Golok Buluh Basuh

(Cerita Rakyat Daerah Tangerang, Banten)

Golok dapat didefinisikan sebagai pisau besar terbuat dari besi bergagang kayu yang digunakan untuk membelah atau memotong. Alat ini bersifat multifungsi di antaranya: sebagai senjata mempertahankan diri dari serangan lawan hingga pemotong semak belukar dan dahan pepohonan.

Di Desa Tanjung Pasir ada sebuah golok keramat yang hingga kini masih tersimpan di salah satu sesepuh desa. Namanya adalah Golok Buluh Basuh milik seorang sakti mandraguna bernama Ki Buyut Miskin, seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pengusaha tambak yang dermawan.

Selama masa penjajahan Belanda Ki Buyut Miskin bertugas sebagai penjaga pesisir Tanjung Pasir dari serangan Belanda di bagian timur hingga barat. Bersama empat sahabatnya, yaitu Ki Buyut Kasman, Ki Buyut Mas Rantai, Ki Buyut Ragem, dan Ki Buyut Deugan, mereka melakukan pengintaian terhadap kapal-kapal perang Belanda yang ingin merapat.

Di sela-sela aktivitas menjaga pantai, Ki Buyut Miskin juga mengusahakan hektaran lahan tambak ikan dan udang sebagai penghidupannya. Tambak itu selalu membuahkan hasil melimpah ketimbang tambak-tambak milik masyarakat setempat. Rahasianya adalah pernah ada sebuah batu meteor jatuh di area tambaknya yang menjadi semacam magnet bagi ikan dan udang untuk berkumpul dan berkembang biak.

Oleh karena membawa berkah, Ki Buyut Miskin berinisiatif mengeringkan tambaknya untuk mencari batu meteor. Setelah ditemukan batu meteor kemudian dibentuk sedemikian rupa menjadi sebuah golok yang diberi nama sebagai Golok Buluh Basuh.

Berkat adanya golok ini Ki Buyut Miskin menjadi kaya raya. Dia selalu membagikan hasil tambaknya kepada seluruh masyarakat yang kekurangan pangan di daerah Tanjung Pasir. Dan, setelah Ki Buyut Miskin meninggal, golok tersebut disimpan pada sesepuh desa sebagai pusaka pembawa berkah.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Pocong Gemoy

Archive