Wikipedia.org mendifinisikan "tugu" sebagai bangunan menjulang besar/tinggi yang terbuat dari batu/batu bata atau bahan lain yang tahan rusak. Tugu dapat berfungsi sebagai: (a) peringatan suatu peristiwa bersejarah; (b) marka navigasi; (c) penanda kawasan, dan (d) peringatan untuk mengenang tokoh tertentu. Definsi ini senada dengan kbbi.web.id yang menyatakan bahwa "tugu" adalah tiang besar yang dibuat dari batu, bata, dan sebagainya untuk memperingati pahlawan (tugu pahlawan), menghormati orang yang berjasa atau pengingat peristiwa bersejarah (tugu peringatan).
Di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, ada sebuah tugu tinggi-runcing menyerupai pensil (alat tulis berupa kayu bulat berisi arang) yang alasnya berbentuk segitiga terbalik bertuliskan "Bebas dari Buta Huruf Latin, Kewedanaan Tanjung Pinang". Oleh masyarakat setempat tugu yang berada di tepi laut (Jalan Agus Salim) tersebut diberi nama sebagai Tugu Pensil. Tugu hasil rancangan Ir. Nizar Nasir ini merupakan simbol prestasi Kewedanaan Tanjungpinang yang berhasil memberantas buta aksara melalui program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) pada sekitar tahun 1960-an (kompasiana.com). Adapun pembangunannya menurut paud-dikmas.kemdikbud.go.id, dilaksanakan pada pertengahan tahun 1962 dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Prof. Prijono.
Selesai dibangun, sama seperti kebanyakan tugu di Indonesia, Tugu Pensil dibiarkan begitu saja sehingga seolah-olah tidak terawat (hasil pengamatan saya dari tahun 1992-2005 ^_^). Ia baru mulai dilirik kembali setelah Kepulauan Riau beralih status dari kabupaten menjadi provinsi. Oleh pemerintah setempat Tugu Pensil dijadikan sebagai objek wisata dengan memberi sentuhan baru berupa taman dan beberapa faslitas penunjangnya, seperti: lapangan voli, jogging track, double seat pulling, double air walker, four post waist twitter, double bar leg lifter, double moon walker, ayunan dan sejumlah permainan lain, serta hotspot internet gratis (ksmtour.com).
Selain itu, agar telihat lebih menarik bagian taman yang berada di bibir pantai diberi tulisan besar "TUGU PENSIL", sebuah kecenderungan penanda area yang sedang "ngetren" di tanah air layaknya landmark "Hollywood" California ^_^. Pada bagian bawah tulisan dipahatkan sejumlah 12 buah prasasti berisi pasal-pasal dalam Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji yang diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23 Rajab 1264 Hijriyah atau 1847 Masehi (id.wikipedia.org).
Hasilnya, saat ini Tugu Pensil menjadi salah satu kawasan yang banyak dikunjungi warga masyarakat Tanjungpinang dan sekitarnya. Pada pagi hari umumnya mereka ber-jogging sambil menikmati matahari terbit. Sedangkan sore harinya difungsikan sebagai: sarana berkumpul sembari melihat atlet voli lokal memperagakan keahliannya; berolahraga menggunakan fasilitas taman; menikmati indahnya pantai dan menunggu matahari terbenam di kejauhan; atau hanya sekadar berburu internet gratisan melalui sarana hotspot yang disediakan pengelola taman (bagi "fakir Wi-Fi") ^_^. (Ali Gufron)
Foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas
Sumber:
"Tugu", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu, tanggal 5 Desember 2017.
"Tugu", diakses dari https://kbbi.web.id/tugu, tanggal 5 Desember 2017.
"Tugu Pensil, Simbol Buta Huruf Kepulauan Riau", diakses dari https://www.kompasiana.com/lian_gayo/tugu-pensil-simbol-buta-huruf-kepulauan-riau_552cc03e6ea834c07e8b4595, tanggal 6 Desember 2017.
"Tugu Pensil, Simbol Bebas Buta Aksara Kepulauan Riau", diakses dari https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/2079.html, tanggal 6 Desember 2017.
"Tugu Pensil Wisata Pantai Bersejarah di Tanjung Pinang Kep. Riau", diakses dari https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/kepulauan-riau/tugu-pensil-wisata-pantai-bersejarah-di-tanjung-pinang-kep-riau.html, tanggal 7 Desember 2017.
"Gurindam Dua Belas", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas, tanggal 8 Desember 2017.
Di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, ada sebuah tugu tinggi-runcing menyerupai pensil (alat tulis berupa kayu bulat berisi arang) yang alasnya berbentuk segitiga terbalik bertuliskan "Bebas dari Buta Huruf Latin, Kewedanaan Tanjung Pinang". Oleh masyarakat setempat tugu yang berada di tepi laut (Jalan Agus Salim) tersebut diberi nama sebagai Tugu Pensil. Tugu hasil rancangan Ir. Nizar Nasir ini merupakan simbol prestasi Kewedanaan Tanjungpinang yang berhasil memberantas buta aksara melalui program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) pada sekitar tahun 1960-an (kompasiana.com). Adapun pembangunannya menurut paud-dikmas.kemdikbud.go.id, dilaksanakan pada pertengahan tahun 1962 dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Prof. Prijono.
Selesai dibangun, sama seperti kebanyakan tugu di Indonesia, Tugu Pensil dibiarkan begitu saja sehingga seolah-olah tidak terawat (hasil pengamatan saya dari tahun 1992-2005 ^_^). Ia baru mulai dilirik kembali setelah Kepulauan Riau beralih status dari kabupaten menjadi provinsi. Oleh pemerintah setempat Tugu Pensil dijadikan sebagai objek wisata dengan memberi sentuhan baru berupa taman dan beberapa faslitas penunjangnya, seperti: lapangan voli, jogging track, double seat pulling, double air walker, four post waist twitter, double bar leg lifter, double moon walker, ayunan dan sejumlah permainan lain, serta hotspot internet gratis (ksmtour.com).
Selain itu, agar telihat lebih menarik bagian taman yang berada di bibir pantai diberi tulisan besar "TUGU PENSIL", sebuah kecenderungan penanda area yang sedang "ngetren" di tanah air layaknya landmark "Hollywood" California ^_^. Pada bagian bawah tulisan dipahatkan sejumlah 12 buah prasasti berisi pasal-pasal dalam Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji yang diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23 Rajab 1264 Hijriyah atau 1847 Masehi (id.wikipedia.org).
Hasilnya, saat ini Tugu Pensil menjadi salah satu kawasan yang banyak dikunjungi warga masyarakat Tanjungpinang dan sekitarnya. Pada pagi hari umumnya mereka ber-jogging sambil menikmati matahari terbit. Sedangkan sore harinya difungsikan sebagai: sarana berkumpul sembari melihat atlet voli lokal memperagakan keahliannya; berolahraga menggunakan fasilitas taman; menikmati indahnya pantai dan menunggu matahari terbenam di kejauhan; atau hanya sekadar berburu internet gratisan melalui sarana hotspot yang disediakan pengelola taman (bagi "fakir Wi-Fi") ^_^. (Ali Gufron)
Foto: https://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas
Sumber:
"Tugu", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu, tanggal 5 Desember 2017.
"Tugu", diakses dari https://kbbi.web.id/tugu, tanggal 5 Desember 2017.
"Tugu Pensil, Simbol Buta Huruf Kepulauan Riau", diakses dari https://www.kompasiana.com/lian_gayo/tugu-pensil-simbol-buta-huruf-kepulauan-riau_552cc03e6ea834c07e8b4595, tanggal 6 Desember 2017.
"Tugu Pensil, Simbol Bebas Buta Aksara Kepulauan Riau", diakses dari https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/2079.html, tanggal 6 Desember 2017.
"Tugu Pensil Wisata Pantai Bersejarah di Tanjung Pinang Kep. Riau", diakses dari https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/kepulauan-riau/tugu-pensil-wisata-pantai-bersejarah-di-tanjung-pinang-kep-riau.html, tanggal 7 Desember 2017.
"Gurindam Dua Belas", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas, tanggal 8 Desember 2017.