Heri Hendrayana Harris

Bila mendengar nama Heri Hendrayana Harris sebagian orang akan mengernyitkan dahi atau bahkan menggelengkan kepala sebagai tanda ketidaktahuan. Namun, bila diganti dengan nama penanya yaitu Gol A Gong, maka yang terbayang adalah seorang sastrawan dengan puluhan hasil karya serta segudang prestasi yang pernah diraihnya.

Heri Hendrayana Harris lahir di Purwakarta, Jawa barat, pada tanggal 15 Agustus 1963. Dia adalah anak kedua dari lima bersaudara. Sang ayah bernama Harris sedangkan ibunya bernama Atisah (keduanya berprofesi sebagai guru). Sejak tahun 1965 keluarga Harris hijrah dari Purwakarta ke Banten, tepatnya di sebuah rumah dekat Alun-alun Serang (biografi-penulis.blogspot.com).

Harris kecil adalah anak yang menyukai tantangan. Hal ini dia buktikan dengan menantang teman-teman sebayanya meloncat dari pohon menyerupai seorang penerjun payung. Menurut lautanpenulis.wordpress.com, akibat dari adu nyali ini Harris mengalami kecelakaan pada tangan kirinya. Dan, karena luka yang diderita sangat parah, pada bulan Oktober 1973 dia harus menjalani operasi amputasi di rumah sakit.

Kehilangan salah satu tangan tidak membuat Harris patah semangat. Berkat dukungan dari orang tua dia tetap menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan. Adapun jalan agar tidak selalu memikirkan kecacatan fisiknya adalah dengan kegiatan berolahraga dan membaca. Berkat olahraga, kususnya badminton, Harris pernah menjadi juara badminton Natar Orang Cacat Se-Indonesia di Solo dan Surabaya serta juara se-Asia Fespic Games di Solo dan Jepang (merdeka.com).

Sementara kegiatan membaca pada akhirnya membuat dia menjadi seorang penulis yang sangat produktif dengan nama pena Gol A Gong. Kata “Gol” diberikan oleh Sang Ayah sebagai ungkapan raya syukur atas karya yang diterima penerbit, “A” dimaknai sebagai “semua berasal dari Tuhan”, dan “Gong” adalah harapan Sang Ibu agar tulisan Harris menggema ke seantero negeri layaknya bunyi alat musik gong (id.wikipedia.org).

Kegiatan tulis-menulis inilah yang kemudian juga membawanya bekerja di bidang jurnalistik. Golagong.wordpress.com mencatat sejumlah pekerjaan yang pernah dan sedang dilakoni Gol A Gong, yaitu: Gramedia Majalah (Hai, Warta Pramuka) 1989-1990; Kartini Group (Tabloid Karina-Kabiro Bandung) 1993-1995; Scrip writer di Indosiar (1995-1996); Senior Creative di RCTI (1996-2008); Assistant Manager di Banten TV (2008-2010); Penulis scenario TV (1995-2010); dan Direktur Gong Media Cakrawala (penerbit, trip organizer, pelatihan) 2006 hingga sekarang.

Selain bekerja dalam bidang jurnalistik, suami dari Tias Tatanka dan ayah dari empat orang anak (Nabila Nurkhalisah, Gabriel Firmansyah, Jordi Alghifari, dan Natasha Azka Nursyamsa) ini juga memiliki jabatan organisasi, yaitu: Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia; Dewan Pembina Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena; Dewan Penasehat Froum TBM; dan pendiri Rumah Dunia.

Mengenai Rumah Dunia, komunitas ini awalnya didirikan di atas tanah seluas 1000 meter persegi (sekarang 3000 meter persegi) yang terletek di belakan rumah Gol A Gong di Komplek Hegar Alam (biografi-penulis.blogspot.com). Bersama sesama sastrawan lain (Toto St Radik dan Rys Revolta), dia mendirikan Rumah Dunia sebagai wadah bagi kegiatan jurnalistik, sastra, film, teater, musik, dan menggambar (lautanpenulis.wordpress.com). Di tempat ini, ada kegiatan wisata baca, wisata dongeng, wisata teater, wisata mengarang, wisata gambar, dan wisata studi bagi anak-anak. Sementara bagi pelajar dan mahasiswa ada “gempa literasi” berupa pertunjukan seni, bazar buku, pelatihan menulis, anek lomba literasi, diskusi kebudayaan, hibah buku, bedah buku, dan penerbitan (golagong.wordpress.com).

Selama menjadi jurnalis dan berada di beberapa organisasi, Gol A Gong tetap produktif menulis, baik berupa novel, antologi, non fiksi, maupun puisi. Bahkan berkat tulisan-tulisannya, dia sempat mendapat sejumlah penghargaan, di antaranya: Islamic Book Fair Award 2005; Nugraha Jasadarma Pustaloka (perpusnas 2007): XL Indonesia Berprestasi Award kategori pendidikan (2008); Literacy Award 2009 (Komunitas Literasi Indonesia); National Literacy Prize (Kemendiknas 2010); Elshinta Award (2010); Tokoh Penggerak Lierasi (IKAPI 2011); Anugerah Peduli Pendidikan (Kemdiknas 2012); Tokoh Sastra Indonesia (Balai Pustaka-Horison 2013); Anugerah Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud 2015); Tokoh Literasi Nasional (Badan Bahasa 2016); Sepuluh Besar “Duta Baca Indonesia” (Perpusnas 2016) (merdeka.com).

Adapun karya tulis yang telah di buatnya, antara lain: Balada Si Roy buku Joe (Gramedia, 1989), Balada Si Roy buku Avonturir (Gramedia, 1990); Balada Si Roy buku Rende-vouz (Gramedia, 1990); Balada Si Roy buku ke Bad Days (Gramedia, 1991), Balada Si Roy buku ke Blue Ransel (Gramedia, 1991); Balada Si Roy buku ke Telegram (Gramedia, 1992); Balada Si Roy buku ke Kapal (Gramedia, 1993); Balada Si Roy buku ke Traveler (Gramedia, 1993); Balada Si Roy buku ke Epilog (Gramedia, 1994); Happy Valentine, novel (Gramedia, 1991); Bangkok Love Story, novel (Gramedia, 1994); Surat, novel (Gramedia, 1994); Tembang Kampung Halaman (Gramedia); Perjalanan Asia, travel writing (Puspa Swara, 1993); Kutunggu di Yogya, novel wisata )Puspa Swara, 1993); Menulis Skenario Itu (Lebih) Gampang, tips menulis (Puspa Swara, 1997); Nyanyian Perjalanan (Syaamil, 2001); Pada-Mu Aku Bersimpuh, novel (Mizan, 2001); Biarkan Aku Jadi Milikmu, novel (Mizan, 2001); Tempatku di Sisi-Mu, novel (Mizan, 2001); Al Bahri (Syaamil, 2001); Jendral Kecil (Mizan, 2002); Aku Seorang Kapiten, novel anak (Al Kautsar, 2002); Kacamata Sidik, Kumcer (Senayan Abadi, 2004); Masih Ada Cinta di Senja Itu, Kumcer (Senayan Abadi, 2004); Harga Sebuah Hati, kumcer (Akoer, 2004); Clay, novel (Cakrawala, 2004); Subuh Itu Biru, Chika – kumcer (LPPH); Hari Senjakala, novel (Fatahilah, 2004); Dua Kisah, kumpulan 2 novelet (Senayan Abadi, 2005); Dongeng Sebelum Tidur (Gramedia, 2005); Labirin Lazuardi: Langit Merah Saga, novel (Tiga Serangkai, 2007); Labirin Lazuardi: Ketika Bumi Menangis (Tiga Serangkai, 2007); Labirin Lazuardi: Pusaran Arus Waktu (Tiga Serangkai, 2007); Aku Anak Matahari, memoar (Salamadani, 2008); Musafir, kumcer (Salamadani, 2008); Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup, tips menulis (Salamadani, 2008); The Journey: From Jakarta to Nepal, travel writing (Salamadani, 2008); Cinta-Mu Seluas Samudra, novel (Mizan, 2008); Mata Elang, komik (Mizan); Ini Rumah Kita Sayang (GIP); Gilalova 2 (Gong Publishing, 2010); Tiga Ombak (Gonga Publishing, 2010); Ledakan Idemu Agar Kepalamu Nggak Meledak (Gong Pulishing, 2010); Dunia Ikan (Gong Publishing, 2011); Aku Pantang Menyerah, novel seri anak 10 judul (Zikrul Hakim, 2011); Ayo Sekolah, novel seri anak 10 judul (Tzikrul Hakim, 2011); Aku Bangkit, novel remaja 10 judul (Tiga Serangkai, 2011); Rahasia Penulis Hebat Menciptakan Karakter, tips menulis (Gramedia, 2011); Mother Bukan Monster, parenting (Gramedia, 2011); Menggenggam Dunia, memoar (KPG, 2011); Relawan Dunia, motivasi (KPG, 2011); Si Aduy – Anak Kampung Jadi Sarjana, cerita komedi remaja (Zikrul Hakim, 2012); Rahasia Penulis Hebat Membangun etting Lokasi, tips menulis (Gramedia, 2012); Gempa Literasi (KPG, 2012); Travel Writer (KPG, 2012); Pasukan Matahari (Indiva, 2014); dan lain sebagainya.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pocong Gemoy

Archive