Bongko mento adalah makanan khas Kabupaten Pemalang yang berbahan dasar tepung terigu. Nama makanan ini juga ada di daerah Jepara, namun bahan pembuatnya berbeda. Bungko mento versi Jepara berbahan terigu, telur, garam, daging ayam, jamur kuping, soun, dan santan. Sementara bongko mento versi Pemalang berisi tumisan pepaya dan suwiran daging ayam.
Adapun cara membuatnya memerlukan bahan-bahan berupa: tepung beras, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, pepaya, kelapa parut, daun jeruk, lengkuas, asam jawa, garam, kaldu bubuk, minyak sayur, lada bubuk, gula pasir, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan jinten.
Sedangkan cara membuatnya diawali dengan membuat adonan dasar berbahan tepung beras, tepung terigu, telur ayam, dan garam. Bahab-bahan tadi kemudian digoreng guna membuat dadar. Selanjutnya, barulah menumis bumbu halus (bawang putih, bawang merah, kemiri yang sudah disangrai, jintan, dan ketumbar) bersama daun jeruk dan lengkuas. Setelah tumisan berbau harum, barulah dicampur dengan daging ayam. Dan, agar terasa lebih nikmat, ditambahkan beberapa bumbu lagi seperti garam, gula pasir, lada bubuk, kaldu bubuk instan, dan air.
Apabila telah tercampur sempurna, barulah adonan dituangkan ke dalam dadar berlapis daun pisang. Sebelum dibungkus, agar terasa lebih gurih adonan yang berada di atas dadar dikucuri areh atau santan matang Terakhir, setelah dibungkus lalu dikukus selama beberapa puluh menit. Hasil kukusan berupa bongko mento yang bercita rasa gurih yang siap dijadikan sebagai pengganjal perut.
Adapun cara membuatnya memerlukan bahan-bahan berupa: tepung beras, tepung terigu, telur ayam, daging ayam, pepaya, kelapa parut, daun jeruk, lengkuas, asam jawa, garam, kaldu bubuk, minyak sayur, lada bubuk, gula pasir, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan jinten.
Sedangkan cara membuatnya diawali dengan membuat adonan dasar berbahan tepung beras, tepung terigu, telur ayam, dan garam. Bahab-bahan tadi kemudian digoreng guna membuat dadar. Selanjutnya, barulah menumis bumbu halus (bawang putih, bawang merah, kemiri yang sudah disangrai, jintan, dan ketumbar) bersama daun jeruk dan lengkuas. Setelah tumisan berbau harum, barulah dicampur dengan daging ayam. Dan, agar terasa lebih nikmat, ditambahkan beberapa bumbu lagi seperti garam, gula pasir, lada bubuk, kaldu bubuk instan, dan air.
Apabila telah tercampur sempurna, barulah adonan dituangkan ke dalam dadar berlapis daun pisang. Sebelum dibungkus, agar terasa lebih gurih adonan yang berada di atas dadar dikucuri areh atau santan matang Terakhir, setelah dibungkus lalu dikukus selama beberapa puluh menit. Hasil kukusan berupa bongko mento yang bercita rasa gurih yang siap dijadikan sebagai pengganjal perut.