Sesajen

Kehidupan bagi suatu masyarakat (yang masih tradisional) merupakan suatu hal yang penuh lika-liku dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, dibuatlah upacara-upacara tertentu agar kehidupan dapat dilalui secara lancar. Suatu upacara dapat berbentuk sederhana dan dapat pula rumit serta memakan waktu lama, bergantung dari sifatnya. Namun, dalam berbagai ritual upacara tersebut (bentuk sederhana maupun rumit), umumnya tersusun atas sejumlah aturan tertentu yang berkaitan dengan waktu, tempat, peralatan dan perlengkapan, pemimpin, serta pihak-pihak yang terlibat dalam upacara.

Berkenaan dengan peralatan dan perlengkapan upacara, ada sebuah atau susunan barang/makanan yang sering muncul yang disebut sesajan atau sajen. Ada beberapa definisi mengenai kata sajen atau sesajen ini. Pertama, sajen dapat didefiniskan sebagai makanan, bunga-bungaan dan sebagainya yang disajikan kepada orang halus dan sebagainya (kbbi.web.id). Sementara menurut wikipedia.org, sesajen adalah sejenis persembahan kepada dewa atau arwah nenek moyang pada upacara adat di kalangan penganut kepercayaan kuno di Indonesia.

Masih menurut wikipedia.org, berbeda dengan benda persembahan, kurban atau tumbal, sesajen lebih untuk kepentingan ritual berskala kecil. Adapun isinya haruslah lengkap karena setiap perangkat mewakili makna tertentu. Sebab, sesajen merupakan simbol dari pengakuan akan adanya kuasa yang harus dipuaskan agar memberi keamanan dan ketenangan hidup (kangsamad, 2010). Isi sesajen tersebut di antaranya adalah: parukuyan atau tempat arang yang terbuat dari tanah liat, kemenyan, kembang tujuh rupa, rurujakan atau rujak tujuh rupa, kopi pahit, kopi manis, telur, pisang, sangu tumpeng, bekakak hayam, puncak manik, lemareun atau seupaheun, jajanan pasar, rokok kretek, cerutu, dan lain sebagainya.
Sumber:
"Sajen", diakses dari http://kbbi.web.id/sajen, tanggal 20 Maret 2017.

"Sesajen", diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sesajen, tanggal 20 Maret 2017.

Kangsamad. 2010. "Sesajen", diakses dari http://www.kompasiana.com/kangsamad/sesajen _55001e34813311491bfa715e, tanggal 25 Maret 2017.
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive