Kahitutan adalah istilah orang Sunda bagi sebuah tanaman herba tahunan bernama latin paederia scandens. Tanaman yang dapat hidup di lapangan terbuka, tebing-tebing sungai, semak belukar, dan bahkan merambat di pagar-pagar rumah ini memiliki panjang antara 1-5 meter. Daunnya tunggal berbentuk bulat telur atau lonjong dan bagian pangkal menyerupai jantung. Tepi daun rata, ujung runcing, tulang menyirip, dan bila diremas akan mengeluarkan bau seperti hitut.
Namun, walau berbau tidak sebab, daun kahitutan ternyata berguna sebagai bahan atau ramuan obat tradisional. berikut adalah pengolahan secara tradisional daun kahitutan dalam mengobati suatu penyakit.
Sakit lambung
Daun kahitutan direbus selama kurang lebih seperempat jam atau hingga mendidih. Setelah hangat atau dingin airnya diminum dengan dosis sehari satu kali.
Sariawan
Peras beberapa helai daun kahitutan dan ambil airnya untuk dioleskan pada bagian yang luka.
Sakit perut
Daun kahitutan diremas-remas lalu tempelkan pada bagian perut.
Reumatik
Remas atau tumbuk beberapa helai daun kahitutan agar keluar getahnya untuk dioleskan pada bagian yang terkena reumatik
Kurap
Sama seperti mengobati reumatik, penyakit kurap dapat disembuhkan dengan mengoleskan getah daun kahitutan.
Foto: https://www.innerpath.com.au/matmed/herbs/Paederia~scandens.htm