“Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga”, begitu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok Ryamizard Ryacudu. Ayah Ryamizard adalah seorang Jenderal Angkatan Darat yang malang melintang dalam dunia kemiliteran membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara Ryamizard sendiri mulai 27 Oktober 2014 menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Jokowi.
Ryamizard lahir pada tanggal 21 April 1950 di Palembang, Sumatera Selatan, dari pasangan Musannif Ryacudu dan R.A. Zuhariyah. Masa kecilnya dihabiskan di daerah Kalimantan dan Jakarta, mengikuti Sang ayah yang ditugaskan di kedua tempat tersebut. selanjutnya, dia hijrah ke Magelang untuk masuk Akademi Militer hingga lulus tahun 1974 dalam usia 24 tahun dan mendapat pangkat Letnan Dua Infantri (www.viva.co.id).
Menurut KajiRo (2014), sedari kecil Ryamizard tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual dan emosional, melainkan juga spiritual. Oleh para saudaranya Ryamizar pernah dijuluki “Si Hadis” karena kepandaiannya menghafal sejumlah hadist Rasulullah. Kemudian saat menjadi taruna Akmil, oleh rekan-rekannya dijuliki sebagai “Pak Kiai” karena rajin menjalankan perintah agama seperti shalat lima waktu dan puasa sunnah Senin-Kamis. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang membentuknya menjadi prajurit profesional yang baik dan bertaqwa.
Keprofesionalan Ryamizard ditunjukkan dengan relatif cepat naik pangkat dan jabatan. Misalnya, dua tahun setelah kelulusan dia langsung menjabat sebagai Komandan Kompi Pelajar, Komando Takalar Kalimantan Timur (1976), Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik) Kodam XII/Tanjungpura (1976), dan Komandan Peleton Kodam XII/Tanjungpura (1976) (Sadikin, 2014). Saat pangkat naik Lettu (masih di Tanjungpura) dia menjabat Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (1977), dan Komandan Batalyon 641 dan 642 Kodam XII/Tanjungpura (1980). Pangkat Kapten menjabat sebagai Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (1982). Pangkat Mayor menjabat Kepala Seksi Operasi Brigif 17 Kujang (1987), Wakil Danyon 395 Tengkorak Kujang Kostrad (1988), dan Danyon Linud 305 Tengkorak Kujang (1990) (tirto.id).
Setelah tahun 1990 karir Ryamizard semakin menanjak setelah menikah denga Nora Tristyana1 , putri Tri Sutrisno (Panglima TNI yang menjadi Wakil Presiden di era Pemerintahan Soeharto) (satuharapan.com). Dengan pangkat naik satu tingkat menjadi Letkol Ryamizard kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Brigif 17 Kujang I Kostrad (1991), Komandan Kontingen Garuda XII-B (1992), dan Komandan Sektor 5 Barat Kamboja (1992). Pangkat Kolonel menjabat Komandan Brigade Infanteri 17 Ku (1994), Asisten Operasi Kodam VII/Wirabu (1995), dan Danrem 044 Garda Dempo Kodam II (1996). Pangkat Brigjen menjabat Kepala Staf Divisi II Kostrad (1996) dan Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya merangkap Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (1997). Pangkat Mayjen menjabat Panglima Divisi II Kostrad (1998), Kepala Staf Kostrad (1998), dan Pangdam V/Brawijaya (1999).
Id.wikipedia.org mencatat, saat pangkat naik menjadi Letjen dan menjabat sebagai Pangdam Jaya (1999-2000) Ryamizard pernah mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akibat adanya gesekan elit nasional pada era pemerintahan Presiden Gus Dur. Rupanya tindakan tegas tadi membuat nama Ryamizard mulai diperhitungkan. Tidak lama setelahnya dia diangkat sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Bahkan, karena kemampuannya merangkul semua unsur TNI2 saat apel siaga di Lapangan Monas pada Juli 2001 dia lantas ditunjuk menjadi wakil KSAD dan kemudian mendapat promosi bintang tiga untuk menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD (2002-2004).
Sebagai catatan, selama bertugas di kemiliteran Ryacudu sempat mengenyam beberapa pendidikan khusus, di antaranya: kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1975), Susjurpa Intel Pur (1978), Suspa Staf Yonif (1979), Airborne (1984), Free fall (1985), Suscapa (1985-1986), Kursus Staf Tempur (Sussaf Pur) (1986), Sussar Para (1988), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1990), dan Sesko ABRI (1996) (Sadikin, 2014). Sedangkan penugasan yang pernah dilaksanakan adalah: Operasi Gabungan bersama TDM, Malaysia (1976-1982), Operasi Tumpas PGRS/Paraku (1978), Operasi Kala (GPRS) (1981), Operasi Kemudi I Malindo (1982), Operasi Kemudi II Malindo (1983), Operasi Seroja TImtim (1983-1984), Latihan KRI Kura (1984), Operasi Seroja Timtim (1986), Operasi Seroja Timtim (1987-1988), Darsasa Malaysia (1991), OJT Australia (1991), Kontingan Garuda XII (1992-1993), Konferensi Opsus di Hawai AS (1993), Operasi SEroja Timtim (1994-1995), dan KKLN Posko ABRI di Beijing (1996).
Beberapa tahun menjadi KSAD, pada akhir masa jabatan Presiden Megawati pernah mencalonkannya sebagai Panglima TNI. Tetapi SBY yang menggantikan Megawati menganulir namanya dengan memperpanjang masa jabatan Endriartono Sutarto lalu memunculkan nama Marsekal Djoko Suyanto. Id.wikipedia.org menyebutkan penganuliran tersebut menimbulkan kecurigaan akan adanya konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard. Sementara satuharapan.com menyatakan bahwa, konon, disebabkan oleh ketidaksukaan Amerika Serikat karena diduga bertanggung jawab atas pembunuhan Theys Hiyo Eluay, Ketua Lembaga Musyawarah Adat Papua di Timika.
Masih menurut satuharapan.com, hal lain yang mengganjal laju Ryamizard adalah penerbitan buku Indonesia Terjebak Perang Modern yang dilansir Seskoad akhir Desember 2004. Isi buku itu dianggap memposisikan Indonesia sebagai pihak yang berseberangan dengan Amerika Serikat. Ryamizard juga dianggap tidak setuju dengan hasil MOU Aceh di Helsinki yang dianggap dapat membahayakan perdamaian di Aceh yang sedang dirintis.
Namun, lepas dari itu, yang jelas selama mengabdi pada negara di bidang kemiliteran Ryamizard mendapat sejumlah penghargaan, di antaranya Satya Lencana Garuda XII/Santi D, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Dwidyasistha, Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun, Medali PBB, Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun, Kartika Eka Paksi Nararya III, Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun, Kartika Eka Paksi Pratama, Yudha Dharma Nararya, Bintang Dharma, dan Yudha Dharma Pratama (profilpedia.com).
Setelah memasuki masa pensiun karir barunya di bidang politik malah bersinar terang. Tahun 2008 Ryamizard ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia dan sempat menyatakan mempertimbakankan menjadi calon presiden bila mendapat dukungan. Dia juga pernah santer diisukan sebagai salah satu cawapres pendamping Megawati (2009) dan diisukan pula menjadi salah satu calon wakil presiden Joko Widodo. Walau akhirnya yang terpilih Jusuf Kalla, Ryamizard tetap menyatakan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres (id.wikipedia.org). Mungkin karena itu, ketika Joko Widodo terpilih dia ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Kerja periode 2014-2019. Namanya disebut dalam pengumuman susunan kabinet di halaman Istana Negara, Minggu 26 Oktober 2014.
__________________________________________________
1. Pernikahan mereka menghasilkan tiga orang anak, yaitu: Ryano Patria Amanzha, Dwinanda Patria Noryanzha, dan Trynanda Patria Nugraha. Nora Tristyana.
2. Unsur-unsur yang dilibatkan dalam apel kesiapan TNI di silang Monas tediri atas TNI Angkatan Darat (Batalyon 323 dan 320 sejumlah 420 personel, Yon Linud 328 sejumlah 160 personel, Kopassus TNI AD sejumlah 180 personel, Kodam Jaya Yon Kav 7, 9, dan 203 sejumlah 425 personel, Marinir TNI AL sejumlah 535 personel, Armada Barat TNI AL 206 personel, Skuadron 461serta Korpaskhas TNI AU sejumlah 120 personel, serta didukung oleh 81 kendaraan lapis baja dari Kostrad dan Korps Marinir (KajiRo, 2014).
Foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Ryamizard_Ryacudu
Sumber:
“Ryamizard Ryacudu” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ryamizard_Ryacudu, tanggal 11 Juni 2018.
“Ryamizard, Putra Loyalis Soekarno, Menantu Wapres Era Soeharto”, diakses dari http://www.satuharapan.com/read-detail/read/ryamizard-putra-loyalis-soekarno-menantu-wapres-era-soeharto, tanggal 10 Juni 2018.
“Ryamizard Ryacudu”, diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/79-ryamizard-ryacudu, tanggal 8 Juni 2018.
Sadikin, Rendy. 2014. “Profil Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu”, diakses dari http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/26/profil-menteri-pertahanan-ryamizard-ryacudu?page=2, tanggal 11 Juni 2018.
“Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (2014)”, diakses dari https://tirto.id/m/ryamizard-ryacudu-ea?gclid=EAIaIQobChMI8eO744692wIVGSUrCh21sw dKEAAYASAAEgIp2_D_BwE, tanggal 9 Juni 2018.
“Biografi Lengkap Ryamizard Ryacudu”, diakses dari http://www.profilpedia.com/2014/12/ profil-dan-biografi-ryamizard-ryacudu.html, tanggal 9 Juni 2018.
KajiRo. 2014. “Profil Lengkap Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi-JK”, diakses dari https://www.atjehcyber.com/nasional/profil-lengkap-ryamizard-ryacudu-menteri-pertahanan-kabinet-jokowi-jk.html, tanggal 9 Juni 2018.