Letak dan Keadaan Alam
Jatisampurna merupakan salah satu dari 12 kecamatan yang ada dalam wilayah Kota Bekasi. Kecamatan ini awalnya hanyalah Kecamatan Perwakilan dari Kecamatan Pondok Gede dan baru diresmikan secara secara penuh menjadi sebuah kecamatan pada tanggal 15 Agustus 2000 oleh Walikota Bekasi waktu itu, Drs. H. Nonon Sontani.
Secara geografis wilayah Jatisampurna berada di bagian timur Kota Bekasi dengan batas-batas: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pondok Melati, sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, sebalah barat dengan Provinsi DKI Jakarta, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jatiasih serta Kabupaten Bogor. Luas wilayahnya sekitar 6,88% dari luas keseluruhan Kota Bekasi atau 1.943,74 ha, terdiri dari 5 kelurahan, yaitu: Jatisampurna (385,90 ha), Jatikarya (495,60 ha), Jatiranggon (328,20 ha), Jatirangga (319,79 ha), dan Jatiraden (414,25 ha).
Adapun peruntukan lahannya adalah sebagai berikut: sawah tadah hujan (10 ha), pekarangan (1.581 ha), tegalan (245 ha), empang/kolam (29 ha), sawah (10 ha), tanah kering (1.185 ha), rumah tinggal (8,444 ha), rumah kontrakan (1.962 ha), ruko/kios/ supermarket/toko/showroom/dealer (20.977,87 ha), gedung serba guna/gedung olahraga/kantor (10.145 ha), sekolah (3.339 meter persegi), bengkel/pool bus (948 meter persegi), kavling (10.028 meter persegi), menara antena (72 meter persegi), gudang (5.938 meter persegi), kawasan lindung (33.024 ha), ruang terbuka hijau (50.812 ha), tanah wakaf (116.400 meter persegi), tanah negara (7.112 ha), dan pemakaman (115.000 meter persegi) (Kota Bekasi dalam Angka 2012).
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Jatisampurna berjumlah 102.315 jiwa atau 35.621 Kepala Keluarga (KK). Jumlah penduduk yang hanya 4,15% dari total populasi Kota Bekasi tersebut jika dilihat komposisinya berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas 52.592 jiwa laki-laki (51,5%) dan 49.723 jiwa perempuan (48,5%). Mereka tersebar di 76 Rukun Warga (RW) dan 497 Rukun Tetangga (RT) dengan kepadatan sekitar 7.061 jiwa perkilometer persegi.
Mata Pencaharian
Sama seperti Kecamatan Jatiasih, penduduk Kecamatan Jatisampurna memiliki pekerjaan atau mata pencaharian yang sangat beragam, yaitu: pegawai negeri di berbagai instansi pemerintah, seperti: kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah, buruh, TNI/Polri, dan yang bekerja di non-pemerintah, seperti: karyawan swasta, wiraswasta, pedagang keliling, perajin, seniman, petani, peternak, tukang, montir, dan lain sebagainya.
Pendidikan dan Kesehatan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Jatisampurna meliputi: 40 buah Taman Kanak-kanak dengan 201 orang tenaga pengajar dan 2.019 orang murid, 19 buah Sekolah Dasar Negeri dengan 169 orang tenaga pengajar dan 7.290 orang murid, 4 buah Sekolah Dasar Swasta dengan 163 orang tenaga pengajar dan 1.516 orang murid; 2 buah Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan 59 orang tenaga pengajar dan 2.252 orang siswa, 7 buah Sekolah Menengah Pertama Swasta dengan 141 orang tenaga pengajar dan 924 orang siswa, 1 buah Sekolah Menengah Atas Negeri dengan 38 orang tenaga pengajar dan 1.432 orang siswa, 3 buah Sekolah Menengah Atas Swasta dengan 31 orang tenaga pengajar dan 781 orang siswa, 1 buah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 7 orang dan 290 orang siswa, 5 buah Sekolah Menengah Kejuruan Swasta dengan 55 orang tenaga pengajar dan 2.468 orang siswa, 5 buah Madrasah Raudhatul Athfal dengan 33 orang tenaga pengajar dan 1,230 orang siswa, 8 buah Madrasah Ibtidaiyah dengan 117 orang tenaga pengajar dan 1.361 orang siswa, 3 buah Madrasah Tsanawiyah dengan 28 orang tenaga pengajar dan 337 orang siswa, dan 4 buah pondok pesantren dengan 15 ustadz/kyai pengajar dan 183 orang santri.
Gambaran di atas menujukkan bahwa sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kecamatan Jatiasih hanya sampai Sekolah Menengah Umum dan Madrasah. Ini artinya, jika seseorang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, mesti keluar dari Jatisampurna. Adapun sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Jatiasih dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Sementara untuk sarana kesehatan Kecamatan Jatiasih memiliki 3 buah rumah sakit berkapasitas 230 buah tempat tidur, 5 buah puskesmas, dan sebuah puskesmas pembantu dengan tenaga medis sebanyak 46 orang, terdiri atas: 8 orang dokter umum, 4 orang dokter gigi, 1 orang tenaga gizi, 1 orang SPAG, 17 orang perawat, 2 orang perawat gigi, 11 orang bidan, 2 orang tenaga kesehatan masyarakat, dan 1 orang tenaga sanitasi.
Organisasi Pemerintahan
Struktur pemerintahan Kecamatan Jatisampurna dipimpin oleh seorang camat (Drs. Dinar Faizal Badar). Dalam menjalankan tugasnya Camat dibantu oleh Sekretaris Camat (Lukmanul Hakim, S.Ip), Kelompok Jabatan Fungsonal, Seksi Pemerintahan (Indrawati Gita, S.Stp), Seksi Kependudukan (Siti Komariah, S.Pd), Seksi Ekbang (Harwengsah, SE), Seksi Kesejahteraan Sosial (Drs. Mulyadi), dan Seksi Trantib (M. Reward Aprial, S.Stp, M.Si). Untuk memperlancar tugasnya, bagian sekretariat dibantu lagi oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Tarwiyah, S.Sos), Sub Bagian Keuangan (Royani). Berikut adalah struktur organisasi Kecamatan Jatisampurna (bekasikota.go.id).
Sama seperti kecamatan-kecamatan lain di Indonesia para aparatur Kecamatan Jatisampurna bekerja dalam satu kerangka visi dan misi yang sama untuk kemajuan Kecamatan Jatisampurna. Visi tersebut adalah “Kecamatan Jatisampurna Prima Menuju Masyarakat Cerdas dan Permukiman Sehat Bernuansa Ihsan”. Apabila diuraikan, “Masyarakat Cerdas” mengandung makna masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Jatisampurna sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanan dan pengendalian pembangunan; masyarakat yang mempunyai jiwa kemandirian; masyarakat mampu menciptakan dan mengembangkan kewirausahaan yang berbasis kerakyatan; dan tercapainya program wajib belajar pendidikan 12 tahun. “Pemukiman Sehat” mengandung makna lingkungan yang mencerminkan pola hidup sehat; lingkungan yang mewaspadai atas potensi wabah penyakit; dan lingkungan yang senantiasa berperan aktif dalam memelihara lingkungan yang sehat. Dan, “Ihsan” mengandung makna pemerintahan yang baik dan berbudi pekerti luhur.
Seluruh penjabaran misi di atas mendukung visi Kota Bekasi, yaitu “Bekasi Cerdas, Sehat dan Ihsan.” Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi sehingga dapat mengemban atau melaksanakan hal-hal yang terdapat atau ditetapkan dalam misinya. Dalam misi Kota Bekasi terkandung makna-makna yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam menentukan arah kebijakan, yaitu: meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan; meningkatkan kewaspadaan dan penanggulangan bencana; meningkatkan kinerja aparatur dan kapasitas organisasi untuk mencapai tujuan organisasi; memberdayakan masyarakat dalam kegiatan pembangunan; dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak (bekasikota.go.id). (gufron)
Sumber:
"Profil Kecamatan Jatisampurna", diakses dari http://bekasikota.go.id/readotherskpd/155/138/profile-kecamatan-jatisampurna, tanggal 14 September 2013.
“Saat Ini, Penduduk Kota Bekasi Diprediksi 2,5 Juta Jiwa”, diakses dari http://www.bekasikota.go.id/read/6879/saat-ini-penduduk-kotabekasi-diprediksi-25-juta-jiwa, tanggal 22 Desember 2013
Jatisampurna merupakan salah satu dari 12 kecamatan yang ada dalam wilayah Kota Bekasi. Kecamatan ini awalnya hanyalah Kecamatan Perwakilan dari Kecamatan Pondok Gede dan baru diresmikan secara secara penuh menjadi sebuah kecamatan pada tanggal 15 Agustus 2000 oleh Walikota Bekasi waktu itu, Drs. H. Nonon Sontani.
Secara geografis wilayah Jatisampurna berada di bagian timur Kota Bekasi dengan batas-batas: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pondok Melati, sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok, sebalah barat dengan Provinsi DKI Jakarta, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jatiasih serta Kabupaten Bogor. Luas wilayahnya sekitar 6,88% dari luas keseluruhan Kota Bekasi atau 1.943,74 ha, terdiri dari 5 kelurahan, yaitu: Jatisampurna (385,90 ha), Jatikarya (495,60 ha), Jatiranggon (328,20 ha), Jatirangga (319,79 ha), dan Jatiraden (414,25 ha).
Adapun peruntukan lahannya adalah sebagai berikut: sawah tadah hujan (10 ha), pekarangan (1.581 ha), tegalan (245 ha), empang/kolam (29 ha), sawah (10 ha), tanah kering (1.185 ha), rumah tinggal (8,444 ha), rumah kontrakan (1.962 ha), ruko/kios/ supermarket/toko/showroom/dealer (20.977,87 ha), gedung serba guna/gedung olahraga/kantor (10.145 ha), sekolah (3.339 meter persegi), bengkel/pool bus (948 meter persegi), kavling (10.028 meter persegi), menara antena (72 meter persegi), gudang (5.938 meter persegi), kawasan lindung (33.024 ha), ruang terbuka hijau (50.812 ha), tanah wakaf (116.400 meter persegi), tanah negara (7.112 ha), dan pemakaman (115.000 meter persegi) (Kota Bekasi dalam Angka 2012).
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Jatisampurna berjumlah 102.315 jiwa atau 35.621 Kepala Keluarga (KK). Jumlah penduduk yang hanya 4,15% dari total populasi Kota Bekasi tersebut jika dilihat komposisinya berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas 52.592 jiwa laki-laki (51,5%) dan 49.723 jiwa perempuan (48,5%). Mereka tersebar di 76 Rukun Warga (RW) dan 497 Rukun Tetangga (RT) dengan kepadatan sekitar 7.061 jiwa perkilometer persegi.
Mata Pencaharian
Sama seperti Kecamatan Jatiasih, penduduk Kecamatan Jatisampurna memiliki pekerjaan atau mata pencaharian yang sangat beragam, yaitu: pegawai negeri di berbagai instansi pemerintah, seperti: kelurahan, kecamatan, pemerintah daerah, buruh, TNI/Polri, dan yang bekerja di non-pemerintah, seperti: karyawan swasta, wiraswasta, pedagang keliling, perajin, seniman, petani, peternak, tukang, montir, dan lain sebagainya.
Pendidikan dan Kesehatan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Jatisampurna meliputi: 40 buah Taman Kanak-kanak dengan 201 orang tenaga pengajar dan 2.019 orang murid, 19 buah Sekolah Dasar Negeri dengan 169 orang tenaga pengajar dan 7.290 orang murid, 4 buah Sekolah Dasar Swasta dengan 163 orang tenaga pengajar dan 1.516 orang murid; 2 buah Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan 59 orang tenaga pengajar dan 2.252 orang siswa, 7 buah Sekolah Menengah Pertama Swasta dengan 141 orang tenaga pengajar dan 924 orang siswa, 1 buah Sekolah Menengah Atas Negeri dengan 38 orang tenaga pengajar dan 1.432 orang siswa, 3 buah Sekolah Menengah Atas Swasta dengan 31 orang tenaga pengajar dan 781 orang siswa, 1 buah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 7 orang dan 290 orang siswa, 5 buah Sekolah Menengah Kejuruan Swasta dengan 55 orang tenaga pengajar dan 2.468 orang siswa, 5 buah Madrasah Raudhatul Athfal dengan 33 orang tenaga pengajar dan 1,230 orang siswa, 8 buah Madrasah Ibtidaiyah dengan 117 orang tenaga pengajar dan 1.361 orang siswa, 3 buah Madrasah Tsanawiyah dengan 28 orang tenaga pengajar dan 337 orang siswa, dan 4 buah pondok pesantren dengan 15 ustadz/kyai pengajar dan 183 orang santri.
Gambaran di atas menujukkan bahwa sarana pendidikan yang dimiliki oleh Kecamatan Jatiasih hanya sampai Sekolah Menengah Umum dan Madrasah. Ini artinya, jika seseorang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, mesti keluar dari Jatisampurna. Adapun sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Jatiasih dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 1
Fasilitas Pendidikan Kecamatan Jatisampurna
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
Guru
|
Murid
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Taman Kanak-kanak
SD Negeri
SD Swasta
SMP Negeri
SMP Swasta
SMA Negeri
SMA Swasta
SMK Negeri
SMK Swasta
Madrasah Raudhatul Athfal
Madrasah Ibtidaiyah
Madrasah Tsanawiyah
Pondok Pesantren
|
40
19
4
2
7
1
3
1
5
5
8
3
4
|
201
169
163
59
141
38
31
7
55
33
117
28
15
|
2.019
7.290
1.516
2.252
924
1.432
781
290
2.468
1.230
1.361
337
183
|
Jumlah
|
Sumber: Kota Bekasi Dalam Angka 2012
Organisasi Pemerintahan
Struktur pemerintahan Kecamatan Jatisampurna dipimpin oleh seorang camat (Drs. Dinar Faizal Badar). Dalam menjalankan tugasnya Camat dibantu oleh Sekretaris Camat (Lukmanul Hakim, S.Ip), Kelompok Jabatan Fungsonal, Seksi Pemerintahan (Indrawati Gita, S.Stp), Seksi Kependudukan (Siti Komariah, S.Pd), Seksi Ekbang (Harwengsah, SE), Seksi Kesejahteraan Sosial (Drs. Mulyadi), dan Seksi Trantib (M. Reward Aprial, S.Stp, M.Si). Untuk memperlancar tugasnya, bagian sekretariat dibantu lagi oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Tarwiyah, S.Sos), Sub Bagian Keuangan (Royani). Berikut adalah struktur organisasi Kecamatan Jatisampurna (bekasikota.go.id).
Sumber: Bekasikota.go.id
Seluruh penjabaran misi di atas mendukung visi Kota Bekasi, yaitu “Bekasi Cerdas, Sehat dan Ihsan.” Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi sehingga dapat mengemban atau melaksanakan hal-hal yang terdapat atau ditetapkan dalam misinya. Dalam misi Kota Bekasi terkandung makna-makna yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam menentukan arah kebijakan, yaitu: meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan; meningkatkan kewaspadaan dan penanggulangan bencana; meningkatkan kinerja aparatur dan kapasitas organisasi untuk mencapai tujuan organisasi; memberdayakan masyarakat dalam kegiatan pembangunan; dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak (bekasikota.go.id). (gufron)
Sumber:
"Profil Kecamatan Jatisampurna", diakses dari http://bekasikota.go.id/readotherskpd/155/138/profile-kecamatan-jatisampurna, tanggal 14 September 2013.
“Saat Ini, Penduduk Kota Bekasi Diprediksi 2,5 Juta Jiwa”, diakses dari http://www.bekasikota.go.id/read/6879/saat-ini-penduduk-kotabekasi-diprediksi-25-juta-jiwa, tanggal 22 Desember 2013