Cambay adalah sebutan masyarakat Lampung Utara bagi sejenis tanaman merambat yang dapat mencapai panjang hingga 15 meter. Tanaman berakar tunggang ini memiliki batang berwarna cokelat kehijauan berbentuk bulat, dan beruas. Daunnya berbentuk jantung, berujung runcing dengan panjang antara 5-8 centimeter dan belas 2-5 centimeter. Bungannya berbentuk bulir dengan panjang antara 1,5-3 centimeter untuk bulir jantan dan 1,5-6 centimeter untuk bulir betina. Sementara buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau keabu-abuan.
Sebelum ada obat-obatan modern buatan pabrik yang lebih praktis dan dapat dibeli dengan harga relatif murah, ibu-ibu di daerah Lampung Utara memanfaatkan tanaman cambay untuk mengobati berbagai macam penyakit. Adapun caranya adalah dengan menumbuk, meremas, memanggang, dan merebus daun cambay untuk dioleskan pada bagian tubuah dan atau dijadikan sebagai minuman.
Tanaman cambay dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya: (1) Kemian atau borok dengan cara menggiling satu atau dua lembar daun cambay lalu ditempelkan pada bagian borok; (2) jawak (jerawat) atau munculnya benjolan merah di wajah akibat peradangan yang akhirnya mengeluarkan nanah. Jawak diobati dengan menumbuk halus sejumlah 7-10 lembar daun cambay lalu seduh dalam dua gelas air panas. Air seduhannya gunakan untuk mencuci muka 2-3 kali sehari; (3) mimisan atau keluar darah dari lubang hidung. Mimisan diobati dengan mememarkan dan menggulung selembar daun cambay muda lalu disumbatkan pada hidung yang berdarah; (4) haiyek atau masuknya sesuatu ke dalam saluran pernapasan yang dapat berupa lendir, debu, maupun benda lainnya. Pengobatan haiyek dilakukan dengan merebus beberapa lembar daun cambay hingga mendidih dan setelah dingin diminum sebanyak dua gelas dalam satu hari; (5) Bagi ibu yang baru melahirkan dan memiliki ASI berlebih dapat mengkonsumsi cambay agar volume airnya berkurang. Adapun caranya dengan mencuci bersih beberapa helai daun cambay lelu mengolesi permukaannya dengan minyak kelapa. Kemudian hangatkan dekat perapian sampai layu dan tempelkan di seputar payudara; (6) bau badan, dengan merendam beberapa lembar daun cambay dalam satu gelas air panas. Setelah hangat campur dengan satu sendok teh gula lalu diminum; (7) bau ketiak karena adanya bakteri bercampur dengan keringat. Pengobatannya dengan mencampur daun cambay bersama kapur lalu remas-remas dan olehkan pada bagian ketiak; (8) menghilangkan bau mulut dengan mencuci bersih daun cambay lalu remas-remas dan kemudian celup dalam air hangat untuk berkumur; (8) luka bakar yang menimbulkan panas, nyeri, kulit berwarna kemerahan atau hitam hingga melepuh dapat diobati dengan menumbuk beberapa helai daun cambay lalu ditempelkan bada bagian yang terkena trauma panas; (9) sariawan atau luka pada mulut berbentuk bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung akibat tergigit, benturan dengan sikat gigi, atau infeksi bakteri. Sariawan dapat diobati dengan dengan mencuci bersih daun cambay lalu mengunyahnya hingga lumat; (10) meredakan mata gatal dan merah dengan mencuci bersih 5-6 helai daun cambay muda lalu rebus dalam dua gelas air sampai mendidih. Selanjutnya, diamkan hingga dingin dan gunakan mencuci mata sejumlah tiga kali dalam satu hari pada pagi, sore, dan malam hari; (11) menghilangkan keputihan dengan cara merebus daun cambay sejumlah 10-15 helai dalam 2,5 liter air hingga mendidih. Apabila telah hangat, air rebusannya gunakan untuk mencuci vagina; dan (12) merapatkan daerah kewanitaan dengan cara merebus beberapa helai daun cambay dengan 2-4 gelas air hingga tinggal 1,5 gelas saja. Setelah agak hangat, saring rebusan cambay tersebut dan minum pada pagi hari sebelum sarapan. (ali gufron)
Sumber:
Hindun (54 Tahun)
Desa Peraduan Waras, Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara