkap, seperti: kolam, ruang ganti pakaian, toilot, tempat istirahat, rumah makan, serta toko cinderamata. Selain itu, bagi pengunjung yang hendak menginap terdapat sebuah hotel yang bernama Hotel Wisata Karya dengan tarif antara Rp.70.000-Rp200.000 per malam. Hotel Wisata Karya adalah hotel milik Pemkab Nganjuk yang dibangun di atas bukit yang dikelilingi pohon pinus dan cengkeh.
1. Selain air terjun Sedudo, di kawasan timur Gunung Wilis masih ada beberapa air terjun lagi, seperti Roro Kuning, Pacoban Ngunut, serta air terjun Ngleyangan.
Foto: http://id.merbabu.com
Sumber:
http://id.wikipedia.org
http://liburan.info
http://travel.kompas.com
Nganjuk adalah sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah ini memiliki beberapa obyek wisata yang sangat menarik. Salah satu diantaranya adalah air terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngaliman, Kecamatan Sawahan, sekitar 30 kilometer arah selatan Kota Nganjuk. Untuk mencapai obyek wisata ini, dari Kota Nganjuk relatif mudah karena jalannya telah beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya berada di dataran tinggi, maka jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Sebagai catatan, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke obyek wisata ini. Jadi apabila ingin berkunjung, hanya dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.
Kondisi Air Terjun
Air terjun Sedudo adalah satu dari beberapa obyek wisata air terjun1 yang ada di kaki Gunung Wilis. Di obyek wisata yang berada pada ketinggian 1.438 meter di atas permukaan air laut ini pengunjung tidak saja dapat menyaksikan air terjun yang tingginya mencapai 105 meter, melainkan juga dapat menikmati indahnya panorama alam di sekitar kawasan sisi timur Gunung Wilis yang berhawa sejuk.
Selain memiliki panorama yang indah, air terjun Sedudo juga dianggap sebagai tempat yang sakral oleh warga Nganjuk dan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena konon pada zaman Majapahit Sedudo sering digunakan sebagai tempat untuk mencuci berbagai senjata pusaka milik raja dan patih dalam upacara Prana Pratista. Setelah Majapahit runtuh, di sekitar kawasan Sedudo juga pernah digunakan sebagai tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman, seorang tokoh pelopor penyebar agama Islam di wilayah Nganjuk. Dan untuk menghormati jasa-jasa Ki Ageng Ngaliman tersebut, maka pada setiap bulan Soru (Muharram) di lokasi air terjun Sedudo diadakan upacara siraman atau mandi bersama.
Upacara siraman diawali dengan pembacaan doa yang disertai dengan pembakaran dupa oleh juru kunci air terjun Sedudo. Setelah itu sang juru kunci akan mengiringi 15 orang gadis berbusana adat Jawa yang disebut Putri Tirtosari menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun sambil diiringi tembang Ilir-ilir. Lima gadis terdepan membawa kelenting (guci), sedang sepuluh lainnya mengiringi dari belakang.
Sesampai di kolam kelima gadis membawa guci itu lalu menyerahkan gucinya kepada lima orang pemuda berpakaian ala abdi dalem keraton yang sudah menanti di tepi kolam. Selanjutnya, kelima pemuda itu lalu menuju ke curahan air terjun yang bergemuruh sambil menengadahkan kelenting. Dan setelah kelenting terisi, mereka menyerahkan kembali guci-guci tersebut kepada para gadis untuk seterusnya diserahkan lagi kepada sesepuh desa setempat.
Oleh sesepuh desa, air dari Sedudo yang telah berada di dalam kelima kelenting itu segera dibagikan kepada warganya sebagai berkat. Setelah prosesi pengambilan air selesai, para peserta upacara pun segera turun ke kolam untuk mandi bersama dibawah guyuran air terjun. Mereka meyakini bawah air terjun Sedudo tidak hanya dapat menyegarkan tubuh, melainkan juga berkhasiat untuk membersihkan hati dari berbagai pikiran yang kotor, murah rezeki, membuat awet muda, dan bahkan dapat pula untuk menambah kewibawaan.
Fasilitas Air Terjun Sedudo
Fasilitas penunjang obyek wisata air terjun Sedudo tergolong lengkap, seperti: kolam, ruang ganti pakaian, toilot, tempat istirahat, rumah makan, serta toko cinderamata. Selain itu, bagi pengunjung yang hendak menginap terdapat sebuah hotel yang bernama Hotel Wisata Karya dengan tarif antara Rp.70.000-Rp200.000 per malam. Hotel Wisata Karya adalah hotel milik Pemkab Nganjuk yang dibangun di atas bukit yang dikelilingi pohon pinus dan cengkeh.
1. Selain air terjun Sedudo, di kawasan timur Gunung Wilis masih ada beberapa air terjun lagi, seperti Roro Kuning, Pacoban Ngunut, serta air terjun Ngleyangan.
Foto: http://id.merbabu.com
Sumber:
http://id.wikipedia.org
http://liburan.info
http://travel.kompas.com