Rumah Kelahiran Bung Hatta

Rumah Kelahiran Bung Hatta terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 37, Kelurahan Aur Tanjungkang Tengah Sawah, Kecamatan Guguh Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Sesuai dengan namanya, Rumah ini dahulu merupakan tempat kelahiran sekaligus masa kecil Proklamator Mohammad Hatta hingga usianya 11 tahun. Setelah itu, beliau hijrah ke Kota Padang untuk melanjutkan sekolah di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO).

Pada sekitar tahun 1960-an, rumah berukuran 440 m² yang berdiri di atas lahan seluas 1000 m² ini pernah ambrug dan hampir rata dengan tanah. Namun atas prakarsa Ketua Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara, rumah kembali direnovasi pada bulan September 1994. Tujuannya adalah sebagai upaya mengenang dan memperoleh gambaran masa kecil sang proklamator di Kota Bukittinggi. Adapun Perencana dan pelaksana renovasinya dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Bung Hatta.

Renovasi rumah mengikuti bentuk aslinya yang di dapat dari memoir Bung Hatta serta berbagai foto dan dokumentasi milik keluarganya. Bahkan, perabotan yang ada di dalamnya pun sebagian besar masih merupakan perabotan asli yang dulu pernah dipakai oleh Bung Hatta. Perabot tersebut diantaranya adalah: tempat tidur, lemari, kursi, karpet, jam antik, ampu antik, meja, peralatan dapur, mesin jahit milik nenek Bung Hatta, dan lain sebagainya.

Tata letak perabot dibuat sedemikian rupa agar sama persis seperti ketika Bung Hatta tinggal. Namun untuk letak rumah digeser agak ke belakang agar bagian depan memiliki halaman yang luas. Akibatnya, sumur tua yang awalnya berada di bagian belakang dekat dengan dapur menjadi di dalam rumah. Sumur itu dibuat sekitar tahun 1860 tetapi kualitas airnya masih sangat bagus hingga sekarang.

Setelah renovasi rampung, rumah diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta sekaligus hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke lima puluh tahun. Selanjutnya, rumah diserahkan kepada pemerintah untuk dikelola menjadi sebuah museum oleh Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Bukittinggi. (gufron)
 
 
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive