Letak dan Keadaan Alam
Cipayung merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan yang secara administratif termasuk dalam Kota Administratif Jakarta Timur dengan batas geografis sebelah utara dengan Kecamatan Makasar, sebelah timur dengan Kecamatan Pondok Gede (Kota Bekasi), sebelah selatan dengan Kecamatan Cibinong di Kabupaten Bogor, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ciracas. Kecamatan yang luas wilayahnya sekitar 28,45 kilomter persegi dengan titik koordinat 106°49'35" Bujur Timur dan 6°10'37" Lintang Selatan ini terdiri atas 8 kelurahan, 56 Rukun Warga, dan 502 Rukun tetangga dengan jumlah penduduk 260.578 jiwa. Ke-8 kelurahan itu adalah: Lubang Buaya seluas 3,72 kilomter persegi, Ceger seluas 3,63 kilometer persegi, Cipayung seluas 3,09 kilometer persegi, Munjul seluas 1,90 kilomter persegi, Pondok Rangon dengan luas 3,66 kilometer persegi, Cilangkap seluas 6,03 kilometer persegi, Setu dengan luas 3,25 kilometer persegi, dan Bambu Apus dengan luas 3,17 kilometer persegi (id.wikipedia.org).
Topografi Kecamatan Cipayung sebagian besar berada pada dataran rendah dengan kemiringan antara 0-2% dan ketinggian antara 11-81 meter di atas permukaan air laut. Adapun iklim yang menyelimutinya sama seperti daerah lainnya di Indonesia, yaitu tropis yang ditandai oleh adanya dua musim, penghujan dan kemarau. Musim penghujan biasanya dimulai pada Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau biasanya dimulai pada bulan April--September. Curah hujannya rata-rata 66 milimeter perbulan. Temperaturnya rata-rata berkisar 23,5-33,0 Celcius. Tekanan udara sekitar 1.009,5 mb dan kelembaban udara rata-rata 79,3 persen.
Sesuai dengan iklimnya yang tropis maka flora yang ada di sana pada umumnya sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia, seperti: kelapa, bambu, tanaman buah (rambutan, manggis, durian, dan lain sebagainya), padi, dan tanaman palawija (jagung, kedelai, mentimun, kacang panjang, dan lain sebagainya). Fauna yang ada di sana juga pada umumnya sama dengan daerah lain di Indonesia, yaitu: sapi, kerbau, kambing, dan ayam.
Organisasi Pemerintahan
Struktur organisasi pemerintahan tertinggi di Kecamatan Cipayung dipegang oleh seorang Camat. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2009, dalam menjalankan tugasnya Camat dibantu oleh Wakil Camat, Sekretaris Kecamatan, Kelompok Jabatan Fungsional, Seksi Pemerintahan dan Trantib, Seksi Perekonomian, Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Seksi Kesejahteraan Masyarakat, Seksi Pelayanan umum, Lurah Lubang Buaya, Lurah Ceger, Lurah Cipayung, Lurah Munjuk, Lurah Pondok Rangon, Lurah Cilangkap, Lurah Setu, dan Lurah Bambu Apus. Untuk melaksanakan tugasnya, bagian sekretariat dibantu lagi oleh Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan, serta Sub Bagian Program dan Anggaran.
Para aparatur kecamatan tersebut bekerja dalam satu kerangka visi dan misi yang sama untuk kemajuan Kecamatan Cipayung. Visi tersebut adalah "Mewujudkan wilayah Kecamatan Cipayung yang tertata rapi, bersih, sehat, dan aman didukung oleh partisipasi dan kepedulian masyarakat dengan kinerja perangkat Kecamatan dan Kelurahan yang berorientasi pelayanan publik". visi itu dijadikan sebuah misi yang harus dilaksanakan atau diemban agar seluruh anggota organisasi dan pihak yang berwenang dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran Kecamatan Cipayung dalam menyelenggarakan Pemerintahan. Adapun misi dari kecamatan yang memiliki slogan CBSA (Cipayung Bersih, Sehat, dan Aman) ini adalah: (a) Meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai; (b) Mewujudkan pelayanan prima; (c) Meningkatkan partisipasi swadaya dan pemberdayaan masyarakat dalam memelihara lingkungan serta kegiatan kemasyarakatan; dan (d) Menggerakkan seluruh potensi untuk mewujudkan wilayah Kecamatan Cipayung yang bersih, sehat, dan aman dengan sarana prasarana yang memadai (kecamatancipayung.blogspot.co.id).
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Cipayung Berjumlah 247.123 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 75.148. Jika dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, maka jumlah penduduk laki-lakinya mencapai 125.483 jiwa dan penduduk berjenis kelamin perempuan mencapai 121.640 jiwa. Para penduduk ini tersebar di 8 kelurahan, yaitu Pondok Rangon dihuni oleh 26.513 jiwa (10,73%), Cilangkap dihuni oleh 28.614 jiwa (11,58%), Munjul 25.679 jiwa (10,39%), Cipayung 27.187 jiwa (11,00%), Setu 21.027 jiwa (8,51%), Bambu Apus 27.912 jiwa (11,29%), Ceger 20.400 jiwa (8,25%), dan Kelurahan Lubang Buaya dihuni oleh 69 791 jiwa (28,24%).
