Pulau Nikoi

Nikoi merupakan satu dari 1.062 buah pulau yang termasuk dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Luas keseluruhannya hanya sekitar 15 hektar, terletak di lepas pantai timur Bintan atau sekitar 8 kilometer dari pelabuhan Kawal. Nama Nikoi sendiri diambil dari bahasa Hokkian yang berarti pepaya (paw paw), pohon yang dahulu mendominasi pulau itu (pedomanwisata.com).

Di Kepulauan Riau, Nikoi pernah dikategorikan sebagai pulau kecil yang tidak berpenghuni. Namun walau berukuran kecil, Nikoi memiliki keindahan luar biasa sehingga membuat banyak orang berusaha menguasainya. Pulau asri berpasir putih serta berpantai bersih yang memiliki karang koral warna-warni ini dianggap berpotensi sebagai aset wisata karena terletak hanya sekitar 85 kilometer dari Singapura.

Adapun orang yang berhasil menguasainya adalah pasangan dari Australia bernama Andrew dan Julia Dixon. Mereka menyewa Pulau Nikoi pada tahun 2005 sebagai sarana pariwisata (Malik, 2016). Hasilnya, pada tahun 2007 Nikoi menjelma menjadi sebuah resort bertaraf internasional dengan konsep "Back to Nature" bernama Nikoi Island Resort. Mengutip Conde Nast Traveller, Malau (2016) menyatakan bahwa konsep back to nature diadopsi dalam bentuk konsumsi energi yang sangat irit dan ramah lingkungan. Resort hanya menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan minimum kelistrikan, sehingga tidak memungkinkan ada televisi dan atau penyejuk udara di kamar/cottage. Sebagai solusinya, pihak pengelola memaksimalkan desain bangunan cottage yang ada dalam resort dengan ventilasi alami penggunaan kayu apung sebagai material konstruksi dan beratap ilalang.

Meski berkonsep alami, Nikoi Island Resort memiliki berbagai macam fasilitas yang dikelola secara profesional, di antaranya: 48 buah cottage panggung beratap rumbia, kolam renang dewasa yang dibangun di antara bebatuan granit di sisi utara dan timur pulau, kolam renang bagi anak-anak, dan indoor entertainment berupa lapangan tenis, bar area, serta bioskop mini (Manuel, 2015). Sementara untuk menikmati hidangan khas Melayu kepulauan, pengelola menyediakan dua buah lokasi kuliner. Lokasi pertama diperuntukkan bagi wisatawan yang datang bersama keluarga, sedangkan lokasi lainnya didesain lebih romantis bagi para pasangan yang sedang memadu kasih (Hidayati, 2017).

Pengelolaan secara profesional tersebut membuat Nikoi Island Resort sering mendapatkan penghargaan bergengsi. Malau (2016) mencatat ada sejumlah penghargaan, yaitu: Treehugger - Best Resort Award 2013, Conde Nast - World's Best Private Islan Resorts (2013), Travel+Leisure - Global Vision Award Sustainability (2013), runner-up Wild Asia'a 2009 Responsible Tourism Awards kategori operator akomodasi kecil-menengah, dan terakhir dinobatkan sebagai The Best Private Island 2016 oleh Majalah Conde Nast Traveller. Penghargaan ini diraih setelah mengalahkan sembilan private island lain, yaitu: Amanpula (Filipina), Turtle Island (Fiji), Island Lake Malaren (Swedia), Ariara Island (Filipina), Necker Island (Kepulauan Virgin), Velaa Island (Maladewa), Pulau Utara (Selandia Baru), Ile des Deux Cocos (Mauritius), dan Parrot Cay (Caribia).

Bagaimana? Anda tertarik mengunjungi Pulau Nikoi untuk menikmati pemandangan alam yang luar biasa indah dengan pelayanan resort kelas dunia? Apabila berminat, jauh hari sebelumnya harus melakukan reservasi karena pihak pengelola hanya menyediakan cottage dalam jumlah terbatas. Itu pun dengan harga yang fantastis (bagi turis berkantong cekak). Manuel (2015) mencatat, harga kamar per harinya antara Rp.3,6 juta-Rp.7,9 juta, sementara bila menyewa satu pulau penuh mencapai Rp.151 juta (senin-kamis) dan Rp.189 juta untuk hari sabtu dan minggu.

Jadi, dapat dipastikan bahwa pulau ini hanya bagi kalangan menengah-atas yang ingin menikmati privasi hidup tanpa gangguan orang lain. Alias orang-orang (karena statusnya) ingin berbeda dengan kalangan kebanyakan yang selalu hidup berdesakan dan berhimpitan dalam sempitnya ruang publik. Sebuah kecenderungan pembentukan citra kelas lebih elegan dan mewah yang dimanfaatkan kaum kapitalis mengeruk keuntungan besar ^_^. (ali gufron)

Foto: http://gayahidup.dreamers.id/article/38810/pulau-nikoi-kepulauan-riau-finalis-world-legacy-award-2015-oleh-national-geographic
Sumber:
"Pulau Nikoi: Surga Tropis di Laut Cina Selatan", diakses dari https://www.pedomanwisata.com/wisata-bahari-pantai/pantai-pasir-putih/pulau-nikoi-surga-tropis-di-laut-cina-selatan, tanggal 5 Januari 2018.

Malik, Sayuti. 2016. "Menuju Pulau Nikoi Kabupaten Bindan di Provinsi Kepulauan Riau Indonesia", diakses dari http://halamankepri.blogspot.co.id/2016/10/menuju-pulau-nikoi-kabupaten-bintan-di.html, tanggal 5 Januari 2018.

Malau, Srihandriatmo. 2016. "Kedasyatan Pulau Nikoi di Bintan Hingga Jadi The Best Private Island 2016", diakses dari http://www.tribunnews.com/travel/2016/07/13/kedahsyatan -pulau-nikoi-di-bintan-hingga-jadi-the-best-private-island-2016?page=3, tanggal 6 Januari 2018.

Manuel, Erlinel. 2015. "Pulau Nikoi - Ketika Surga Harus Dibayar Mahal", diakses dari http://www.ceritadimulai.com/2015/03/pulau-nikoi-ketika-surga-harus-dibayar.html, tanggal 6 Januari 2018.

Hidayati, Nurul. 2017. "Lukisan Alam Pulau Nikoi, Pulau dengan Pemandangan yang Menakjubkan dan Menenangkan Hati", diakses dari https://www.tempat.co.id/wisata/Pulau-Nikoi, tanggal 6 Januari 2018.

Cindelaras

(Cerita Rakyat Daerah Jawa Timur)

Alkisah, ada sebuah kerajaan bernama Jenggala. Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Putra. Sebagai seorang raja, dia tentu memiliki permaisuri dan juga selir. Permaisurinya sangat cantik dan baik hati, sementara si selir walaupun jauh lebih cantik, menggemaskan, dan menggairahkan tetapi memiliki sifat iri serta dengki. Sifat inilah yang membuatnya ingin menyingkirkan permaisuri. Dia berambisi menjadi pendamping utama Raden Putra.

Berkomplot dengan tabib istana, Si selir merencanakan sesuatu yang buruk terhadap permaisuri. Dia berpura-pura sakit keras. Sang tabib yang memeriksa mengatakan pada Raden Putra bahwa Selir telah diracun. Seseorang telah menabur racun mematikan dalam minuman Selir. Berdasarkan pengamatan Sang Tabib terhadap kualitas racun, dia yakin kalau harganya sangat mahal dan tidak mungkin terjangkau oleh rakyat kebanyakan, si penabur tidak lain adalah Permaisuri. Alasan Sang tabib, mungkin permaisuri cemburu akan kecantikan dan keelokan tubuh selir yang membuat seluruh laki-laki terpana.

Penjelasan Sang tabib membuat Raden Putra murka. Dengan nada tinggi dia memanggil patih dan memerintahkan membawa Permaisuri yang kebetulan sedang mengandung ke tengah hutan untuk dibinasakan. Patih yang bijak menuruti perintah Raden Putra, tetapi sesampainya di tengah hutan dia melepaskan Permaisuri. Sementara untuk mengelabuhi Raden Putra, dilumurilah pedangnya menggunakan darah kelinci sebagai "bukti" Permaisuri telah dilenyapkan.

Beberapa bulan setelah dibuang Permaisuri melahirkan seorang bayi laki-laki. Dia kemudian menamainya sebagai Cindelaras. Cindelaras tumbuh relatif cepat dan menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Tetapi karena hidup di tengah hutan semenjak kecil teman bermainnya hanyalah binatang-binatang hutan, seperti kera, rusa, pelanduk, dan lain sebagainya.

Suatu hari dia mendapat "teman baru" berupa sebutir telur ayam yang tidak sengaja terjauh dari cengkeraman Rajawali ketika terbang menuju sarang. Telur itu tidak diberikan pada sang ibu untuk digoreng, melainkan ditaruh di tempat hangat di dalam gubuk. Sekitar tiga minggu kemudian telur menetas menjadi seekor anak ayam jantan berbulu indah. Kian hari ayam itu tumbuh besar, gagah, dan kuat. Tidak ada ayam jantan lain di hutan yang sanggap melawannya. Selain tidak terkalahkan, si ayam memiliki keanehan yaitu suara kokoknya mirip manusia berkata "Tuanku Cindelaras, rumah di tengah rimba, ayahnya Raden Putra".

Takjub akan suara kokokan ayam yang aneh bin ajaib, Cidelaras menceritakan pada Sang ibu. Sang ibu yang merasa sudah saatnya Cindelaras mengetahui asal usulnya lalu menceritakan rentetan kejadian hingga mereka harus hidup di tengah hutan. Cerita tadi rupanya menggerakkan hati Cindelaras dan bertekad ingin pergi menemui Raden Putra untuk membeberkan persekongkolan selir dan tabib istana.

