Tan-Pangantanan

Tan-Pangantanan atau bisa juga disebut Dhe-nondhe Ne Nang adalah salah satu jenis permainan anak pada masyarakat Madura. Permainan ini erat kaitannya dengan bunga melati yang konon di masa lalu hampir ada setiap halaman rumah orang Madura. Pada musim kemarau bunga tersebut sangat melimpah. Melimpah-ruahnya bunga itulah yang kemudian melahirkan sebuah permainan anak-anak yang disebut “tan-pangantanan” Sesuai dengan namanya, yaitu tan-pangantan yang berarti pengantin-pengantinan (bukan pengantin sungguhan), pemain dihiasi layaknya pengantin. Kemudian, diarak mengelilingi kampung diiringi dengan tembang atau nyanyian yang berjudul atau disebut “Dhe-Nondhe” (bahasa Madura). Tembang tersebut sarat dengan nilai-nilai yang mesti diacu, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berserah diri (bertaqwa) kepada Sang Pencipta (Allah). Nilai-nilai itu antara lain adalah: (1) keimanan dan ketaqwaan, (2) kepatuhan, (3) kerukunan, (4) tatakrama (sopan-santun), (5) kebersamaan (gotong-royong), dan (6) kebersyukuran.

Permainan ini biasanya dilakukan ketika pohon melati mulai berbunga (biasanya pada musim kemarau). Seiring dengan perkembangan zaman, terutama perkembangan permainan modern, ditambah dengan semakin langkanya pohon melati, pada gilirannya membuat permainan tan-pangantanan menjadi langka.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pocong Gemoy

Archive