Curug Dago

Kawasan Dago Pakar di Kota Bandung memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, di antaranya: Tebing Keraton, Goa Jepang, Goa Belanda, dan Taman Hutan Raya Ir. Juanda atau biasa disebut sebagai Tahura. Di dalam area Tahura sendiri ada sebuah objek berupa air terjun (curug) yang berada di Desa Dago, Kecamatan Coblong, sekitar delapan kilometer dari pusat Kota Bandung. Sesuai dengan lokasinya, oleh masyarakat setempat air terjun itu dinamakan sebagai Curug Dago.

Untuk mencapai lokasi Curug Dago dapat melalui jalan di seberang Terminal Dago atau dari Taman Budaya Ganesha (Dago Tea House). Namun keduanya hanya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau berjalan kaki karena masih berupa jalan setapak bercoran beton selebar sekitar satu meter. Sebelum sampai di lokasi (dekat papan nama curug) terdapat sebuah pelataran parkir cukup luas bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor. Di tempat ini terdapat pula beberapa wahana permainan anak seperti prosotan dan ayunan serta sebuah warung yang menjual makanan dan minuman.

Tidak jauh dari pelataran parkir membentang sebuah jembatan kecil menuju ke bagian atas curug. Di sini pengunjung dapat menyaksikan lintasan aliran Sungai Cikapundung yang jatuh sejauh sekitar 12 meter ke dalam sebuah kolam pembentuk dasar curug. Tepat disisinya terdapat dua buah bangunan kecil berwarna merah dengan dinding sebagian besar terbuat dari kaca. Namun, apabila tidak puas dan ingin melihat dari dekat (di bagian bawah) haruslah menuruni sejumlah anak tangga agak curam dan licin terbuat dari semen sejauh sekitar 100 meter.

Pada bagian bawah akan terpampang jelas curahan air agak besar yang mengalir di antara dua tebing batu curam berkemiringan sekitar 90 derajat. Selain itu, "isi" dari dua bangunan berwarna merah pun dapat terlihat jelas yaitu dua buah prasasti yang konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) dari dinasti Chakri Thailand yang pernah berkunjung ke Curug Dago pada sekitar tahun 1818.

Bagaimana? Anda berminat berwisata ke Curug Dago? Apabila berminat, kemungkinan Anda hanya sekadar menikmati keindahan curahan air di sekitar curug tanpa dapat bermain air atau berenang. Sebab, kondisinya kini telah keruh dan berwarna kecoklatan akibat mulai bermunculan pemukiman baru pada bagian hulu Sungai Cikapundung.

Foto: https://wisatapedi.com/tempat-wisata-curug-dago-keindahan-yang-tersembunyi/
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive