Sesuai dengan namanya tali tandu adalah untaian beberapa utas tali yang dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai tandu (tanduk) sapi. Tali ini biasa digunakan oleh para penari di daerah Sulawesi Tengah sebagai hiasan sekaligus simbol keberanian ketika mempertunjukkan tari penyembuhan atau keselamatan. Cara memakainya diletakkan di atas kepala sehingga menyerupai sebuah tanduk. Bahan pembuatnya terdiri atas pelepah pohon enau atau kulit gaba-gaba, kapuk, kain berwarna kuning atau merah, serta manik-manik atau pecahan batu banggai/mitra.
Adapun proses pembuatan sebuah tali tandu diawali dengan memotong pelepah pohon enau atau kulit gaba-gaba menjadi beberapa bagian dengan panjang sekitar 25 centimeter. Kemudian, pelepah dibersihkan dan dipipihkan setebal 1/4 centimeter dengan lebar sekitar 5 centimeter. Bila telah pipih, pelepah enau dibungkus menggunakan kain berwarna kuning atau merah. Selanjutnya, sisa kain pembungkus pelepah digulung sedemikian rupa hingga membentuk serupa tanduk yang di dalamnya diisi dengan kapuk (kapas). Dan, setelah tanduk dipasang pada setiap ujung pelepah enau, proses terakhir adalah memberi hiasan berupa manik-manik atau pecahan batu banggai/batu mitra dengan cara dijahit atau diikat dengan benang jahit tangan agar tidak lepas ketika dibawa menari.