Abdul Hannan Sa'id

Nama lengkapnya Abdul Hannan Sa'id bin Haji Kasiman bin Qodim (jakarta.go.id) atau Abdul Hanan bin H Muhammad Sa'id (iwanabdurr.wordpress.com). Dia adalah salah seorang ulama di bidang ilmu tajwid dan qiraat Al Quran pencetus qalqalah akbar yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Agama Jakarta Barat. Abdul Hannan Sa'id sendiri bukanlah asli Betawi. Dia lahir di Serang, Banten, pada tanggal 4 April 1923.

Abdul Hannan memulai pendidikan formalnya saat berusia delapan tahun hingga lulus tahun 1936. Di sela-sela aktiviasnya bersekolah, beliau juga belajar membaca Al Quran pada Kh. Tb. Sholeh Makmun di Pesantren Quran Lontar Serang. Lulus pendidikan dasar, Abdul Hannan meneruskan ke Madrasah Ibtidaiyah (selesai tahun 1941), lalu diteruskan ke Madrasah Tsanawiyah selama empat tahun (muidkijakarta.or.id). Selama menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah tersebut, sejak tahun 1942 (ketika baru berusia 19 tahun) Hannan mulai mengajar di Madrasah Al-Ihsaniyah, Serang, Banten (jakarta.go.id).

Ada beberapa versi setelah Abdul Hannan Sa'id lulus Madrasah Ibtidaiyah sekitar tahun 1950. Menurut muidkijakarta.or.id dan iwanabdurr.wordpress.com, Hannan yang waktu itu berusia 27 tahun memutuskan untuk kembali mendalami ilmu agama di pesantren Al-Quran. Sementara menurut jakarta.go.id, Hannan pindah ke Tambun, Bekasi, untuk mengajar di Madrasah An-Nisyi'ah. Di Tambun inilah beliau bertemu dengan Siti Nurjanah dan akhirnya menikah pada 15 November 1950. Mereka dikaruniai 5 orang anak.

Tahun berikutnya Hannan pindah ke Jakarta dan menjadi pengasuh di Ma'had ta'lim al-Qur'an serta kepala Madrasah Manhalun Nasyi-in di Karanganyar, Sawahbesar, Jakarta Pusat tahun 1956 (jakarta.go.id). Selain itu, beliau juga menjadi pengajar agama di beberapa tempat seperti: Corp Cacat Veteran, perkumpulan anggota Polisi Seksi III Pasar Baru (muidkijakarta.or.id). Di sela-sela aktivitasnya sebagai pengajar, pada tahun 1959 mencoba ikut ujian Calon Pegawai Negeri Sipil dan dinyatakan lulus sebagai guru agama.

Semenjak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil karirnya mulai meningkat. Pada tahun 1961 misalnya, diangkat menjadi Kepala Kantor Penerangan Agama Daerah Tingkat II Jakarta Utara. Tahun 1968 menjadi Kepala Dinas Penerangan Agama Jakarta Barat. Kemudian, seusai menunaikan ibadah haji diangkat menjadi Kepala Inspeksi Penerangan Agama Jakarta Pusat pada tahun 1973 hingga pensin tahun 1979 (iwanabdurr.wordpress.com).

Saat menjabat sebagai Kepala Inspeksi Penerangan Agama Jakarta Pusat adalah masa-masa yang cukup berwarna-warni dalam kehidupan Abdul Hannan Sa'id. Dalam kehidupan pribadi, tidak lama setelah menjabat, Hannan dan sang Isteri pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sekembalinya dari berhaji diberi gelar "Kiai Haji" karena kiprahnya yang menonjol di lingkungan masyarakat Betawi (muidkijakarta.or.id). Beberapa tahun setelah menunaikan ibadah haji, tepatnya tanggal 7 Agustus 1975 sang isteri meninggal dunia. Tidak lama kemudian (12 November 1975) menikah lagi dengan perempuan Betawi dari Kampung Baru Sukamubi Udik, Jakarta Barat, bernama Siti Umayyah binti H. Nalim. Dari perkawinan ini mereka dikaruniai lima orang anak (tiga orang laki-laki dan dua perempuan) (jakarta.go.id).

Sementara dalam kehidupan bermasyarakat, kiprahnya sebagai kiai dan guru tajwid kian menonjol, bahkan setelah masa baktinya sebagai Pegawai Negeri Sipil berakhir. Banyak sekali aktivitas yang dilakukan, di antaranya: (1) dosen Perguruan tinggi Darul Hikmah Jakarta Utara; (2) aktif dalam Lembaga Pengetahuan Tilawatil Quran DKI Jakarta sebagai ketua atau koordinator dewan hakim MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) dan MHQ (Musabagah Hifdzil Quran) (150 kali sejak 1953-1993), anggota dewan hakim MTQ dan MHQ tingkat lokal, nasional dan internasional (255 kali sejak 1953-1999), serta pembina qori/qoriah dan hafidz/hafidzah bagi duta DKI Jakarta untuk MTQ dan MHQ nasional dari tahun 1962-1999 (32 kali); (3) Ketua Dewan Hakim MTX antarwaria yang diselenggarakan di Sasana Langen Budaya TMII tanggal 15 Desember 1990; dan (4) anggota Lajnah Pentashih Mushaf Al Quran Departemen Agama RI (1993-2000) (muidkijakarta.or.id).

Kiprah lain yang tidak kalah penting dari KH Abdul Hannan Sa'id adalah sumbangan pemikirannya tentang qalwalah akbar. Pemikiran ini sempat menjadi kontroversi di kalangan ahli tajwid sebab sebelumnya hanya ada qalqalah shugra dan qalqalah kubra. Hanan berpendapat bahwa ada satu lagi qalqalah yang lebih dari qalqalah kubra yang contohnya dapat dijumpai pada pengucapan watabb di Q.S. Al-Lahab (muidkijakarta.or.id).

Sedangkan sumbangan pemikiran lain dituangkannya dalam enam buah kitab, yaitu: Miftah at-Tajwid Juz I dan II, al-Masa'il at-Tajwidiyyah jilid I dan II, Pegangan Khatib, Risalah Pegangan Pelatih Qori/Qariah, dan al-Asytat fi al Hikami wa alfawa'id wa al-Maqalat, dan Tasyir al-Musykilat fi Qiraah al-Ayat (jakarta.go.id). Tasyir al-Musykilat fi Qiraah al-Ayat berisi buah pikiran Hanan yang terangkum dalam catatan-catatan yang ditulisnya semasa menjadi pelatih para Qori/qoriah dan hafidz/hafidzah ketika mereka menekukan kesukaran dalam mengucapkan huruf atau ayat tertenti di dalam Al Quran menurut riwayat Imam Hafs (iwanabdurr.wordpress.com).

Setelah berhasil mengembangkan ilmu tajwid dan mengabdikan diri sepenuhnya pada agama Islam, KH Abdul Hannan Sa'id wafat dalam usia 77 tahun pada hari Jumat, 19 Dzulqo'idah 1420 atau 25 Februari 200 di kediamannya Jalan Dwiwarna II Karanganyar, Sawah Besar. Beliau dimakamkan berdekatan dengan isterinya (Hj. Siti Umayyah) di Pemakaman Kampung Baru, Sukabumi Udik (selatan), Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Januari 2003, kepakarannya dalam ilmu tajwid diapresiasi oleh pemerintah dengan memberikan penghargaan sebagai Hamalah Al Quran. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Agama RI waktu itu, Prof. Dr. H. Sayyid Aqil Munawar, MA. (ali gufron)

Foto: http://ahfadlihs.blogspot.co.id/2011/06/kh-abdul-hannan-said-1923-2000-ulama.html
Sumber:
"Abdul Hannan Sa'id", diakses dari http://www.jakarta.go.id/v2/dbbetawi/detail/16/Abdul-Hannan-Said, tanggal 5 Mei 2017.

"KH. Abdul Hanan Sa'id", diakses dari https://iwanabdurr.wordpress.com/2007/11/19/kh-abudl-hanan-said/, tanggal 6 Mei 2017.

"K.H. Abdul Hannan Sa'id: Pencetus Walwalah Akbar", diakses dari http://www.muidki jakarta.or.id/13280-2/, tanggal 6 Mei 2017.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive