Bila mendengar kata wayang, tentu yang tergambar di benak kita adalah sejumlah tokoh dalam epos Mahabarata dan Ramayana yang dibuat dari kulit atau kayu. Di daerah Purwakarta, tepatnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, ada seorang seniman pembuat wayang dengan karakter yang berbeda, yaitu tokoh-tokoh perpolitikan Indonesia, seperti: Soekarno, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Ia bernama Ujang Yakub.
Ketertarikan Ujang membuat wayang bermula ketika bekerja pada sebuah galeri wayang di Jakarta sekitar tahun 1987 (lulus Sekolah Dasar). Walau di galeri itu hanya sebagai tukang bersih-bersih alias OB, Ujang rupanya tertarik untuk ikut membuat wayang golek. Dia belajar dengan cara mencontoh bentuk wayang yang sudah jadi. Begitu seterusnya, berulang-ulang hingga akhirnya menjadi mahir.
Namun, karena bosan hanya membuat wayang yang karakternya itu-itu saja, baru tahun 1994 (setelah tiga bulan menikah) dia beralih membuat wayang karakter baru. Karakter pertama yang dibuat adalah wajahnya sendiri. Setelah berhasil barulah dia beralih membuat karakter tokoh di Indonesia. Seiring waktu, patung-patung karakter tadi banyak dinikmati orang sehingga pesanan tidak hanya berasal dari Purwakarta atau Jakarta saja, melainkan dari daerah lain seperti Bali dan bahkan mancanegara (Jepang dan Kanada).
Setiap karakter tokoh yang dibuatnya dihargai Rp 3 juta dengan ukuran lebar sekitar 20 centimeter dan tinggi 80 centimeter. Harga sejumlah itu sesuai dengan pengerjaannya yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu, mulai dari proses penggambaran hingga penyelesaian. Adapun bahannya dapat berupa kayu lame/pule atau abbasiyah.
Foto: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5352924/menengok-pembuat an-wayang-golek-karakter-karya-warga-purwakarta
Ketertarikan Ujang membuat wayang bermula ketika bekerja pada sebuah galeri wayang di Jakarta sekitar tahun 1987 (lulus Sekolah Dasar). Walau di galeri itu hanya sebagai tukang bersih-bersih alias OB, Ujang rupanya tertarik untuk ikut membuat wayang golek. Dia belajar dengan cara mencontoh bentuk wayang yang sudah jadi. Begitu seterusnya, berulang-ulang hingga akhirnya menjadi mahir.
Namun, karena bosan hanya membuat wayang yang karakternya itu-itu saja, baru tahun 1994 (setelah tiga bulan menikah) dia beralih membuat wayang karakter baru. Karakter pertama yang dibuat adalah wajahnya sendiri. Setelah berhasil barulah dia beralih membuat karakter tokoh di Indonesia. Seiring waktu, patung-patung karakter tadi banyak dinikmati orang sehingga pesanan tidak hanya berasal dari Purwakarta atau Jakarta saja, melainkan dari daerah lain seperti Bali dan bahkan mancanegara (Jepang dan Kanada).
Setiap karakter tokoh yang dibuatnya dihargai Rp 3 juta dengan ukuran lebar sekitar 20 centimeter dan tinggi 80 centimeter. Harga sejumlah itu sesuai dengan pengerjaannya yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu, mulai dari proses penggambaran hingga penyelesaian. Adapun bahannya dapat berupa kayu lame/pule atau abbasiyah.
Foto: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5352924/menengok-pembuat an-wayang-golek-karakter-karya-warga-purwakarta