(Cerita Rakyat DKI Jakarta) Alkisah, ada tujuh orang gadis cantik jelita. Mereka adalah anak dari seorang hartawan. Ketika remaja, Sang ayah meninggal dunia. Tidak lama berselang ibu mereka juga meninggal dunia. Oleh karena masih tergolong muda, maka sebagian dari mereka belum memikirkan tentang masa depan. Setiap hari diisi dengan bersenang-senang...
Jaka Pertaka
(Cerita Rakyat DKI Jakarta) Alkisah, ada seorang penebang pohon. Suatu hari ketika sedang mencari pohon tua di tengah hutan, secara tiba-tiba dia diserang oleh seekor burung garuda. Tetapi karena serangan garuda demikian cepat, dia tidak sempat menghindar. Kedua matanya tersambar cakar tajam garuda hingga buta seketika dan tidak dapat berbuat apa-apa....
Si Monyet Malas
(Cerita Rakyat DKI Jakarta) Alkisah, ada seekor monyet yang sangat malas. Kerjanya hanya makan, tidur, dan bermain di pepohonan. Suatu hari, ketika sedang bersantai di sebuah pohon rindang pandangannya diusik oleh aktivitas seekor tupai. Si tupai berjalan pulang-pergi mengangkut buah kenari ke dalam sarang yang berada tidak jauh dari Si monyet bersantai....
Si Ucup dan Kelongwewe
(Cerita Rakyat DKI Jakarta) Alkisah, ada seorang nenek yang memperingatkan cucunya agar tidak keluar rumah karena hati telah malam. Namun, Sang cucu menolak dengan alasan sedang terang bulan. Banyak anak-anak yang keluar rumah dan bermain di halaman rumah. Adapun permainannya bergantung pada gender yang bersangkutan. Bila anak perempuan, mereka bermain...
Koleangkak
(Cerita Rakyat DKI Jakarta) Alkisah, ada seorang janda miskin. Dia hanya memiliki seorang anak gadis yang telah bertunangan dengan anak seorang petani. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Sang janda bekerja sebagai penumbuk padi. Oleh karena berupah tidak seberapa, dia dan anak gadisnya acapkali kekurangan makan hingga suatu saat sang janda...