Jika dilihat berdasarkan golongan usia, penduduk yang berusia 0-4 tahun ada 20.067 jiwa, kemudian yang berusia 5-9 tahun ada 22.002 jiwa, berusia 10-14 tahun ada 22.052 jiwa, berusia 15-19 tahun ada 18.730 jiwa, berusia 20-24 tahun ada 18.982 jiwa, berusia 25-29 tahun ada 19.754 jiwa, berusia 30-34 tahun ada 22.925 jiwa, berusia 35-39 tahun ada 21.959, berusia 40-44 tahun ada 19.247 jiwa, berusia 45-49 tahun ada 16.645 jiwa, berusia 50-54 tahun ada 12.849 jiwa, berusia 55-59 tahun ada 9.206 jiwa, berusia 60-64 tahun ada 6.027 jiwa, berusia 65-69 ada 3.025 jiwa, berusia 70-74 ada 2.120 jiwa, dan yang berusia 75 tahun ke atas ada 1.071 jiwa. Ini menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Cipayung sebagian besar berusia produktif.
Perekonomian
Letak Kecamatan Cipayung yang menjadi bagian dari Kota Administratif Jakarta Timur membuatnya mengalami kemajuan relatif pesat karena adanya perkembangan dalam bidang industri, terutama industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran. Hal ini membuat mata pencaharian penduduknya pun semakin beragam dan tidak hanya bertumpu pada sektor pertanian. Menurut data dari BPS Kota Administratif Jakarta Timur tahun 2015, dari luas wilayah secara keseluruhan, hanya sebagian kecil saja yang saat ini masih digunakan sebagai lahan pertanian yaitu sekitar 104 ha. Selebihnya, merupakan lahan kering yang digunakan untuk kandang dan halaman (1.209 ha).
Dengan lahan yang relatif kecil tersebut, tanaman yang dihasilkan hanyalah berupa padi, sayur mayur, tanaman lingkungan, tanaman hias ornamen, dan tanaman olahan. Sedangkan sisanya digunakan sebagai peternakan sapi potong (261 ekor), sapi perah (1.228 ekor), kerbau (6 ekor), kambing (1.045 ekor), domba (413 ekor), dan unggas (ayam, itik).
Pendidikan dan Kesehatan
Sebagai sebuah kecamatan yang berada dalam wilayah pusat pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta), tentu saja Cipayung memiliki sarana pendidikan dan kesehatan yang memadai bagi masyarakatnya. Adapun sarana pendidikan yang terdapat di kabupaten ini, diantaranya adalah: 69 buah taman kanak-kanak dengan jumlah siswa sebanyak 1.876 orang dan 248 tenaga pengajar; 59 buah Sekolah Dasar dengan jumlah siswa sebanyak 22.935 orang dan 1507 orang tenaga pengajar; 23 buah Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah siswa sebanyak 11.139 orang dan 659 tenaga pengajar; 13 buah sekolah menengah atas dengan jumlah siswa sebanyak 2.733 orang dan 275 tenaga pengajar; 9 buah Sekolah Menengah Kejuruan dengan jumlah siswa sebanyak 5.917 orang dan 574 tenaga pengajar; dan sebuah perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1.872 orang dan 98 tenaga pengajar.
Sementara untuk sarana kesehatan Kecamatan Cipayung memiliki 11 buah rumah sakit bersalin, 10 buah puskesmas, 19 buah apotek, 25 buah klinik, dan 128 buah posyandu dengan tenaga medis sebanyak 137 orang, terdiri atas: 46 orang dokter umum, 16 orang dokter gigi, 69 orang bidan, 69 apoteker (BPS Kecamatan Cipayung 2015).
Pola Pemukiman
Pola pemukiman penduduk Cipayung umumnya berada di sekitar jalan dengan arah hadap ke jalan (pola pita/ribbon). Arah rumah yang berada bukan di pinggir jalan pun arahnya mengikuti yang ada di pinggir jalan. Berdasarkan data dari Dinas Kantor Kecamatan CIpayung tahun 2015, jumlah rumah yang ada di kecamatan tersebut ada 26.909 buah. Dari ke 26.909 buah rumah tersebut, 17.606 buah diantaranya telah bersifat permanen (beratap genting, bedinding tembok, dan berlantai keramik), 5.394 buah semi permanen, dan 3.909 buah sisanya masih berbentuk bangunan sementara.
Agama dan Kepercayaan
Agama yang dianut oleh Masyarakat Kecamatan Cipayung sangat beragam, yaitu: Islam 193.807 jiwa, Kristen 19.147 jiwa, Katolik 15.031 jiwa, Hindu 6.109 jiwa, Budha 2.567 jiwa, dan aliran Kepercayaan. Ada korelasi positif antara jumlah pemeluk suatu agama dengan jumlah sarana peribadatan. Hal itu tercermin dari banyaknya sarana peribadatan yang berkaitan dengan agama Islam (mesjid, musholla dan langar). Berdasarkan data yang tertera pada Badan Pusat Statistik Jakarta Timur, jumlah mesjid yang ada di sana mencapai 98 buah dan musholla/langgar/surau mencapai 220 buah. Sarana peribadatan yang berkenaan dengan penganut agama Kristen dan Katolik mencapai 18 buah, agama Hindu hanya 1 buah gereja, agama Budha hanya ada 1 buah vihara atau kelenteng. Sementara data yang berkaitan dengan sarana peribadatan atau gedung pertemuan maupun jumlah penganut aliran kepercayaan belum ada, walau sebenarnya di Kelurahan Lubang Buaya telah lama ada sebuah bangunan pasewakan tempat berkumpulnya para penganut aliran Kebatinan Perjalanan. (gufron)
Sumber:
"Bincang Pagi di Studio Gotree FM", diakses dari http://kecamatancipayung.blogspot.co.id/2016 /11/bincang-pagi-di-studio-gotree-fm.html, tanggal 17 Maret 2017.
"Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cipayung,_Jakarta_Timur, tanggal 20 Maret 2017.
Wahyudi, Agus, dkk,. 2015. Cipayung Dalam Angka 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik Kota Administratif Jakarta Timur.