(Permainan Tradisional Malaysia)
Aci sorok atau sorok-sorok adalah sebutan orang Melayu di Malaysia bagi sebuah permainan yang di Indonesia biasa disebut sebagai petak umpet atau sembunyi induk. Permainan ini umumnya dilakukan di area yang cukup luas dengan jumlah pemain tidak dibatasi. Adapun peralatan yang digunakan dapat berupa sebatang pohon atau dapat pula tiang penyangga rumah (panggung) yang berfungsi sebagai benteng pertahanan (disebut “induk”) pemain yang sedang mendapat giliran.
Sedangkan proses permainannya sendiri diawali dengan pengundian untuk menentukan pemain yang akan menjaga “induk”. Apabila penjaga “induk” telah ditentukan, maka dia harus menghadap “induk” sambil berhitung dengan mata tertutup, sementara pemain lain bersembunyi. Selesai hitungan, penjaga “induk” baru diperbolehkan mencari mereka. Selama pencarian tersebut, dia akan berlarian ke tempat-tempat yang dirasa ada pemain sedang bersembunyi. Apabila berhasil menemukan, maka dia dan pemain yang dikenai tadi akan berlari secepatnya menuju “induk”. Jika penjaga berhasil menyentuh “induk” terlebih dahulu dan berteriak “ibu”, berarti pemain berhasil tertangkap. Begitu seterusnya hingga seluruh pemain yang bersembunyi tertangkap. Selanjutnya, pemain pertama yang tertangkap harus menggantikan pemain penjaga “induk”. Namun, apabila di tengah-tengah permainan “induk” berhasil disentuh atau dipegang oleh pemain yang belum tertangkap, maka pemain yang telah tertangkap akan bebas kembali dan menjaga harus mengulangi lagi mencari seluruh pemain. Permainan aci sorok baru berhenti apabila para pemain telah merasa lelah atau puas bermain. (gufron)