Secara geografis, Farmhouse Susu Lembang terletak di Jalan Raya Lembang Nomor 108, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya berada di jalur utama Bandung–Lembang, sehingga sangat mudah diakses baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Jaraknya sekitar 9–10 kilometer dari pusat Kota Bandung dengan waktu tempuh rata-rata 30–45 menit, tergantung kondisi lalu lintas. Letaknya yang berada di dataran tinggi membuat kawasan ini memiliki suhu udara yang relatif sejuk, berkisar antara 18 hingga 24 derajat Celsius, sehingga sangat nyaman untuk aktivitas wisata luar ruang. Lingkungan sekitar yang dikelilingi pepohonan dan perbukitan semakin memperkuat kesan alami dan menenangkan, menjadikan Farmhouse Susu Lembang sebagai tempat yang ideal untuk melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.
Daya tarik utama Farmhouse Susu Lembang terletak pada konsep arsitektur dan tata ruangnya yang menyerupai pedesaan Eropa klasik. Pengunjung akan disambut oleh bangunan-bangunan bergaya Tudor, rumah kayu dengan atap curam, jendela kecil, serta ornamen batu yang menciptakan suasana seolah berada di luar negeri. Salah satu ikon paling terkenal dari tempat ini adalah Rumah Hobbit, yang terinspirasi dari cerita fantasi “The Hobbit” dan “The Lord of the Rings”. Rumah dengan pintu bundar dan ukuran mungil ini menjadi spot foto favorit pengunjung dari berbagai kalangan. Selain itu, terdapat pula bangunan gereja mini bergaya Eropa, kincir angin, serta taman bunga yang ditata dengan rapi dan estetik, menjadikan hampir setiap sudut Farmhouse Susu Lembang layak dijadikan latar fotografi.
Selain mengedepankan wisata visual, Farmhouse Susu Lembang juga mengusung konsep wisata edukatif, khususnya yang berkaitan dengan dunia peternakan dan pertanian. Di kawasan ini terdapat mini zoo atau area peternakan kecil yang memungkinkan pengunjung, terutama anak-anak, untuk berinteraksi langsung dengan berbagai hewan ternak seperti domba, sapi, kelinci, dan burung. Anak-anak dapat belajar memberi makan hewan, mengenal jenis-jenis ternak, serta memahami proses sederhana dalam dunia peternakan. Konsep ini menjadikan Farmhouse Susu Lembang tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran informal yang menyenangkan bagi keluarga. Edukasi yang disampaikan secara langsung dan interaktif dinilai efektif dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dan makhluk hidup sejak usia dini.
Nama “Farmhouse Susu Lembang” sendiri tidak lepas dari produk susu segar yang menjadi salah satu ciri khas tempat ini. Setiap pengunjung yang membeli tiket masuk akan mendapatkan satu botol susu segar yang bisa dipilih dalam berbagai rasa, seperti original, cokelat, stroberi, atau vanila. Susu ini diproduksi dan dikemas secara higienis, sekaligus menjadi bagian dari pengalaman wisata yang ditawarkan. Selain susu, Farmhouse Susu Lembang juga menyediakan berbagai pilihan kuliner, mulai dari makanan ringan, makanan khas Eropa, hingga hidangan lokal yang disesuaikan dengan selera pengunjung. Kehadiran kafe dan restoran dengan desain interior bergaya pedesaan Eropa semakin memperkuat atmosfer tematik yang diusung destinasi ini.
Fasilitas yang tersedia di Farmhouse Susu Lembang terbilang lengkap dan dirancang untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Area parkir yang luas disediakan untuk kendaraan roda dua, roda empat, hingga bus pariwisata. Selain itu, tersedia toilet umum yang bersih, musala, area istirahat, serta toko suvenir yang menjual berbagai cendera mata khas Farmhouse Susu Lembang. Toko suvenir ini menawarkan beragam produk, mulai dari kerajinan tangan, pernak-pernik bertema Eropa, hingga produk olahan susu dan makanan khas Lembang. Pengelolaan fasilitas yang rapi dan terawat menunjukkan keseriusan pengelola dalam menjaga kualitas layanan dan pengalaman wisata pengunjung.
Dari segi harga, tiket masuk Farmhouse Susu Lembang tergolong terjangkau dan sebanding dengan fasilitas serta pengalaman yang diperoleh. Harga tiket biasanya berkisar pada kisaran tertentu yang dapat berubah sesuai kebijakan pengelola, namun umumnya sudah termasuk satu botol susu segar sebagai bagian dari paket masuk. Kebijakan ini dinilai menarik karena memberikan nilai tambah bagi pengunjung. Jam operasional Farmhouse Susu Lembang umumnya dimulai sejak pagi hingga sore atau malam hari, tergantung hari kunjungan, dengan akhir pekan dan musim liburan menjadi waktu paling ramai dikunjungi wisatawan.
Secara sosial dan ekonomi, keberadaan Farmhouse Susu Lembang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Destinasi ini membuka lapangan kerja bagi warga lokal, baik sebagai staf operasional, pemandu, petugas kebersihan, maupun pelaku usaha kecil yang terlibat dalam rantai ekonomi wisata. Selain itu, meningkatnya arus wisatawan turut mendorong pertumbuhan sektor pendukung seperti transportasi, penginapan, dan usaha kuliner di kawasan Lembang. Dengan demikian, Farmhouse Susu Lembang tidak hanya berfungsi sebagai ruang rekreasi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Dalam konteks pariwisata Jawa Barat, Farmhouse Susu Lembang merepresentasikan pergeseran tren wisata dari sekadar menikmati keindahan alam menuju wisata berbasis pengalaman dan tema. Konsep yang ditawarkan mampu menjawab kebutuhan wisatawan modern yang menginginkan tempat rekreasi yang instagramable, edukatif, dan ramah keluarga. Keberhasilan Farmhouse Susu Lembang menjadi destinasi populer menunjukkan bahwa pengelolaan wisata yang kreatif, terencana, dan berorientasi pada pengalaman pengunjung dapat menciptakan daya tarik yang kuat dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, Farmhouse Susu Lembang merupakan destinasi wisata yang menawarkan kombinasi harmonis antara rekreasi, edukasi, dan estetika visual. Dengan konsep pedesaan Eropa, fasilitas yang lengkap, lokasi strategis, serta pengalaman interaktif yang ramah keluarga, tempat ini layak menjadi salah satu tujuan utama wisata di kawasan Lembang dan Bandung Raya. Farmhouse Susu Lembang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menghadirkan pengalaman wisata yang berkesan, mendidik, dan relevan dengan perkembangan pariwisata modern di Indonesia.
Foto: https://www.google.com/maps/contrib/106258681677339080259/photos/@-4.1224432,106.5525155,6z/data=!3m1!4b1!4m3!8m2!3m1!1e1!5m1!1e4?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI1MTIwOS4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D
