Bila berbicara tentang kuliner khas Yogyakarta yang ada di benak sebagian kita adalah gudeg, bakpia, atau yangko. Padahal ada banyak sekali jenis kuliner baik yang ekstrim seperti belalang goreng hingga kuih-muih basah yang lembut dan nikmat. Salah satu kuih basah tersebut adalah Kipo yang berbentuk lonjong agak pipih, tekstur lembut, dan berwarna hijau. Penganan ini berpusat di Kotagede, sebuah daerah yang berada di sebelah Kota Yogyakarta.
Menurut tuguwisata.com, kipo telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno hingga Mataram Islam. Nama kipo sendiri konon berasal dari kata “iki opo” yang diakronimkan menjadi “kipo”. Namun entah mengapa kipo pernah mengalami kelangkaan karena tidak dibuat orang lagi. Baru pada sekitar tahun 1946 ada seorang bernama Paijem Djito Suhardjo membuat dan kembali mengenalkannya pada masyarakat Jogja, khususnya yang ada di sekitar Pasar Kotagede (travel.kompas.com).
Makanan ringan atau camilan ini berbahan dasar tepung beras ketan, kelapa muda, dan gula jawa. Cara pembuatannya, pertama (untuk isi), gula merah dipanaskan dengan air yang diberi daun pandan. Setelah mendidih, diberi kelapa parut dan garam, lalu diaduk hingga rata lalu sedikit demi sedikit dicampur dengan tepung ketan dan santan panas, sehingga mudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Agar warnanya menjadi kehijau-hijauan, maka adukan tersebut diberi air daun suji atau pewarna makanan (hijau). Lalu, ambil setengah sendok makan adonan kulit, memasukkan adonan isi ke dalamnya, dan dibentuk setengah lingkaran. Selanjutnya, memanaskan wajan yang dialasi dengan daun pisang, lalu adonan yang telah diisi ditaruh di atasnya dan ditekan-tekan sedemikian rupa hingga apa yang disebut sebagai kipo siap dicicipi (matang).
Sumber:
"Kipo, Makanan Khas Jogja yang Wajib Kamu Coba", diakses dari https://travel.kompas.com/re ad/2019/07/26/081000427/kipo-makanan-khas-jogja-yang-wajib-kamu-coba-?page=all, tanggal 1 Septem ber 2020.
“Kipo: Jajanan Khas Dari Kotagede Yogyakarta Yang Melegenda”, diakses dari https://www.tuguwisata.com/ kipo-khas-kotagede-yogyakarta/, tanggal 1 September 2020.