Bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, ada suatu cemilan atau makanan khas berupa kue yang digemari karena rasanya gurih dan sangat cocok jika ditemani secangkir kopi pahit. Oleh warga Pulau Kelapa cemilan ini diberi nama kue abu, walaupun bahannya tidak sedikit pun menggunakan abu. Kue abu dahulu sering disajikan oleh para ibu kepada suami mereka ketika pulang dari melaut. Namun seiring dengan perkembangan zaman kue abu semakin jarang disajikan, kecuali pada acara-acara tertentu seperti: khitanan, perkawinan, dan perayaan hari besar.
Cara membuat kue abu adalah dengan mencampur parutan kelapa tanggung (tidak muda atau tua), gula pasir, dan tepung ketan putih. Campuran dalam bentuk adonan tersebut kemudian dibagi dua. Tiap adonan diberi pewarna makanan sesuai dengan kebutuhan atau selera pembuatnya. Selanjutnya, adonan pertama dicetak di atas loyang lalu dikukus. Setelah setengah matang, pada bagian atasnya dituangkan lagi adonan yang kedua. Dan, apabila telah matang dan kering, kue telah siap disajikan dengan cara dipotong dadu. (pepeng)
Cara membuat kue abu adalah dengan mencampur parutan kelapa tanggung (tidak muda atau tua), gula pasir, dan tepung ketan putih. Campuran dalam bentuk adonan tersebut kemudian dibagi dua. Tiap adonan diberi pewarna makanan sesuai dengan kebutuhan atau selera pembuatnya. Selanjutnya, adonan pertama dicetak di atas loyang lalu dikukus. Setelah setengah matang, pada bagian atasnya dituangkan lagi adonan yang kedua. Dan, apabila telah matang dan kering, kue telah siap disajikan dengan cara dipotong dadu. (pepeng)