Syech Abdul Muchyi dipercaya sebagai waliyulloh (wali) penyebar ajaran Islam di dareah Jawa Barat bagian selatan dan bahkan hingga seluruh Pulau Jawa, Madura, dan mancanegara. Oleh karena telah berjasa sebagai penyabar ajaran Islam, setiap bulan Mulud, Rajab, dan Sapar, makamnya selalu diziarahi ribuah orang dari berbagai kota di Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera.
Untuk dapat mengunjung makam Syech Abdul Muchyi, peziarah terlebih dahulu harus melapor kepada juru kunci (kuncen) untuk dicatat pada buku tamu. Setelah itu, peziarah baru diperbolehkan masuk ke komplek makam yang di dalamnya terdapat Goa Saparwadi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari peninggalan sejarah Syech Abdul Muchyi dalam melaksanakan pendidikan dan penyebaran ajaran Islam. Di dalam goa ada ruangan seperti masjid lengkap dengan mihrab, tempat penyimpanan Al Quran, jabal kopiah, padaringan (tempat penyimpanan beras), dan lain sebagainya. Selain itu, ada pula Cikahuripan sebagai representasi air zam-zam yang mengalir di antara bebatuan stalagtit dan stalagmit dalam sebuah lorong panjang yang konon merupakan jalan tembus menuju Cirebon, Surabaya, dan bahkan Mekkah. Dan, bila telah selesai berziarah pengunjung dapat membeli beraneka ragam cindera mata berupa kerajinan tangan khas Kota Tasikmalaya.
Foto: https://daerah.sindonews.com/read/1115873/29/kisah-karomah-syekh-abdul-muhyi-pamijahan-1465637226