Sa’duddin

Sa’duddin adalah Bupati Bekasi periode 2007-2012 dan anggota DPR-RI 2014-2019 mewakili Jawa Barat VII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Sa’duddin adalah anak ke-5 dari pasangan H. Marzuki Saat dan Hj. Aisyah yang lahir di Bekasi pada tanggal 2 Juni 1961. Semenjak kecil, oleh kedua orang tua Sa’duddin dididik dalam lingkungan keagamaan yang cukup kuat. Dia disekolahkan di Pondon Pesantren Attaqwa di bawah binaan KH Noer Alie, salah seorang pahlawan nasional dari Bekasi. Melalui tempaan kedisip-linan dari KH Noer Ali inilah, Sa’duddin tumbuh menjadi seorang yang sangat taat dalam beribadah yang mendasari setiap gerak langkahnya dalam menjalani kehidupan.

Selepas menamatkan pendidikan di Pesantren Attaqwa, Sa’duddin memperdalam ilmu agamanya di Madrasah Aliyah YAPINK di bawah asuhan KH. Dawam dan khususnya ilmu tasyawuf dengan KH. Mahfud sehingga konsep-konsep dalam ilmu tersebut, seperti muhasabah (introspeksi diri), mutaba’ah (menghakimi diri), mujahadah (bersemangat tinggi), dan murokobah (senantiasa merasa diawasi) selalu mewarnai segenap aktivitasnya dalam menjalankan profesinya di kemudian hari.

Tamat Aliyah YAPINK Sa’duddin mencoba mengabdikan diri sebagai guru di sebuah Madrasah Diniyah yang berlokasi di kampung halamannya sendiri. Genap satu tahun mengajar Sang Ayah mengirimnya ke sebuah pondok pesantren di daerah Serang, Banten, guna memperdalam ilmu Al Quran serta Kitab Kuning pada KA As’ari dan KH Mukit. Dan ternyata, bukan hanya ilmu agama saja yang di dapat, melainkan juga pasangan hidup bernama Cucu Sugiarti yang sekarang telah menyelesaikan Program Doktoral pada Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Setelah lulus ponpes dan menikahi Cucu Sugiarti, Sa’duddin “nekat” meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi mengambil program Diploma tiga. Hasilnya, tentu saja dia harus membanting tulang demi menghidupi keluarga kecilnya sambil berusaha menamatkan pendidikannya. Beragam usaha pun dilakoni demi kelangsungan hidup keluarga, seperti mengajar, berdagang koran ke kampung-kampung dengan sistem konsinyasi, hingga berjualan buku dan majalah ke sekolah-sekolah.

Beberapa tahun kemudian, merasa tidak puas hanya memperoleh gelar BA, dia meneruskan lagi ke Program Strata satu di IAIN Serang hingga selesai tahun 1990 dan pulang kembali ke Bekasi (memenuhi permintaan orangtua) guna mengamalkan ilmunya di kampung halaman dengan mengajar sebagai guru madrasah di Kampung Gabus Pabrik, Tambun Utara.

Berbekal semangat, kesungguhan hati, dan keseriusan terhadap pembangunan bidang pendidikan di daerah Bekasi, Sa’duddin melanjutkan sekolah lagi ke jenjang pascasarjana di STIE IPWI Jakarta hingga lulus tahun 1999. Bahkan ketika terjun ke dunia politik dan berhasil menjabat sebagai Bupati Bekasi, dia tetap bersekolah dan meraih gelar doktor bidang ilmu pendidikan pada Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009 dengan disertasi berjudul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kerja Tim dan Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Aparat Pejabat Eselon II di Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi”.

Ketertarikan pada dunia politik berawal ketika dia mencalonkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Selama dua periode dia terpilih dan bahkan berhasil menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bekasi periode 2004. Selesai masa jabatan sebagai anggota legislatif daerah, tahun 2007 dia maju menjadi calon Bupati dari Partai Keadilan Sejahtera menggandeng Darip Mulyana sebagai wakilnyaParipurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi tanggal 20 April 2007.

Selama menjabat ada tiga pilar yang dicanangkannya dalam membangun Bekasi, yaitu SDM yang berkualitas dan agamis, Pembangunan agro-bisnis, serta pembangunan industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Baginya, kunci dari pemajuan Bekasi dengan membangun sumber daya manusia berkualitas adalah pendidikan sehingga dalam APBD Bekasi anggaran bagi pendidikan menjadi prioritas yang utama.

Selepas masa jabatan sebagai bupati berakhir, Sa’duddin masuk lagi ke dunia pendidikan dengan mendirikan Yayasan Thariq Bin Ziyad yang mengelola Sekolah Islam Terpadu meliputi TK-IT, SD-IT, SMP-IT, dan SMA-IT. Namun, masuknya Sa’duddin ke dunia pendidikan ini hanya bersifat sementara karena pada tanggal 23 September 2016 bersama Ahmad Dhani balik lagi ke panggung politik dengan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bekasi sebagai calon bupati dan wakil bupati periode 2017-2022.

Foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sa%27duddin,_2017.jpg
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pijat Susu

Archive