Kondisi Geografis
Kelurahan Cipadung secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Cibiru, Kota Bandung dengan batas geografis: sebelah utara dengan Kelurahan Palasari, sebelah selatan dengan Kelurahan Cipadung Wetan (Kecamatan Panyileukan), sebelah barat dengan Kelurahan Palasari, dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pasirbiru. Kelurahan yang memiliki luas sekitar 105 hektar ini berada pada dataran bergelombang dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut. Adapun iklim yang menyelimutinya sama seperti daerah lainnya di Indonesia, yaitu tropis yang ditandai oleh adanya dua musim, penghujan dan kemarau. Musim penghujan biasanya dimulai pada Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau biasanya dimulai pada bulan April-September. Curah hujannya rata-rata 66 milimeter perbulan. Temperaturnya rata-rata berkisar 23,5-32,0 Celcius. Tekanan udara sekitar 1.009,5 mb dan kelembaban udara rata-rata 79,3 persen.
Organisasi Pemerintahan
Daerah Cipadung mulai berdiri sekitar tahun 1980 dalam bentuk sebuah desa. Seiring waktu dengan bertambahnya jumlah penduduk, tahun 1982 wilayah Cipadung dipecah menjadi dua buah desa, yaitu Mekar Mulya dan Cipadung. Dan, baru tahun 1987 Cipadung beralih status menjadi sebuah kelurahan setelah wilayah yang menaunginya (Ujungberung) mengalami pemekaran dan berada dalam administratif Kota Bandung. Adapun orang-orang yang pernah memimpin Cipadung (dari mulai desa hingga kelurahan) di antaranya adalah: Mas Suradireja (1890-1910), Suralaksana (1910-1917), Sumadireja (1918-1924), Mantadireja (1925-1938), Mas Sumartadireja (1938-1948), Niti Iskandar (1949-1960), O Moch Yacha (1961-1961), M. Santanudimaja (1961-1965), Syamsuri (1966-1967), M. Soehana (1967-1982), U. Suryana (1982-1986), Anang R (1986-1995), Maman S (1996-2002), Sopandi (2002-2009), dan Iyus Rusmana (2009-2017).
Struktur organisasi pemerintahan tertinggi di Kelurahan Cipadung dipegang oleh seorang Lurah. Dalam menjalankan tugasnya Lurah dibantu oleh Sekretaris Kelurahan, Kelompok Jabatan Fungsional, Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Seksi Kesejahteraan Sosial, dan Seksi Pemerintahan. Mereka bekerja dalam satu kerangka visi dan misi yang sama untuk kemajuan Kelurahan Cipadung. Visi tersebut adalah "Mewujudkan Kelurahan Cipadung Termaju dalam Bidang Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat". Visi itu kemudian dijabarkan dalam tiga buah misi yang harus dilaksanakan atau diemban agar seluruh anggota organisasi dan pihak yang berwenang dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran Kelurahan Cipadung dalam menyelenggarakan Pemerintahan. Adapun ketiga misi itu adalah: (a) Terwujudnya kinerja aparatur Kelurahan Cipadung yang lebih efektif, transparan, dan akuntabel; (b) Terwujudnya kelembagaan masyarakat yang sinergis dan memiliki kepabilitas; dan (c) Mengembangkan sumber daya masyarakat meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi kemakmuran, lingkungan hidup, seni, dan budaya (kkn.uinsgd.ac.id).
Kependudukan
Penduduk Kelurahan Cipadung berjumlah 17.795 jiwa atau 388 Kepala Keluarga (KK). Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penduduk laki-laki mencapai 9.621 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan mencapai 10.174 jiwa. Para penduduk ini tersebar di 17 Rukun Warga (RW). RW 001 dihuni oleh 1.109 jiwa (523 laki-laki dan 586 perempuan); RW 002 1.922 jiwa (925 laki-laki dan 997 perempuan); RW 003 541 jiwa (251 laki-laki dan 290 perempuan); RW 004 1.398 jiwa (681 laki-laki dan 717 perempuan); RW 005 1.008 jiwa (450 laki-laki dan 558 perempuan); RW 006 700 jiwa (338 laki-laki dan 362 perempuan); RW 007 531 jiwa (259 laki-laki dan 272 perempuan); RW 008 814 jiwa (409 laki-laki dan 405 perempuan); RW 009 884 jiwa (427 laki-laki dan 457 perempuan); RW 010 556 jiwa (273 laki-laki dan 283 perempuan); RW 011 1.321 jiwa (638 laki-laki dan 686 perempuan); RW 012 1.369 jiwa (680 laki-laki dab 689 perempuan); RW 013 1.913 jiwa (908 laki-laki dan 1.005 perempuan); RW 014 1.909 jiwa (941 laki-laki dan 968 perempuan); RW 015 1.949 jiwa (1.018 laki-laki dan 931 perempuan); RW 016 706 jiwa (327 laki-laki dan 561 perempuan); dan RW 17 dihuni oleh 1.115 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 554 jiwa dan perempuan 561 jiwa.
Jika dilihat berdasarkan golongan usia, penduduk yang berusia 0-12 tahun ada 4.312 jiwa (35,44%), kemudian yang berusia 13-50 tahun ada 6.302 (51,80%), dan yang berusia 51 tahun ke atas 953 jiwa (7,83%). Ini menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Cipadung sebagian besar berusia produktif.
Mata Pencaharian
Letak Kelurahan Cipadung yang menjadi bagian dari Kota Bandung membuatnya mengalami kemajuan relatif pesat terutama dalam bidang industri, perdagangan, hotel, dan restoran. Hal ini membuat mata pencaharian penduduknya pun semakin beragam. Menurut data dari BPS Kota Bandung tahun 2018 jenis mata pencaharian yang digeluti oleh warga masyarakat Kelurahan Cipadung di antaranya adalah: pegawai negeri di berbagai instansi pemerintah, (kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lain sebagainya) sejumlah 1.198 orang, TNI/Polri 270 orang, dan yang bekerja di non-pemerintah (karyawan swasta 2.576 orang, pedagang 2.821 orang, pedagang kaki lima 208 orang, pengusaha angkutan kota 4 orang, pengusaha rumah makan 210 orang, perajin 17 orang, pengusaha percetakan 12 orang, seniman, peternak, tukang, montir 18 orang, petani 540 orang, dan lain sebagainya).
Pendidikan dan Kesehatan
Sebagai sebuah kelurahan yang berada dalam wilayah pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, tentu saja Cipadung memiliki sarana pendidikan dan kesehatan yang memadai bagi masyarakatnya. Adapun sarana pendidikan yang terdapat di kelurahan ini, diantaranya adalah: 7 buah Taman Kanak-Kanak dengan jumlah siswa sebanyak 180 orang dan 20 tenaga pengajar; 3 buah Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 1.462 orang dan 68 orang tenaga pengajar; 4 buah Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah siswa sebanyak 2.000 orang dan 120 tenaga pengajar; 5 buah Sekolah Menengah Atas dengan jumlah siswa sebanyak 920 orang dan 180 tenaga pengajar; serta 2 buah Sekolah Menengah Kejuruan. Sementara untuk sarana kesehatan Kelurahan Cipadung memiliki 6 buah rumah bersalin/praktik bidan, 1 buah puskesmas, 3 buah apotek, 14 buah klinik, dan 21 buah posyandu. (BPS Kota Bandung 2018).
Pola Pemukiman
Pola pemukiman penduduk Cipadung umumnya berjajar dengan arah hadap ke jalan (pola pita/ribbon). Arah rumah yang berada bukan di pinggir jalan pun arahnya mengikuti yang ada di pinggir jalan. Berdasarkan data dari Kantor Kelurahan Cipadung tahun 2017, jumlah rumah yang ada di kecamatan tersebut ada 4.924 buah. Dari ke 4.924 buah rumah tersebut, 2.028 buah diantaranya telah bersifat permanen (beratap genting, bedinding tembok, dan berlantai keramik), 2.088 buah semi permanen, dan hanya 808 buah sisanya masih berbentuk bangunan sementara.
Rumah-rumah tersebut ada yang dibangun warga secara perorangan yang letaknya cenderung tidak beraturan dan ada pula perumahan yang dibangun oleh pengembang perumahan swasta. Perumahan yang bentuk dan ukurannya sama itu terdapat di hampir seluruh wilayah kelurahan, termasuk di wilayah Rukun Warga 15, yaitu Perumahan Griya Cipadung Asri. Di depan Perumahan Griya Cipadung Asri ini terdapat Pasar Wisata 46 dan Pasar Wisata Cibiru yang menyediakan segala macam barang kebutuhan hidup.
Agama dan Kepercayaan
Agama yang dianut oleh Masyarakat Kelurahan Cipadung sangat beragam, yaitu: Islam 21.166 jiwa, Kristen 428 jiwa, Katolik 111 jiwa, Hindu 6 jiwa, dan Budha 6 jiwa. Ada korelasi positif antara jumlah pemeluk suatu agama dengan jumlah sarana peribadatan. Hal itu tercermin dari banyaknya sarana peribadatan yang berkaitan dengan agama Islam (mesjid, musholla dan langar). Berdasarkan data yang tertera pada Badan Pusat Statistik Kota Bandung tahun 2018, jumlah mesjid yang ada di sana mencapai 11 buah dan musholla/langgar/surau mencapai 25 buah. Sementara data yang berkaitan dengan sarana peribadatan penganut agama lain belum tersedia. (ali gufron)