Monumen Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia

Monumen Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Monumen Lengkong berada di pertigaan Jalan Lengong Besar – Cikawao. Monumen ini diresmikan pada tahun 1995 oleh Wali Kota Bandung waktu itu Wahyu Hamidjaja sebagai bentuk peringatan atas sebuah pertempuran besar di daerah Lengkong pada akhir tahun 1945 yang menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946.

Di tempat ini pernah menjadi saksi 15 jam pertempuran besar antara para pejuang Indonesia melawan kaum penjajah. Pertempurannya sendiri berawal ketika Sekutu terdiri atas pasukan Inggris, India, dan Gurkha yang bertugas membebaskan tawanan dan interniran serta melucuti pasukan Jepang bertindak menembaki penduduk saat berusaha menyelamatkan diri ke Hotel Homann akibat banjir bandang di Sungai Cikapundung pada tanggal 25 November 1945.

Insiden tadi berimbas pada pembalasan para pejuang yang membuat Brigjen N.MacDonald mengeluarkan sebuah ultimatum agar wilayah kota dari tengah ke utara harus ditinggalkan dalam tempo 48 jam. Namun, beberapa hari setelah ultimatum terjadi lagi penyergapan di antara daerah Padalarang-Cimahi yang berujung pada tindak balas dari pasukan Sekutu dengan melancarkan serangan udara disusul pasukan darat hingga terjadi kontak senjata di Jalan Lengkong Besar yang mengakibatkan banyak pejuang gugur. Dan, untuk mengenangnya didirikanlah Monumen Lengkong berbentuk taman kecil di tengah persimpangan Jalan Lengong Besar – Cikawao. Di dalamnya terdapat replika senapan mesin dan prasati bertuliskan “Pengorbanan Kami Demi Nusa Bangsa dan Agama”.

Foto: http://jabar.tribunnews.com/2017/08/16/tempat-ini-menjadi-saksi-pertarungan-15-jam-pejuang-indonesia-melawan-penjajah
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive