Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki banyak sekali obyek wisata yang dapat dijadikan sebagai “ladang” penghasil devisa, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, hingga wisata belanja. Salah satu dari sekian banyak obyek wisata tersebut adalah Air terjun Benang Kelambu yang terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Untuk mencapai obyek wisata di kaki Gunung Rinjani yang eksotis ini dapat ditempuh melalui dua rute. Rute pertama dari Kota Mataram ke arah timur melewati Narmada, Desa Pancor Dao dan Pasar Teratak sejauh sekitar 30 kilometer atau 40 menit perjalanan. Sedangkan rute lainnya dari Kota Praya ke arah utara sekitar 25 kilometer atau 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Hanya saja, karena lokasinya berada di dataran tinggi dan bukan merupakan jalur utama, maka jalan menuju air terjun Benang Kelambu minim petunjuk dan beraspal tidak bagus. Selain itu, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju obyek wisata ini. Jadi apabila ingin berkunjung, hanya dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.
Setelah sampai di pintu gerbang wisata air terjun Benang Kelambu, pengunjung harus membayar sebesar Rp1.000,00 per orang sebagai tiket masuk. Apabila membawa kendaraan bermotor, setelah sampai di aeral parkir, ada petugas yang meminta jasa parkir sebesar Rp.1.000,00 untuk sepeda motor dan Rp.2.000,00 untuk kendaraan roda empat. Selanjutnya, dari pintu masuk diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer hingga sampai ke lokasi air terjun. Di sepanjang perjalanan menuju air terjun ini akan melewati jalan yang berliku-liku, sungai kecil, ladang perkebunan, serta hutan sekunder yang banyak ditumbuhi pohon-pohon rindang. Sebagai catatan, bagi pengunjung yang baru pertama kali datang, saat berada di pintu masuk dapat menggunakan jasa pemandu wisata dengan biaya sekitar Rp.25.000,00.
Kondisi Air Terjun
Air terjun Benang Kelambu memiliki ketinggian sekitar 35 meter dengan dua tingkatan. Pada tingkat pertama cucuran air yang berasal dari Danau Segara Anak ini mengalir melalui celah-celah bebatuan dan tanaman-tanaman rambat yang tubuh disekitar tebing lalu jatuh di tiga lempengan batu cadas di tingkat kedua. Konon, karena cucuran air yang melawati celah-celah bebatuan dan tanaman bentuknya menyerupai tirai atau kelambu, maka air terjun itu oleh warga masyarakat sekitar kemudian dinamakan Air Terjun Benang Kelambu.
Dari lempengan batu di tingkat kedua tersebut barulah aliran air jatuh ke kolam penampungan sebelum mengalir lagi ke tempat yang lebih rendah. Di kolam inilah air tidak terlalu deras mengalir sehingga pengunjung dapat berendam, mandi, atau hanya sekadar bermain air sambil menikmati keindahan panorama alam di sekitar kawasan kaki Gunung Rinjani yang berhawa sejuk. Konon lagi, selain berpanorama indah, menurut kepercayaan masyarakat setempat apabila orang mandi atau berendam dibawah air terjun Benang Kelambu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan membuat tampak awet muda.
Namun sayang, obyek wisata nan menawan ini belum tergarap secara maksimal oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini terlihat dari minimnya rambu-rambu petunjuk arah dan tidak adanya fasilitas penunjang sebagaimana yang dimiliki oleh obyek wisata sejenis di tempat lain. Padahal, di sekitar kaki Gunung Rinjai ada lagi obyek wisata serupa bernama Benang Stokel yang letaknya hanya sekitar 500 meter dari Benang Kelambu. (gufron)
Foto: http://www.viewphotos.org/indonesia/images-of-Dalamdesa-Selatan-1829.html