Curug Bengkawah

Curug Bengkawah merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan yang berada di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Objek wisata ini dikenal luas sebagai air terjun alami yang masih terjaga keasriannya dan menawarkan pengalaman wisata berbasis alam pegunungan dengan nuansa sejuk, tenang, dan alami. Keberadaan Curug Bengkawah menjadi bagian penting dari lanskap wisata wilayah selatan Kabupaten Pemalang yang didominasi oleh kawasan perbukitan dan kaki Gunung Slamet.

Secara geografis, Curug Bengkawah terletak di wilayah dataran tinggi dengan ketinggian yang cukup signifikan, sehingga kawasan ini memiliki suhu udara yang relatif sejuk sepanjang tahun. Lingkungan di sekitar curug didominasi oleh hutan rakyat, kebun warga, serta vegetasi alami yang masih terpelihara dengan baik. Kondisi tersebut menjadikan Curug Bengkawah sebagai destinasi yang ideal bagi wisatawan yang mencari ketenangan, kesegaran udara, dan suasana alam yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Daya tarik utama Curug Bengkawah terletak pada air terjunnya yang tinggi dan deras, dengan aliran air yang jatuh dari tebing batu alami membentuk panorama yang megah. Air yang mengalir berasal dari mata air pegunungan sehingga tampak jernih dan bersih, terutama pada musim kemarau. Percikan air yang jatuh menciptakan embun halus yang menyegarkan, menambah kesan alami dan eksotis bagi para pengunjung yang datang.

Nama “Bengkawah” sendiri diyakini berasal dari istilah lokal yang berkaitan dengan karakter aliran airnya yang deras dan berkelok di antara bebatuan. Dalam narasi masyarakat setempat, Curug Bengkawah telah lama dikenal sebagai bagian dari ruang hidup warga, baik sebagai sumber air maupun sebagai tempat yang memiliki nilai ekologis penting. Seiring berkembangnya sektor pariwisata daerah, keberadaan curug ini kemudian dikelola dan diperkenalkan secara lebih luas sebagai objek wisata alam.

Akses menuju Curug Bengkawah relatif mudah, terutama dari pusat Kecamatan Belik. Dari pusat Kota Pemalang, jarak tempuh menuju lokasi wisata ini sekitar 35–40 kilometer dengan waktu perjalanan kurang lebih 1,5 hingga 2 jam menggunakan kendaraan bermotor. Wisatawan akan melewati jalur perbukitan dengan pemandangan sawah, kebun, dan hutan yang menambah daya tarik perjalanan. Kondisi jalan menuju Desa Sikasur sebagian besar sudah beraspal, meskipun pada beberapa titik menjelang lokasi masih berupa jalan desa yang sempit namun dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Setelah tiba di area parkir, pengunjung masih perlu berjalan kaki menyusuri jalur trekking sejauh beberapa ratus meter untuk mencapai lokasi air terjun. Jalur ini telah dilengkapi dengan jalan setapak, tangga sederhana, serta pegangan pada beberapa titik yang cukup terjal. Perjalanan menuju curug menjadi bagian dari pengalaman wisata itu sendiri, karena pengunjung disuguhi pemandangan alam hijau, suara aliran air, serta udara segar khas pegunungan.

Dari segi fasilitas, Curug Bengkawah telah dilengkapi dengan sarana pendukung wisata yang cukup memadai. Di area pintu masuk tersedia loket tiket, area parkir kendaraan, serta warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman ringan. Fasilitas umum seperti toilet dan tempat istirahat juga tersedia meskipun masih bersifat sederhana. Pengelolaan fasilitas dilakukan oleh masyarakat setempat bersama pemerintah desa sebagai bagian dari upaya pengembangan wisata berbasis komunitas.

Harga tiket masuk Curug Bengkawah tergolong terjangkau dan ramah bagi semua kalangan. Umumnya, pengunjung hanya dikenakan biaya tiket masuk dalam kisaran beberapa ribu rupiah per orang, ditambah biaya parkir kendaraan. Kebijakan harga yang terjangkau ini bertujuan untuk mendorong kunjungan wisata sekaligus memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar melalui sektor jasa dan perdagangan kecil.

Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Curug Bengkawah cukup beragam, meskipun tetap berfokus pada wisata alam. Pengunjung dapat menikmati panorama air terjun, berfoto dengan latar alam yang eksotis, bermain air di area sekitar aliran sungai, atau sekadar duduk bersantai menikmati suasana. Bagi pecinta fotografi alam, Curug Bengkawah menawarkan banyak sudut menarik dengan komposisi alami antara air, batu, dan vegetasi hijau.

Selain itu, kawasan sekitar Curug Bengkawah juga sering dimanfaatkan sebagai lokasi wisata keluarga dan wisata edukasi alam. Anak-anak dapat belajar mengenal lingkungan alam, siklus air, serta pentingnya menjaga kelestarian hutan dan sumber daya alam. Dalam konteks ini, Curug Bengkawah tidak hanya berfungsi sebagai objek rekreasi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran lingkungan yang bernilai.

Keberadaan Curug Bengkawah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian masyarakat Desa Sikasur dan sekitarnya. Munculnya aktivitas wisata mendorong berkembangnya usaha kecil seperti warung makan, jasa parkir, pemandu lokal, serta penjualan produk-produk lokal. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan wisata alam dapat menjadi salah satu strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa apabila dikelola secara berkelanjutan.

Dari sisi pelestarian lingkungan, pengelolaan Curug Bengkawah diarahkan pada prinsip menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi. Pengunjung diimbau untuk tidak merusak lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga kebersihan kawasan wisata. Kesadaran kolektif antara pengelola dan pengunjung menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan destinasi ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Dalam konteks pengembangan pariwisata Kabupaten Pemalang, Curug Bengkawah memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan sebagai destinasi unggulan wisata alam. Keindahan alam, aksesibilitas yang cukup baik, serta dukungan masyarakat lokal menjadi modal utama dalam pengembangan tersebut. Dengan peningkatan fasilitas, promosi yang berkelanjutan, dan pengelolaan yang profesional, Curug Bengkawah dapat menjadi salah satu ikon wisata alam yang memperkuat citra Pemalang sebagai daerah tujuan wisata berbasis alam dan ekowisata.

Secara keseluruhan, Curug Bengkawah merupakan representasi kekayaan alam Kabupaten Pemalang yang masih alami dan autentik. Destinasi ini menawarkan pengalaman wisata yang sederhana namun bermakna, mengajak pengunjung untuk lebih dekat dengan alam serta menghargai keindahan dan keseimbangan lingkungan. Sebagai bagian dari potensi wisata daerah, Curug Bengkawah layak untuk terus diperkenalkan dan dikembangkan secara berkelanjutan sebagai warisan alam yang bernilai tinggi.

Foto: https://atourin.com/destination/pemalang/curug-bengkawah
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

Archive