Setelah mendapat izin, keesokan harinya Cindelaras pergi ditemani Si ayam jantan. Tidak berama lama keluar dari hutan dia bertemu sekelompok orang sedang menyabung ayam. Dia pun mencoba ikut serta. Tanpa diduga ayam jantan Cindelaras dapat mengalahkan seluruh ayam yang diadukan. Walhasil dia memperoleh uang dalam jumlah banyak. Begitu seterusnya, di setiap ada sabung ayam dia selalu ikut dan berhasil menjadi juara.

Kehebatan ayam Cindelaras menjadi "trending topic" di setiap pembicaraan warga masyarakat, tidak terkecuali di dalam lingkup istana. Ayam jantan milik Cindelaras berhasil mengalahkan kepopuleran ayam jantan milik Raden Putra. Oleh karena penasaran, Raden Putra memerintahkan prajurit mencari Cindelaras dan membawanya ke istana.

Ketika Cindelaras datang menghadap, tanpa basa-basi Raden Putra langsung menantang bersabung ayam dengan taruhan yang sangat besar dan berat. Apabila ayam jantan Cindelaras dapat mengalahkan ayam jantan Raden Putra, maka setengah dari kerajaan akan menjadi milik Cindelaras. Sebaliknya, bila kalah maka kepala Cindelaras yang akan menjadi taruhannya.

Setelah berpikir sejenak Cindelaras menyetujui tantangan Raden Putra. Pikirnya, si ayam bukanlah ayam sembarangan sehingga tidak mungkin dapat dikalahkan. Dan benar saja, setelah diadu hanya dalam beberapa serangan ayam jantan Cindelaras dapat mengalahkan lawannya. Para penonton terpana dan tidak dapat berkata apa-apa. Mereka tidak menyangka ayam jantan milik Raden Putra yang selalu menang dapat dikalahkan dengan mudah.

Penasaran pada sosok anak bau kencur yang berhasil mengalahkannya, Raden Putra lantas bertanya siapakah gerangan Cindelaras. Namun belum sempat dia menjawab tiba-tiba si ayam berkokok "Tuanku Cindelaras, rumah di tengah rimba, ayahnya Raden Putra". Tahulah kini Raden Putra siapa yang ada di hadapannya. Ternyata isterinya belum meninggal dan telah melahirkan seorang anak yang cerdas, tampan, dan juga gagah berani.

Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Sang patih yang dahulu diperintahkan membinasakan Permaisuri segera menghadap dan menceritakan kronologi skenario "diracunnya" Selir oleh Permaisuri. Raden Putra terkejut bukan kepalang. Dia murka dan langsung memerintahkan pengawal membuang selir ke hutan dan membawa Permaisuri kembali ke istana.

Akhirnya Permaisuri berkumpul kembali dengan Raden Putra. Mereka hidup bahagia hingga akhir hayat. Setelah Raden Putra meninggal Cindelaras diangkat menjadi Raja Jenggala. Dia memerintah dengan arif dan bijaksana.

Diceritakan kembali oleh ali gufron

Putri Kemarau

(Cerita Rakyat Daerah Sumatera Selatan)

Alkisah, ada sebuah kerajaan di daerah Sumatera Selatan. Awalnya kerajaan ini makmur, tenteram, gemah rihap lohjinawi. Entah kenapa, suatu ketika seluruh wilayahnya dilanda kekeringan berkepanjangan. Sungai, danau, dan mata air secara perlahan menyusut dan mengering. Akibatnya, tanah retak-retak, tetumbuhan dan binatang ternak mati. Rakyat menjadi kelaparan. Banyak diantara mereka meninggal karena kekurangan makan dan atau terserang penyakit akibat sanitasi kurang baik.

Sang Raja yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat menitah patih kepercayaannya mencari peramal ahli dalam membaca gejala-gejala alam agar keadaan dapat dikembalikan seperti sedia kala. Namun, setelah berkali-kali membawa peramal ke kerajaan, tidak ada seorang pun yang mampu memberi jalan keluar.

Ketika harapan semakin menipis, suatu hari Sang Raja mendapat bisikan gaib yang muncul dalam mimpi. Si pembisik mengatakan bahwa ada seorang peramal sakti mandraguna tinggal di sebuah desa terpencil. Peramal itu bersedia memberikan bantuan asalkan Sang Raja sendiri yang datang meminta.

Tanpa membuang waktu dia memerintahkan para pengawal mengemasi barang-barang sebagai bekal perjalanan menuju desa tempat tinggal Si Peramal. Beberapa minggu kemudian sampailah mereka di desa yang dituju. Oleh karena sangat terpencil dan hanya sedikit orang yang menetap di situ, dengan mudah raja dapat menemukan tempat tinggal Si peramal.

"Wahai Tuan Raja, adapun orang yang dapat menyelesaikan masalah ini adalah putri Tuan sendiri," kata Si Peramal ketika Sang Raja mengutarakan masalahnya.

Mendengar jawaban tersebut Raja sebenarnya agak bingung. Bagaimana mungkin putri semata wayangnya dapat menyelesaikan masalah kerajaan yang dia sendiri tidak mampu mengatasi. Tetapi karena itulah satu-satunya jawaban Si Peramal, Sang Raja segera pulang dan mencoba bertanya pada putrinya yang bernama Jelitani. Dia kebetulan lahir pada musim kemarau sehingga oleh kawan-kawan sepermainan sering disapa Putri Kemarau. Ketika Jelitani lahir sang ibu mengalami pendarahan hebat yang membuat nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Sesampai di istana Sang Raja memanggil Jelitani alias Kemarau dan menceritakan pertemuan dengan Si Peramal. Sang Putri yang religius agak terkejut mendengarnya. Dia tidak mungkin menemukan jalan keluar atas kekeringan berkepanjangan yang melanda negerinya. Oleh karena itu, dia menyarankan agar seluruh rakyat berdoa dan meminta pertolongan pada para dewa.

Saran Putri Jelitani tadi bagaikan sebuah pencerahan bagi Sang Raja. Selama ini dia hanya sibuk mencari pertolongan para peramal. Tidak sedikit pun terpikir bahwa masih ada langit di atas langit. Sang Raja kemudian menitah prajurit istana memberitahu rakyat bahwa akan ada doa bersama di lapangan istana pada hari dan waktu yang telah ditentukan.

Setelah doa bersama dilangsungkan, malam harinya Sang Raja dan Jelitani bermimpi didatangi oleh mendiang permaisuri (Sang Ibunda). Dalam mimpi tersebut Permaisuri mengatakan bahwa apabila ingin terbebas dari bencana kekeringan, harus ada seorang gadis yang rela berkorban dengan menceburkan diri ke laut.

Pagi harinya Putri Jelitani langsung mendatangi Sang Raja untuk menceritakan mimpi tadi malam. Sang Raja yang juga mendapat mimpi sama merasa bahwa itu adalah pertanda dari para dewa. Tetapi mana ada orang yang mau berkorban demi keselamatan bersama. Apalagi yang dikehendaki adalah seorang gadis yang belum banyak memiliki pengalaman hidup. Dia kemudian menitah prajurtinya mengumpulkan lagi rakyat di alun-alun kerajaan. Siapa tahu ada di antara mereka ada yang rela mengorbankan diri.

Setelah rakyat berkumpul, Raja menyampaikan "Pesan Dewa" yang diperoleh lewat mimpi. Dan, benar saja, tidak ada seorang pun yang mau berkorban. Para gadis hanya terdiam sambil menundukkan kepala. Ada pula yang bersembunyi di balik lautan manusia karena takut Raja murka dan memerintahkan prajurit menarik paksa salah seorang di antara mereka.

Di tengah keheningan tersebut, tiba-tiba Jelitani bangkit dan berkata sanggup mengorbankan diri. Seluruh rakyat tercengang mendengarnya. Tidak terkecuali Sang Raja yang kaget bukan kepalang karena putri semata wayang rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Dia berusaha mencegah, namun tekad Jelitani begitu kuat dan tidak dapat dibendung lagi.

Oleh karena tidak kuasa membendung keinginan Jelitani, Raja pun menyerah. Bersama rakyat dia mengantar Jelitani menuju sebuah tebing di tepi laut. Setelah berpamitan dan meminta maaf atas segela kesalahan pada raja dan segenap rakyat Putri Jelitani terjun dari tebing. Bersamaan dengan tenggelamnya tubuh Jelitani, langit menjadi gelap disertai petir menyambar-nyambar disusul hujan sangat lebat.

Para pengantar mulai berlarian menuju rumah masing-masing dengan perasaan sedih sekaligus gembira. Mereka sedih karena satu-satunya putri kerajaan harus pergi meninggalkan dunia. Namun di lain sisi, kepergian Putri Jelitani memberi jalan keluar bagi masalah kekeringan berkepanjangan yang mengakibatkan banyak memakan korban jiwa.

Sebaliknya, Sang Raja yang baru kehilangan putri semata wayang seolah tidak peduli dengan datangnya hujan yang selama ini ditunggu-tunggu. Dia hanya duduk termenung di singgasana tanpa berbuat apa-apa. Di saat pikirannya melayang entah kemana, tiba-tiba dia mendengar bisikan gaib yang mengharuskan kembali ke lokasi Jelitani menerjunkan diri.

Tanpa dikawal prajurit, Sang Raja berlari menuju tebing tepi laut. Sesampai di sana dia melihat Jelitani tengah berdiri di atas sebuah karang. Berkat keikhlasan mengorbankan diri demi kepentingan orang banyak, Jelitani diselamatkan para dewa sehingga secara ajaib tidak tenggelam dan terluka sedikit pun.

Diceritakan kembali oleh ali gufron

Mansur dan Genderuwo

(Cerita Rakyat DKI Jakarta)

Alkisah, ada seorang pedagang keliling bernama Mansur. Bila berdagang area berkelilingnya bisa sangat jauh (hingga ke daerah Cirebon). Oleh karena itu, dia menjadi Bang Toyib yang jarang pulang. Dalam sekali berkeliling menjajakan dagangan, minimal dia pulang ke rumah satu minggu sekali. Selebihnya, dapat dua, tiga atau bahkan satu bulan penuh baru berjumpa lagi dengan isterinya.

Suatu hari, saat akan berdagang keliling Mansur didatangi oleh seorang tetangga bernama Udin. Dia mengingatkan Mansur bahwa malam nanti mendapat giliran ronda bersama Otong dan beberapa orang tetangga lain. Namun, karena jadwal ronda bertepatan dengan hari pasaran di daerah yang hendak kunjungi, Mansur lebih memilih untuk berjualan. Sebagai ganti, dia merogoh saku dan menyerahkan sejumlah uang pada Udin agar membeli tembakau sebagai "teman" saat meronda.

Malam harinya, menjelang subuh Otong dan Udin pulang meronda. Ketika melewati rumah Mansur, mereka melihatnya sedang membuka pintu dan hendak pergi dari rumah. Melihat hal itu, Otong dan Udin langsung mendatangi dan bertanya mengapa Mansur tidak ikut meronda. Mereka merasa kecewa terhadap sikap Mansur yang beralasan hendak pergi berdagang dan menggantinya dengan sejumlah uang.

Mansur tidak menghiraukan teguran mereka. Dia terus saja berlalu tanpa berkata apa-apa. Hal ini awalnya membuat Otong dan Udin menjadi jengkel dan hendak mengejar Mansur. Namun mereka mengurungkan niat karena Mansur orang yang sangat ramah, supel, dan setia kawan. Bila ditanya biasanya dia akan berhenti dan menjawab, walau hanya sekadar berbasa-basi. Mungkin hari itu dia sedang diburu waktu atau tidak mendengar atau melihat Otong dan Udin yang menegurnya.

Keesokan harinya, sepulang meronda kejadian serupa terulang lagi. Mansur tidak menjawab ketika ditanya oleh Otong dan Udin. Dia tetap berlalu di tengah udara dingin menjelang pagi. Otong sampai jengkel melihatnya dan hendak mendamprat Mansur yang dianggapnya sombong. Sementara Udin lebih bijaksana. Dia merasa ada yang aneh pada diri Mansur, sebab bila sedang berdagang minimal satu minggu kemudian baru pulang. Oleh karena penasaran, dia mengajak Otong melakukan pengintaian di rumah Mansur.

Malamnya mereka mulai menjalankan aksi dengan mengendap-endap di antara semak belukar dekat rumah Mansur. Entah mengapa, ketika lewat tengah malam suasana menjadi aneh, mencekam, sekaligus menakutkan. Tidak berapa lama kemudian muncullah Mansur dari kegelapan malam. Sampai di pintu rumah dia disambut oleh Sang isteri yang telah berdandan dan terlihat sangat menggoda.

Setelah Mansur masuk dan isterinya menutup pintu, Otong dan Udin segera beranjak dari persembunyian mengendap-endap mendekati rumah. Namun setengah jam kemudian runtuhlah rasa curiga keduanya setelah mendengar suara lenguhan kenikmatan dari isteri Mansur ^_^. Tahulah mereka apa yang sedang diperbuat oleh Mansur. Rasa curiga berubah menjadi umpatan karena hasil dari menunggu selama berjam-jam ternyata hanya seperti itu.

Selagi mereka mengumpat datang orang-orang yang kebetulan mendapat giliran ronda. Oleh para peronda Otong dan Udin malah diolok-olok dan ditertawakan setelah mendengar cerita mereka. Hanya seorang saja yang terdiam, bernama Bang Komar. Bang Komar yang telah malang melintang dalam dunia persilatan merasa aneh mendengar penuturan Otong dan Udin. Banyak tanda-tanda keanehan dari cerita Otong dan Udin sehingga dia menahan teman-temannya agar tidak beranjak dahulu dari depan rumah Mansur.

Menjelang subuh Mansur keluar dari rumah. Dengan langkah cepat dia berjalan tanpa menghiraukan orang-orang yang berdiri di depan rumahnya (Otong, Udin, Komar, dan teman-teman ronda lain). Komar, mungkin karena indra keenamnya bekerja baik dapat melihat ada yang ganjil, langsung mengejar Mansur. Tetapi karena yang dikejar adalah makhluk halus, dia tidak dapat menyamainya. Mansur melangkah sangat ringan dan memiliki lompatan di atas manusia biasa. Dalam sekejap mata dia sudah menghilang dalam rimbunya pohononan.

Peristiwa melompatnya Mansur yang luar biasa tersebut membuat mereka sadar bahwa yang dikejar bukanlah manusia, melainkan mahkluk halus yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai genderuwo. Makhluk ini umumnya tinggal atau bersemayam di pepohonan besar yang sudah tua. Berbeda dengan makhluk halus lainnya, genderuwo dipercaya memiliki nafsu terhadap manusia, terutama kaum perempuan. Bila lagi "pengen" dia akan mendatangi perempuan yang sering ditinggal pergi suami.

Hal ini terjadi pada isteri Mansur yang sering ditinggal pergi dalam jangka waktu relatif lama. Dia akhirnya hamil. Bayi hasil hubungan berwujud manusia namun memiliki ciri-ciri fisik layaknya genderuwo, di antaranya: sekujur tubuh ditumbuhi bulu lebat, bola mata turun, tidak tumbuh gigi dan berwajah agak menyeramkan. Si bayi hanya berumur beberapa hari. Konon, dia tidak meninggal melainkan ikut dan tinggal bersama bapaknya di pepohonan tua.

Diceritakan kembali oleh ali gufron

Arzeti Bilbina

"Percaya enggak percaya, bergantung Anda menyikapinya "

Begitulah kata Arzeti Bilbina di setiap akhir acara bertajuk sama yang dipandunya bersama almarhum Leo Lumanto. Arzeti merupakan presenter program misteri Percaya Enggak Percaya yang ditayangkan oleh stasiun televisi ANTV pada medio tahun 2000-an (tabloidbintang.com). Acara ini berfokus pada berbagai jenis hantu dan seputar penampakannya yang dikaitkan dengan keberadaan mereka dalam dunia Islam.

Percaya Enggak Percaya bukanlah satu-satunya kegiatan yang membuat nama Arzeti dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Perempuan berdarah Minang bernama lengkap Arzeti Bilbina Huzaimi yang lahir di Krui pada 4 September 1974 ini sebelumnya telah malang-melintang di dunia modeling Indonesia. Arzeti memulai karir sebagai peragawati ketika pindah dari Pesisir Barat dan bersekolah di SMA Negeri 6 Jakarta, sekitar tahun 1992.

Setelah sukses dalam dunia modeling (menjadi peragawati papan atas, pengajar di Face Modelling, dan mendirikan sekolah modeling Zema Management/PT Zema Indonesia), Arzeti mencoba melebarkan sayap ke dunia akting. Menurut uniqpost.com, Arzeti sempat bermain dalam film televisi (FTV) berjudul "Ajari Aku Cinta" (2007), sinetron "Romantika" dan film "Angels Cry", sebuah film yang diilhami oleh peristiwa bom Bali. Sedangkan menurut ketemulagi.com dan kuakap.com masih ada sejumlah film dan sinetron yang diperankan oleh Arzerti, yaitu: Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Cinta Bersemi di Putih Abu-abu The Series, Super ABG, Putih Abu-abu 2, Ji Ung Pendekar Cabe Rawit, dan Si Biang Kerok Cilik. Selain itu, dia tidak hanya memandu acara reality show Percaya Enggak Percaya saja, tetapi juga Mamamia yang ditayangkan di stasiun televisi Indosiar pada pertengahan 2007.

Sukses dalam pekerjaan rupanya diikuti pula oleh kesuksesan dalam kehidupan pribadinya. Pada sekitar bulan Februari 2004 Arzeti menikah dengan seorang pengusaha bernama Aditya Setiawan. Dari pernikahan tersebut dia "sukses" meneruskan keturunan. Anak-anak mereka bernama Bagas Wicaksono Rahadi Setiawan (lahir 9 Maret 2005), Dimas Aryo Baskoro Rahadi Setiawan (lahir 12 Maret 2006), dan Gendis Setiawan (lahir 2 Januari 2008) (wowkeren.com).

Tidak puas hanya sebagai pesohor dan pengusaha, Arzeti mulai merambah ke dunia politik, seperti beberapa pesohor lain (Miing Bagito, Dede Yusuf, Eko Patrio, Rieke Dyah Pitaloka dan lain sebagainya). Adapun kendaraan politik yang dipilihnya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Arzeti bergabung dengan PKB pada tahun 2013. Setahun berikutnya, saat menjabat sebagai Wakil Bendara Dewan Pimpinan Pusat PKB, Arzeti mencalonkan diri menjadi calon legislatif Dapil Jawa Timur 1. Namun, dia gagal menjadi Anggota Dewan (DPR-RI) karena hanya meraih sekitar 50.000 suara (wikidpr.org).

Melihat popularitas Arzeti cukup tinggi di Surabaya DPP PKB berniat mencalonkannya menjadi Walikota Surabaya pada Pilkada 2015 (lensaindonesia.com). Tetapi rezeki dari Tuhan memang tidak pernah tertukar. Seorang kader PKB yang berhasil menjadi Anggota Dewan bernama Imam Nahrawi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja. Arzeti yang dalam Pilleg berada di bawah Nahrawi secara otomatis maju menjadi Pejabat Antar Waktu (PAW) pada 28 Januari 2015 menggantikan Nahrawi sebagai Anggota DPR-RI periode 2014-2019. Mulanya dia duduk di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan, kemudian pada bulan September 2016 dimutasi ke Komisi X DPR-RI.

Konsekuensi dari banyaknya peran yang dimainkan dalam arena publik, tentu membuat sepak terjang Arzeti selalu menjadi sorotan. Seperti kata pepatah, semakin tinggi sebuah pohon akan semakin banyak pula terpaan angin yang menggoyangnya. Hal ini terjadi hanya sekitar 10 bulan setelah menjabat sebagai anggota dewan. Pada tanggal 25 Oktober 2015 dia dikabarkan digrebek saat berada di kamar Hotel Arjuno, Malang, bersama Komandan Komando Distrik Militer 0816 Sidoarjo Letkol Kav Risky/Rizeki Indra Wijaya (nasional.kompas.com). Kabar miring tersebut segera dibantah Arzeti dengan menyatakan bahwa pertemuan bersama Letkol Rizeki guna membicarakan suatu pekerjaan. Dan, dalam pertemuan juga dihadiri oleh ajudan Dandim Sidoarjo (ketemulagi.com).

Terlepas dari kabar miring yang menimpa dirinya, yang jelas semenjak menjadi anggota dewan Arzeti sering kali menyatakan tanggapan serta sikap politik berkaitan dengan tugas yang diembannya. Tangapan dan sikap-sikap politik itu antara lain: (1) tanggal 29 Januari 2015 Arzeti meminta tes keperawanan dihilangkan karena tes-nya sendiri bersifat menghilangkan keperawanan. Selain itu, dia berharap Pemerintah meningkatkan anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Alasannya Kementerian PPPA membutuhkan anggaran besar untuk perogram-program perlindungan hukum, pendidikan usia dini untuk mencegah pernikahan usia muda terutama di daerah kepulauan, dan memudahkan aksesibilitas sarana persalinan (wikidpr.org); (2) 11 Februari 2015 menanyakan persiapan Menteri Agama dalam memperbaiki administrasi visa haji karena pemerintah Arab Saudi hanya memberikan visa non-quota sebesar 4.000 buah sementara Indonesia menerbitkan 16.000 quota (wikidpr.org); (3) berkaitan dengan Evaluasi Sistem Manajemen Resiko Penanggulangan Bencana, tanggal 7 April 2015 Arzeti berharap kesejahteraan tenaga BNPB diperhatikan agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi Indonesia (wikidpr.org); (4) masih berkaitan dengan Anggaran dan Program Penanggulangan Bencana, tanggal 8 April 2015 Arzeti menanyakan perlukan perumahan cluster dibatasi karena penambahan perumahan dapat meningkatkan resiko bencana banjir (wikidpr.org); (5) tanggal 16 April 2015 meminta klarifikasi dari Menteri PPPA dalam hal Rencana Strategis Kementerian PPPA menanggulangi meningkatnya angka kecelakaan dan pelanggaran lalu-lintas yang dilakukan oleh kanak-kanak usia 0-10 tahun (wikidpr.org); (6) tanggal 21 April 2015 memberi saran agar Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal membuat perundang-undangan guna menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Desember 2015; (7) tanggal 30 September menyarankan agar ada kemaksimalan koordinasi antarinstansi daerah sebagai komitmen Pemerintah Daerah terhadap Perlindungan Anak (wikidpr.org); (8) 19 April 2016 mempertanyakan anggaran yang dikeluarkan untuk Corporate Social Responsibility (CRS) yang akan dibuat menjadi UU dan kemungkinan bagi kaum disabilitas bisa dipekerjaan (wikidpr.org); (9) 13 Juni 2016 Arzeti menginginkan ada program kegiatan positif bagi teenager dalam Renstra Kementerian PPPA (wikidpr.org); dan (10) menyangkut kebijakan moratorium Ujian Nasional, tanggal 1 Desember 2016 Arzeti meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan sistem standarisasi serta mencari tahu apa yang akan digunakan sebagai pengganti Ujian Nasional (wikidpr.org).

Sementara berkaitan dengan tanah kelahirannya, menurut Sulistyo (2016), ada beberapa hal yang dilakukan Arzeti. Pertama, bersama komunitas Srikandi Kuri pimpinan Dewi Nurani menggelar tabligh akbar sebagai penumbuh keimanan dan ketakwaan sumber daya manusia di Kabupaten Pesisir Barat. Tabligh akbar menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H dipusatkan di lapangan Labuhan Jukung, Kecamatan Pesisir Tengah pada Kamis, 2 Juni 2016. Dan kedua, melaksanakan misi Gerakan Cinta Al Quran dengan membagikan 10.0001 Al Quran hasil sumbangan masyarakat Krui dan donatur lain di Jakarta kepada seluruh masyarakat Pesisir Barat dan Lampung Barat yang tersebar di 11 kecamatan dan 118 pekon (desa). (gufron)

Foto: http://lifestyle.liputan6.com/read/2350730/arzetti-bilbina-dan-4-gaya-hijab-favoritnya
Sumber:
"RAPBN 2017, Evaluasi APBN 2016, dan Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK – Rapat Kerja Komisi 8 dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPP-PA)", diakses dari http://wikidpr.org/rangkuman/rapbn-2017-evaluasi-apbn-2016-dan-tindak-lanjut-pemeriksaan-bpk-rapat-kerja-komisi-8-dengan-menteri-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak-menpp-pa-, tanggal 25 Juni 2017.

"RUU CSR - Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi 8 dengan PT Indofood Sukses Makmur", diakses dari http://wikidpr.org/rangkuman/ruu-csr---rapat-dengar-pendapat-umum-komisi-8-dengan-pt-indofood-sukses-makmur, tanggal 25 Juni 2017.

"Komitmen Pemda terhadap Panja Perlindungan Anak – Rapat Komisi 8 dengan Pemda Jateng, Jabar, dan Sulsel", diakses dari http://wikidpr.org/news/komitmen-pemda-terhadap-panja-perlindungan-anak-rapat-dengar-pendapat-komisi-8-dengan-pemda-jateng-jabar-dan-sulsel, tanggal 25 Juni 2017.

Sulistyo, Hilda Sabri. 2016. "Arzetti Biblina Majukan Krui Sebagai Tanah Kelahiran Lewat Kompetensi SDM", diakses dari http://bisniswisata.co.id/arzetti-biblina-majukan-krui-sebagai-tanah-kelahiran-lewat-kompetensi-sdm/, tanggal 23 Juni 2017.

"Rencana Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Rapat Komisi 8 dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak", diakses dari http://wikidpr.org/news/rencana-strategis-kementerian-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak---rapat-komisi-8-dengan-menteri-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak, tanggal 25 Juni 2017.

"Penanggulangan Bencana Alam - Rapat Komisi 8 dengan Ditjen Pengendalian Iklim & Ditjen Sumber Daya Air" diakses dari http://wikidpr.org/news/penanggulangan-bencana-alam---rapat-komisi-8-dengan-ditjen-pengendalian-iklim-ditjen-sumber-daya-air, tanggal 25 Juni 2017.

"Evaluasi Kesiapan Sistem Manajemen Resiko Penanggulangan Bencana - Rapat Panja Komisi 8 dengan Kemensos, Kemendagri, BPKP dan BNPB", diakses dari http://wikidpr.org/news/evaluasi-kesiapan-sistem-manajemen-resiko-penanggulangan-bencana---rapat-panja-komisi-8-dengan-kemensos-kemendagri-bpkp-dan-bnpb, tanggal 25 Juni 2017.

"Kemenag - Rapat Kerja Komisi 8 dan Kementerian Agama", diakses dari http://wikidpr.org/news/kemenag---rapat-kerja-komisi-8-dan-kementerian-agama, tanggal 25 Juni 2017.

"Sesmen PPPA - Rapat Dengar Pendapat Komisi 8 dan Sekretaris Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak", diakses dari http://wikidpr.org/news/sesmen-pppa---rapat-dengar-pendapat-komisi-8-dan-sekretaris-menteri-negara-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak, tanggal 25 Juni 2017.

"Arzeti Bilbina", diakses dari http://wikidpr.org/anggota/54c85838474254c52100001f #tanggapan, tanggal 22 Juni 2017.

"Biodata Lengkap Arzetti Bilbina Angota DPR", diakses dari http://ketemulagi.com/biodata-lengkap-arzetti-bilbina-angota-dpr/, tanggal 19 Juni 2017.

"In Memoriam Leo Lumanto (1969-2017), Host Program Misteri Percaya Nggak Percaya ANTV", diakses dari http://www.tabloidbintang.com/articles/berita/sosok/65276-in-memoriam-leo-lumanto-19692017-host-program-misteri-percaya-nggak-percaya-antv, tanggal 19 Juni 2017.

"Biodata Profil Arzeti Bilbina Dan Foto Terbaru", diakses dari http://www.kuakap.com/2015/10/biodata-profil-arzeti-bilbina-dan-foto.html, tanggal 20 Juni 2017.

"Soal Kasus Arzeti Bilbina, MKD Tunggu Hasil Pemeriksaan Denpom", diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2015/10/27/15370581/Soal.Kasus.Arzeti.Bilbina.MKD.Tunggu.Hasil.Pemeriksaan.Denpom, tanggal 20 Juni 2017.

"PKB akan usung Arzeti Bilbina di Pilwali Surabaya", diakses dari http://www.lensaindonesia.com/2015/03/05/pkb-akan-usung-arzeti-bilbina-di-pilwali-surabaya.html, tanggal 23 Juni 2017.

"Arzeti Bilbina", diakses dari http://uniqpost.com/profil/arzeti-bilbina/, tanggal 17 Juni 2017.

"Arzetti Bilbina", diakses dari http://www.wowkeren.com/seleb/arzeti_bilbina/profil.html, tanggal 17 Juni 2017.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive