Kalanengan atau tabbhuwan, kleningan, kalaningan, keleningan, ghamelan adalah salah satu kesenian khas yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura. Awalnya kesenian ini berkembang di lingkungan istana (kalangan bangsawan). Namun, seiring waktu menjadi salah satu kesenian rakyat Madura. Kalanengan hampir selalu berdasarkan dasar-nada pentatonis salindru (salendro).
Kesenian kalanengan biasanya menggunakan waditra berupa gendang berkulit dua, suling bambu, siter, dan ghambhang. Jumlah pemainnya 9-14 orang. Dalam suatu pergelaran, mereka duduk bersila di depan waditra yang diletakkan di lantai dalam ruang yang biasanya sangat terbatas. Oleh karena itu, para pemain terpaksa mengatur waditra dan tempat duduk sedemikian rupa agar pergelaran dapat berjalan secara lancar. Dibandingkan dengan gamelan slendro dari Jawa Tengah atau Jawa Timur, jumlah gong yang dimiliki kalanengan tidak banyak. Selain itu, tidak ada rebab dan kennong.