Batununggal adalah salah satu kecamatan yang terdapat dalam wilayah Kota Bandung, dengan batas-batas: sebelah utara berbatasan dengan Cibeunying Kidul; sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bandung Kidul; sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lengkong; dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kiaracondong.
Secara keseluruhan, luas kecamatan ini mencapai 526,847 Ha yang digunakan untuk: perumahan penduduk, jalur hijau, sarana peribadatan (mesjid, musholla, dan gereja), sarana pendidikan (Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), sarana kesehatan (puskesmas, poliklinik, dan apotik), kantor pemerintah, dan lain sebagainya (Monografi Kecamatan Batununggal tahun 2008).
Sebagaimana daerah Jawa Barat pada umumnya, bahkan daerah Indonesia pada umumnya; Kecamatan Batununggal beriklim tropis yang ditandai oleh adanya dua musim, yakni kemarau dan penghujan. Musim kemarau biasanya dimulai pada bulan April sampai September. Sedangkan, musim penghujan biasanya dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Maret. Curah hujannya rata-rata 2.300 milimeter per tahun. Sementara itu, suhu udaranya berkisar dari 20° Celcius sampai dengan 30° Celcius.
Keadaan Demografis
Penduduk Kecamatan Batununggal berjumlah 111.882 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 21.450. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, maka jumlah perempuannya mencapai 51.722 jiwa (46.23%) dan penduduk berjenis kelamin laki-laki 60.160 jiwa (53.77%) (Potensi Kecamatan Sumur Bandung, 2009).
Sebagai catatan, jumlah penduduk ini menurun sekitar 1,69% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun sebelumnya (2008) yaitu 113.806 orang, terdiri dari 57.057 orang laki-laki dan 56.748 orang perempuan. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena letak kecamatan dekat dengan pusat-pusat keramaian (termasuk dalam wilayah kota Bandung), sehingga mobilitas penduduknya relatif lebih cepat ketimbang daerah-daerah lain yang jauh dari pusat kota.
Jika dilihat berdasarkan angkatan kerja, maka penduduk yang berusia antara 18—56 tahun sebanyak 50.328 orang. Dari jumlah tersebut yang masih sekolah dan tidak bekerja ada 16.332 orang (32,45%), menjadi ibu rumah tangga sebanyak 19.352 orang (38,45%), bekerja penuh sebanyak 29.468 orang (58,55%), tidak mempunyai pekerjaan tetap sebanyak 5.931 orang (11,78%), dan tidak dapat bekerja karena menderita cacat fisik sejumlah 155 orang (0,31%). Golongan berdasarkan angkatan kerja tersebut secara rinci dapat dilihat pada table di bawah ini.
Berdasarkan Angkatan Kerja
No | Angkatan kerja (18-56 tahun) | Jumlah (jiwa) | Prosentase (%) |
1. 2. 3. 4. 5. | Masih sekolah Ibu Rumah Tangga Bekerja penuh Bekerja tidak tetap Cacat fisik dan tidak bekerja | 16.332 19.352 29.468 5.931 155 | 32,45 38,45 58,55 11,78 0,31 |
| Jumlah | 71.238 | 100.00 |
Pola Pemukiman
Berdasarkan data Monografi Kecamatan Batununggal Tahun 2008, jumlah rumah yang ada di kecamatan tersebut ada 13.122 rumah. Tidak semua rumah bertipe rumah permanan (berdinding tembok, berlantai semen dan atau keramik). Akan tetapi, ada juga rumah semi permanen berjumlah 275 buah yang berdinding kayu atau bambo. Umumnya perumahan tersebut berada di sekitar jalan (arah menghadap ke jalan) dengan jarak yang reatif berdekatan.
Perumahan yang ada di Kecamatan Batununggal ini, baik yang permanent maupun semi permanen telah tersentuh oleh jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan telepon. Selain itu, siaran-siaran dari media elektronik (televisi), baik nasional (TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, Lativi, Trans TV, dan Metro TV) maupun daerah (TVRI Bandung dan Bandung TV), serta radio baik pemerintah maupun swasta juga dapat diterima dengan jelas di kecamatan ini. Media cetak seperti: Kompas, Republika, Tempo, dan Pikaran Rakyat juga dapat diperoleh dengan mudah.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian yang digeluti oleh warga masyarakat Kecamatan Batununggal sangat beragam, sebagaimana yang terlihat pada table di bawah ini.
Kecamatan Batununggal
No | Jenis Mata Pencaharian | Jumlah (jiwa) | Prosentase (%) |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. | Pegawai Negeri Sipil Buruh usaha jasa informasi dan komunikasi Kontraktor Pemilik usaha jasa hiburan dan pariwisata Buruh usaha jasa hiburan dan pariwisata Buruh usaha hotel dan penginapan Pemilik usaha rumah makan dan restoran TNI POLRI Dokter swasta Bidan swasta Dukun/paranormal/supranatural Jasa pengobatan alternatif Dosen swasta Guru swasta Pensiunan TNI/POLRI Pensiunan PNS Pensiunan swasta Pengacara Notaris Jasa konsultasi manajemen dan teknis Seniman/artis Pembantu rumah tangga Sopir Buruh migran perempuan Buruh migran laki-laki Usaha jasa pengerah tenaga kerja Jasa penyewaan peralatan pesta Wiraswasta lainnya Tidak mempunyai mata pencaharian tetap Montir Tukang batu Tukang kayu Tukang sumur Pemulung Tukang jahit Tukang kue Perawat swasta Tukang anyaman Tukang rias Karyawan perusahaan swasta Karyawan perusahaan pemerintah Pemilik perusahaan | 5335 1704 16 116 575 125 6 713 258 33 16 2 56 56 176 2363 868 550 33 14 12 60 631 368 230 26 1 21 3816 3808 301 104 428 98 9 335 1252 21 20 89 2767 287 636 | 18,83 6,01 0,06 0,41 2,03 0,44 0,02 2,52 0,91 0,12 0,06 0,01 0,20 0,20 0,62 8,34 3,06 1,94 0,12 0,05 0,04 0,21 2,23 1,30 0,81 0,09 0,001 0,07 13,47 13,44 1,06 0,37 1,51 0,35 0,03 1,18 4,42 0,07 0,07 0,31 9,77 1,01 2,24 |
| Jumlah | 28.335 | 100,00 |
Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian yang digeluti oleh sebagian besar warga masyarakat Kecamatan Sumur Bandung adalah Pegawai Negeri Sipil (18,83%). Urutan kedua adalah wiraswastawan (13,47%), disusul oleh orang-orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap (13,44%) dan karyawan perusahaan swasta (9,77%). Selebihnya, adalah: pensiunan TNI/POLRI, buruh usaha jasa informasi dan komunikasi, pensiunan PNS, TNI, pembantu rumah tangga, buruh usaha jasa hiburan dan pariwisata, pemilik perusahaan, sopir, tukang jahit, POLRI, buruh migran perempuan, guru swasta, buruh usaha hotel dan penginapan, pemilik usaha jasa hiburan dan pariwisata, seniman/artis, dosen swasta, jasa pengobatan alternatif, dokter swasta, buruh migrant laki-laki, perawat swasta, jasa penyewaan peralatan pesta, dan lain sebagainya.
Pendidikan dan Kesehatan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Sumur Bandung meliputi: Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Taman Kanak-kanak yang ada di kecamatan ini menampung 531 siswa dengan jumlah guru sebanyak 73 orang. Kemudian, Sekolah Luar Biasa (SLB) menampung 26 siswa dengan jumlah guru sebanyak 15 orang. Untuk Sekolah Dasar (SD) menampung 5.333 siswa dengan jumlah guru 191 orang. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) memiliki siswa sebanyak 1.612 orang dengan jumlah guru 125 orang. Sedangkan, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) memiliki guru sejumlah 86 orang dan siswa sebanyak 3.464 orang.
Gambaran di atas menujukkan bahwa sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kecamatan Batununggal sudah cukup lengkap. Ini artinya, jika seseorang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, maka ia tidak perlu pergi jauh dari rumahnya. Adapun tingkat pendidikan yang dicapai oleh warga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No | Tingkat Pendidikan | Jumlah (jiwa) | Prosentase (%) |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. | Belum sekolah
Tamat SLTP/sederajat Tamat SLTA/sederajat
| 2.774 2.128 9.014 4.532 6.679 11.427 2.593 1.072 | 6,90 5,29 22,41 11,27 16,61 28,41 6,45 2,67 |
| Jumlah | 40.219 | 100,00 |
Tabel di atas memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk Kecamatan Batununggal sebagian besar Tamatan SLTA/sederajat (28,41%). Sebagian lainnya yang jumlahnya cukup besar adalah tamatan SD/sederajat (22,41%), tamatan SLTP/sederajat (16,61%), tamatan Akademi/sederajat (6,45%), dan tamatan Perguran Tinggi (2,67%). Sedangkan, yang tidak menamatkan Sekolah Dasar hanya 5,29%.
Sementara itu, sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Sumur Bandung adalah dua buah Rumah Sakit Umum, lima buah Rumah Sakit Bersalin, enam buah Puskesmas, dan satu buah Balai Kesehatan Ibu Anak. Mengingat bahwa tidak semua warga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di kecamatannya, terutama yang berkenaan dengan kelahiran, maka di sana ada satu orang dukun bayi yang telah dibekali pengetahuan medis. Dukun tersebut oleh masyarakat setempat disebut sebagai paraji.
Organisasi Pemerintahan
Secara administratif dan teritorial, Kecamatan Batununggal terbagi ke dalam 8 kelurahan, yaitu: Gumuruh, Binong, Maleer, Kebon Gedang, Kebon Waru, Kacapiring, Samoja, dan Cibangkong. Sedangkan struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Dari struktur di atas dapat diketahui bahwa tampuk pimpinan tertinggi dipegang oleh seorang Camat. Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh bagian Sekretariat, Kelompok Jabatan Fungsional, Seksi Pemerintahan, Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat, dan Seksi Keamaan dan Ketertiban Umum. Untuk meaksanakan tugasnya, bagian Sekretariat dibantu lagi oleh Sub Bagian Program dan Pelaporan dan Sub Bagian Umum. (Gufron)
Sumber:
Monografi Kecamatan Batununggal Tahun 2008
http://www.bandung.go.id/c/9/?fa=kecamatan.detail&id=17
http://www.scribb.com/