Bila mendengar kata "bir" tentu bayangan kita akan tertuju pada sebuah minuman beralkohol rendah yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat memabukkan. Namun beda dengan bir yang satu ini, yaitu bir pletok. Bir pletok adalah minuman khas orang Betawi yang bebas alkohol serta dipercaya dapat menyehatkan tubuh karena berbahan rempah-rempah.
Menurut foblog.psikomedia.com, asal usul kata "bir" dalam "bir pletok" memiliki beberapa versi. Versi pertama menyatakan bahwa kata "bir" memang merupakan adopsi dari "beer" yang biasa diminum oleh orang-orang Belanda. Keduanya sama-sama membuat perut dan tubuh menjadi hangat, tetapi "beer" dapat membuat orang menjadi mabuk sedangkan "bir" malah menyehatkan. Versi lainnya lagi menyatakan bahwa "bir" berasal dari kata "birun" yang merupakan sebuah sumber mata air di daerah Betawi.
Sementara untuk asal usul kata "pletok" - sama seperti "bir" - foblog.psikomedia.com juga menyebutkan memiliki beberapa versi. Pertama, berasal dari bunyi yang dikeluarkan oleh wadah bambu ketika bir dibuka untuk diminum. Kedua, berasal dari bunyi kocokan bir dan es batu di dalam teko berbahan aluminium. Dan terakhir, masih berupa onomatope (peniruan bunyi), "pletok" berasal dari bunyi buah secang tua yang dipukul untuk dijadikan sebagai bahan pembuat bir.
Namun, lepas dari berbagai versi mengenai asal usul nama bir pletok tersebut, yang jelas minuman ini sampai sekarang masih diminati banyak orang. Peminat umumnya menkonsumsi bir pletok sebagai penghangat tubuh sekaligus memperlancar aliran darah. Menurut id.wikipedia.org, pada salah satu bahan pembuat bir pletok yaitu jahe, memiliki berbagai macam khasiat bagi tubuh, diantaranya: (1) meredakan nyeri lambung dan memulihkan radang sendi; (2) merangsang keluarnya gas dari perut penyebab masuk angin; (3) mengurangi rasa mual, batuk, dan gejalla flu ringan; (4) kandungan enzim protease dan lipasenya dapat memecah protein dan lemak; (5) melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung, menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan, dan menghambat produksi prostaglandin yang dapat memicu peradangan; (6) merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tumuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun; (7) mengobati kanker indung telur; (8) memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal; (9) meredakan migraine dengan cara menghentikan kerja prostaglandin; (10) meredakan kram akibat menstruasi; dan (11) mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, mencegah kemandulan serta memperkuat daya tahan sperma.
Bahan dan Proses Pembuatan Bir Pletok
Saat ini pembuatan bir pletok bukan hanya dilakukan oleh perseorangan, melainkan juga oleh home industri. Keduanya menggunakan bahan-bahan yang relatif sama hanya jumlah takarannya saja yang berbeda. Jumlah takaran buatan perseorangan umumnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan produksi masal dalam home industri yang memang ditujukan untuk dijual dan dikonsumsi orang ramai.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bir pletok tersebut diantaranya adalah: jahe, air, gula pasir atau gula batu, kayu secang, batang serai, daun pandan, kayu manis, merica hitam, dan sari bunga selasih (femina.co.id). Sementara wikibooks.org menambahkan dua bahan lagi sebagai pelengkap bir pletok, yaitu garam dan kopi bubuk.
Sedangkan proses pembuatannya adalah sebagai berikut. Pertama, air direbus hingga mendidih. Selama menunggu air mendidih, jahe dibakar hingga harum lalu dimemarkan. Bila telah mendidih, jahe yang telah pipih/memar dimasukkan ke dalam air dan ditambah dengan gula pasir atau gula batu, garam, kayu manis, serai, serta kopi bubuk. Setelah bahan tercampur merata, masukkan lagi sejumlah serutan tipis kayu secang sebagai bahan pewarna alaminya. Dan, bila air telah berwarna merah, saring dan diamkan hingga hangat atau dingin sebelum siap diminum.
Sebagai catatan, oleh karena tingkat keragaman pembuatan bir pletok yang cukup tinggi di wilayah DKI Jakarta, maka atas arahan Dinas/Pemda DKI Jakarta disusunlah suatu standarisasi pembuatan bir pletok sebagai acuan jaminan kualitas bagi produsen berbasis home industri (jakarta.litbang.pertanian.go.id). Adapun Standar Prosedur Operasional mengenai komposisi bahan rempah-rempah untuk membuat 50 botol bir pletok ukuran 250 ml adalah: 1 kilo jahe, 2-3 buah pala, 10-15 butir lada hitam, 2 batang (3x10 cm) kayu mosohi, 15-20 butir kapulaga, 5-10 buah cabe jawa, 10 buah cengkeh, 5-10 gram kayu manis, 10 batang sereh, 10 lembar daun pandan, 05 ons kayu secang, 10-12 liter air, 1-2 kg gula pasir, dan 1 sendok makan garam.
Sementara untuk proses pembuatan bir pletok menurut standar prosedur operasional diawali dengan pencucian dan pembersihan bahan rempah-rempah dari kotoran, pengecilan ukuran rempah, penimbangan bahan rempah sesuai dengan takaran (formula), ekstraksi dengan perebusan bersuhu antara 95-100 derajat celcius selama 30 menit, ekstraksi kayu secang dalam rebusan selama 3-5 menit agar warna air menjadi merah, penyaringan air rebusan menggunakan kain saring ukuran 10 mesh, penambahan gula pasir ke dalam air rebusan yang tlah disaring, perebusan kembali selama 3-5 menit lalu saring lagi menggunakan saringan berukuran 150 mesh, pendinginan, dan pembotolan atau langsung disajikan sebagai minuman. (gufron)
Foto: Uun Halimah
Sumber:
"Standarisasi Mutu Bir Pletok", diakses dari http://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=29:standarisasi-mutu-bir-pletok&catid=43:bir-pletok&Itemid=43, tanggal 19 November 2014.
"Sejarah dan Resep Bir Pletok Khas Betawi", diakses dari http://foblog.psikomedia.com/read/Lounge/16673/sejarah-dan-resep-bir-pletok-khas-betawi/, tanggal 19 November 2014.
"Bir Pletok", diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bir_pletok, tanggal 20 November 2014
"Bir Pletok", diakses dari http://www.femina.co.id/kuliner/resep/minuman/bir.pletok/004/001/532/06, tanggal 20 November 2014.
"Resep: Bir Pletok", diakses dari http://id.wikibooks.org/wiki/Resep:Bir_pletok, tanggal 20 November 2014.