Voxan Scrambler Voyager (2009)

Technical Specifications
2009 Voxan Scrambler Voyager
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, V2, 4-stroke, OHV
98.0 x 66.0 mm (3.9 x 2.6 inches)
996.00 ccm (60.78 cubic inches)
4 valves per cylinder
10.5:1

109.00 Nm (11.1 kgf-m or 80.4 ft.lbs) @ 6500 rpm
Fuel Injection, MSPFI
6-speed
Chain
Multidisk in oil bath, hydraulic

Electric starter
Dry sump
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Double tubular
24.7
2200 mm (86.6 inches)
800 mm (31.5 inches)
1349 mm (53.1 inches)
1490 mm (58.7 inches)
820 mm (32.3 inches)
170 mm (6.7 inches)
190 kg
14.50 litres

Upside down  43mm Paioli inverse fork
Paoli shocks, aluminum
120/70-ZR17
180/55-ZR17
Double disc 296 mm with 4-piston calipers
Single disc 245 mm with 2-piston calipers

Image: http://motoblogster.com

Voxan V 1000 Noveau Roadster (2009)

Technical Specifications
2009 Voxan V 1000 Noveau Roadster
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, V2, 4-stroke, OHV
98.0 x 66.0 mm (3.9 x 2.6 inches)
996.00 ccm (60.78 cubic inches)
4 valves per cylinder
10.5:1

97.00 Nm (9.9 kgf-m or 71.5 ft.lbs) @ 6500 rpm
Magnetti Marelli electronic Injection
6-speed
Chain
Multidisk in oil bath, hydraulic

Electric starter
Dry sump
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Double tubular
25
2110 mm (83.1 inches)
790 mm (31.1 inches)
1349 mm (53.1 inches)
1475 mm (58.1 inches)
800 mm (31.5 inches)
154 mm (6.1 inches)
185 kg
15 litres
Orange, blue SP, silver, red
Upside down  43mm Paioli inverse fork
Paoli shocks, aluminum
120/70-ZR17
180/55-ZR17
Double disc 320 mm with 4-piston calipers (Brembo)
Single disc 245 mm with 2-piston calipers (Brembo)

Image: http://www.moto-station.com

Kawasaki ER-6f (2010)

Technical Specifications
2010 Kawasaki ER-6f
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, Parallel Twin, DOHC
83.0 x 60.0 mm
649 cm³
4 valves per cylinder
11.3:1
53.0 kW {72.0 PS} @ 8,500 rpm
66.0 kW {6.7 kgf·m} @ 7,000 rpm
Fuel injection: ø38 mm x 2 (Keihin)
6-speed, Constant mesh, Return shift
Chain
Wet multi disc, manual
Battery and coil (transistorized)
Electric starter
Forced lubrication (semi-dry sump)



1st 2.438 (39/16)
2nd 1.714 (36/21)
3rd 1.333 (32/24)
4th 1.111 (30/27)
5th 0.966 (28/29)
6th 0.852 (23/27)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Tubular, Diamond
25º
2100 mm
760 mm
1100 mm
1405 mm
785 mm
140 mm
204 kg
15.5 litres
41mm telescopic fork
Offset laydown single-shock with adjustable preload
120/70-ZR17M/C (58W) Tubeless
160/60-ZR17M/C (69W) Tubeless
Dual semi-floating 300mm petal discs, Dual piston caliper
Single 220 mm petal disc, Single piston caliper

Image: http://www.bikerzbay.com

Kawasaki ER-6n (2011)


Technical Specifications
2011 Kawasaki ER-6n
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, Parallel Twin, DOHC
83.0 x 60.0 mm
649 cm³
4 valves per cylinder
11.3:1
53.0 kW {72.0 PS} @ 8,500 rpm
66.0 kW {6.7 kgf·m} @ 7,000 rpm
Fuel injection: ø38 mm x 2 (Keihin)
6-speed, Constant mesh, Return shift
Chain
Wet multi disc, manual
Battery and coil (transistorized)
Electric starter
Forced lubrication (semi-dry sump)



1st 2.438 (39/16)
2nd 1.714 (36/21)
3rd 1.333 (32/24)
4th 1.111 (30/27)
5th 0.966 (28/29)
6th 0.852 (23/27)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Tubular, Diamond
24.5º
2100 mm
760 mm
1100 mm
1405 mm
785 mm
140 mm
200 kg
15.5 litres
Telescopic fork
Swingarm
120/70-ZR17M/C (58W) Tubeless
160/60-ZR17M/C (69W) Tubeless
Dual 300 mm petal discs with two piston calipers
Single 250 mm petal disc aluminium piston caliper

Image: http://www.bikez.com

Air Terjun Benang Kelambu

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki banyak sekali obyek wisata yang dapat dijadikan sebagai “ladang” penghasil devisa, mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, hingga wisata belanja. Salah satu dari sekian banyak obyek wisata tersebut adalah Air terjun Benang Kelambu yang terletak di Dusun Pemotoh, Desa Aik Berik, Kecamatan Batu Keliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

Untuk mencapai obyek wisata di kaki Gunung Rinjani yang eksotis ini dapat ditempuh melalui dua rute. Rute pertama dari Kota Mataram ke arah timur melewati Narmada, Desa Pancor Dao dan Pasar Teratak sejauh sekitar 30 kilometer atau 40 menit perjalanan. Sedangkan rute lainnya dari Kota Praya ke arah utara sekitar 25 kilometer atau 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Hanya saja, karena lokasinya berada di dataran tinggi dan bukan merupakan jalur utama, maka jalan menuju air terjun Benang Kelambu minim petunjuk dan beraspal tidak bagus. Selain itu, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju obyek wisata ini. Jadi apabila ingin berkunjung, hanya dapat menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.

Setelah sampai di pintu gerbang wisata air terjun Benang Kelambu, pengunjung harus membayar sebesar Rp1.000,00 per orang sebagai tiket masuk. Apabila membawa kendaraan bermotor, setelah sampai di aeral parkir, ada petugas yang meminta jasa parkir sebesar Rp.1.000,00 untuk sepeda motor dan Rp.2.000,00 untuk kendaraan roda empat. Selanjutnya, dari pintu masuk diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer hingga sampai ke lokasi air terjun. Di sepanjang perjalanan menuju air terjun ini akan melewati jalan yang berliku-liku, sungai kecil, ladang perkebunan, serta hutan sekunder yang banyak ditumbuhi pohon-pohon rindang. Sebagai catatan, bagi pengunjung yang baru pertama kali datang, saat berada di pintu masuk dapat menggunakan jasa pemandu wisata dengan biaya sekitar Rp.25.000,00.

Kondisi Air Terjun
Air terjun Benang Kelambu memiliki ketinggian sekitar 35 meter dengan dua tingkatan. Pada tingkat pertama cucuran air yang berasal dari Danau Segara Anak ini mengalir melalui celah-celah bebatuan dan tanaman-tanaman rambat yang tubuh disekitar tebing lalu jatuh di tiga lempengan batu cadas di tingkat kedua. Konon, karena cucuran air yang melawati celah-celah bebatuan dan tanaman bentuknya menyerupai tirai atau kelambu, maka air terjun itu oleh warga masyarakat sekitar kemudian dinamakan Air Terjun Benang Kelambu.

Dari lempengan batu di tingkat kedua tersebut barulah aliran air jatuh ke kolam penampungan sebelum mengalir lagi ke tempat yang lebih rendah. Di kolam inilah air tidak terlalu deras mengalir sehingga pengunjung dapat berendam, mandi, atau hanya sekadar bermain air sambil menikmati keindahan panorama alam di sekitar kawasan kaki Gunung Rinjani yang berhawa sejuk. Konon lagi, selain berpanorama indah, menurut kepercayaan masyarakat setempat apabila orang mandi atau berendam dibawah air terjun Benang Kelambu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan membuat tampak awet muda.

Namun sayang, obyek wisata nan menawan ini belum tergarap secara maksimal oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini terlihat dari minimnya rambu-rambu petunjuk arah dan tidak adanya fasilitas penunjang sebagaimana yang dimiliki oleh obyek wisata sejenis di tempat lain. Padahal, di sekitar kaki Gunung Rinjai ada lagi obyek wisata serupa bernama Benang Stokel yang letaknya hanya sekitar 500 meter dari Benang Kelambu. (gufron)

Foto: http://www.viewphotos.org/indonesia/images-of-Dalamdesa-Selatan-1829.html

Kawasaki Ninja ZX-6R (2010)

Technical Specifications
2010 Kawasaki Ninja ZX-6R
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, 4-cylinder, DOHC
67.0 x 42.5 mm
599 cm³
4 valves per cylinder
13.3:1
94.1 kW {128 PS} @ 14,000 rpm
66.7 N∙m {6.8 kgf∙m} @ 11,800 rpm
FI (Fuel Injection), KEIHIN TTK38 x 4
6-speed, Return, Cassette
Chain
Wet multi disc, manual
Battery and coil (transistorized)
Electric starter
Forced lubrication, wet sump



1st 2.714 (38/14)
2nd 2.200 (33/15)
3rd 1.850 (37/20)
4th 1.600 (32/20)
5th 1.421 (27/19)
6th 1.300 (26/20)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)

Suspension (rear)



Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)

Brake (rear)

Perimeter, Pressed-aluminium
24.0º
2090 mm
710 mm
1115 mm
1400 mm
815 mm
100 mm
191 kg
17 litres
41 mm inverted fork with top-out springs, stepless compression damping
Stepless rebound damping, Fully adjustable (0-15mm) spring preload
Bottom-Link Uni-Trak with gas-charged shock, topout spring and pillow
ball upper mount, Stepless, dual-range (high/low-speed) compression
damping, 25-way rebound damping, Fully adjustable (5.5-15.5 mm)
spring preload and pillow ball upper mount
120/70-ZR17M/C 58W Tubeless
180/55-ZR17M/C 73W Tubeless
Dual semi-floating 300 mm petal discs, 10-button aluminium rotor
carrier. Dual radial-mount, opposed 4-(aluminium)
Single 250 mm petal disc. Single-bore pin-slide,
aluminium piston caliper

Image: http://www.totalmotorcycle.com

Kawasaki Ninja ZX-14R ABS (2012)

Technical Specifications
2012 Kawasaki Ninja ZX-14R ABS
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, 4-cylinder, DOHC
84.0 x 65.0 mm
1441 cm³
4 valves per cylinder
12.3:1
147.2 kW {200 PS} / 10,000 rpm
162.5 N.m {16.6 kgf.m} / 7,500 rpm
Fuel injection: ø44 mm x 4 (Mikuni)
6-speed return
Sealed chain
Wet multi disc, manual
Digital
Electric starter
Forced lubrication, wet sump with oil cooler



1st 2.611(47/18)
2nd 1.947 (37/19)
3rd 1.545 (34/22)
4th 1.333 (32/24)
5th 1.154 (30/26)
6th 1.036 (29/28)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)

Suspension (rear)

Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)

Brake (rear)

Monocoque, aluminium
23.0º
2170 mm
770 mm
1170 mm
1480 mm
800 mm
125 mm
265 kg
22 litres
43 mm inverted fork with top-out springs, Fully adjustable spring preload
18-way Compression damping, 15-way Rebound damping
Bottom-Link Uni-Trak with gas-charged shock, rebound damping
Stepless compression damping, fully adjustable Spring preload
120/70ZR17M/C (58W) Tubeless
190/50ZR17M/C (73W) Tubeless
Dual semi-floating 310 mm petal discs
Dual radial-mount, opposed 4-piston, 4-pad
Single 250 mm petal disc opposed, twin-piston

Image: http://www.crazyengineers.com

Kawasaki 1400GTR ABS (2010)


Technical Specifications
2010 Kawasaki 1400GTR ABS
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, 4-cylinder, DOHC
84.0 x 61.0 mm
1352 cm³
4 valves per cylinder with variable valve timing
10.7:1
114.0 kW {155.0 PS} @ 8,800 rpm
136.0 N∙m {13.9 kgf∙m} @ 6,200 rpm
Fuel injection: ø40 mm x 4
6-speed, Constant mesh, Return shift
Cardan
Wet multi disc, manual
Digital
Electric starter
Forced lubrication, wet sump with cooler



1st 3.333 (50/15)
2nd 2.412 (41/17)
3rd 1.900 (38/20)
4th 1.545 (34/22)
5th 1.292 (31/24)
6th 1.074 (29/27)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)

Suspension (rear)

Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)

Brake (rear)

Monocoque, Pressed-aluminium
26.2º
2230 mm
790 mm
1345 mm
1440 mm
815 mm
125 mm
304 kg
22 litres
43 mm inverted fork with stepless compression and rebound damping
and spring preload adjustability
Bottom-Link Uni-Trak with gas-charged shock, Tetra-Lever
Stepless rebound damping. Fully adjustable spring preload
120/70-ZR17M/C 58W Tubeless
190/50-ZR17M/C 73W Tubeless
Dual semi-floating 310 mm petal discs
Dual radial-mount, opposed 4-piston, 4-pad caliper
Single 270 mm petal disc. Opposed 2-piston caliper

Image: http://greatsouthernmotorcycles.com.au

Motorola DROID XYBOARD 10.1 MZ617

Specifications
Motorola DROID XYBOARD 10.1 MZ617
Network2G

3G

4G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
CDMA 800 / 1900
HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100
CDMA2000 1xEV-DO
LTE 700 MHz Class 13 - for Verizon
SizeDimensions
Weight
Display
259.9 x 173.6 x 8.8 mm
599 gram
HD-IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
800 x 1280 pixels, 10.1 inches (~149 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot


16/32/64 GB storage, 1 GB RAM
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps
Class 12
Rev. B, LTE, HSDPA, 42 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot
v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0, HS
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v3.2 (Honeycomb), upgradable to v4.0
Dual-core 1.2 GHz Cortex-A9, PowerVR SGX540, TI OMAP 4430
Email, Push Email, IM
Vibration, MP3 ringtones
HTML, Adobe Flash

A-GPS support
Yes
5 MP, 2592Ñ…1944 pixels, autofocus, LED flash
720p@30fps
Black
via Java MIDP emulator
- Loudspeaker with stereo speakers
- 3.5mm jack
- Multitouch
- Corning Gorilla Glass protection
- 3D virtual surround sound
- Geo-tagging
- Accelerometer, gyro, compass, barometer sensors
- Splash resistant
- HDMI port
- MP3/WAV/WMA/AAC+ player
- MP4/WMV/H.263/H.264 player
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
- Document viewer
- Photo viewer/editor
- Organizer
- Voice memo
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 7000 mAh
Up to
Up to

Image: http://mobilepricesbot.com/motorola-droid-xyboard-10-1-mz617/

Kawasaki Z1000 (2010)

Technical Specifications
2010 Kawasaki Z1000
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, 4-cylinder, DOHC
77.0 x 56.0 mm
1042 cm³
4 valves per cylinder
11.8:1
101.5 kW {138.0 PS} @ 9,600 rpm
110.0 N∙m {11.2 kgf∙m} @ 7,800 rpm
Fuel injection: ø38 mm x 4 (KEIHIN) with oval sub-throttles
6-speed return
Chain
Wet multi disc, manual
Digital
Electric starter
Forced lubrication, wet sump



1st 2.600 (39/15)
2nd 1.950 (39/20)
3rd 1.600 (24/15)
4th 1.389 (25/18)
5th 1.238 (26/21)
6th 1.136 (25/22)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)

Suspension (rear)

Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)

Brake (rear)

Aluminium twin-tube
24.5º
2095 mm
805 mm
1085 mm
1440 mm
815 mm
140 mm
218 kg
15 litres
41 mm inverted fork with stepless compression and rebound damping
and spring preload adjustability
Horizontal Back-link, gas-charged, with stepless rebound damping
and spring preload adjustability
120/70-ZR17M/C 58W Tubeless
190/50-ZR17M/C 73W Tubeless
Dual semi-floating 300 mm petal discs, 10-button aluminium rotor
carrier. Dual radial-mount, opposed 4-(aluminium)
Single 250 mm petal disc. Single-bore pin-slide,
aluminium piston caliper

Image: http://www.motorcycle.com

Motorola XT532

Specifications
Motorola XT532
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
HSDPA 850 / 2100 - SIM 1 only
SizeDimensions
Weight
Display
114 x 62 x 12 mm
115 gram
TFT touchscreen, 256K colors
240 x 320 pixels, 2.8 inches (~143 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
512 MB RAM, 512 MB ROM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps
Class 12
HSDPA, HSUPA
Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot
v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0, HS
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.3.7 (Gingerbread)
800 MHz, Qualcomm MSM7227T-1, Adreno 200
SMS(threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Vibration, MP3 ringtones
WAP 2.0/xHTML, HTML
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
5 MP, 2592x1936 pixels, autofocus, LED flash
VGA
Black
via Java MIDP emulator
- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- Touch-sensitive controls
- Multitouch
- Moto Switch UI
- Accelerometer, proximity, compass sensors
- Dual SIM (dual stand-by)
- SNS integration
- MP3/WAV/AAC+ player
- MP4/H.263/H.264/WMV player
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Google Talk
- Document viewer
- Photo viewer
- Organizer
- Voice memo/dial
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1500 mAh
Up to 160 h
Up to 6 h 20 min

Image: http://www.crazyupdates.com

LG GW880


Specifications
LG GW880
Network2G
3G
GSM 900 / 1800 / 1900
TD-SCDMA 2010
SizeDimensions
Weight
Display
121.9 x 59.5 x 12.9 mm
150 gram
TFT touchscreen, 256K colors
480 x 800 pixels, 3.5 inches (~267 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
256 MB RAM, 512 MB ROM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 10 (4+1/3+2 slots), 32 - 48 kbps
Class 10, 236.8 kbps
TD-SCDMA

v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java


SMS, MMS, Email
Vibration, MP3 ringtones
WAP 2.0/xHTML
Stereo FM

Yes
2 MP, 1600x1200 pixels
QCIF
Black
MIDP 2.1
- Loudspeaker
- Dual SIM (dual stand-by)
- Social networking integration
- MP4/H.263 player
- MP3/AAC+ player
- Organizer
- Document viewer
- Voice memo
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1100 mAh
Up to 696 h
Up to 17 h

Image: http://www.welectronics.com

Nokia Lumia 710 T-Mobile

Specifications
Nokia Lumia 710 T-Mobile
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
HSDPA 850 / 1700 / 1900 / 2100
SizeDimensions
Weight
Display
119 x 62.4 x 12.5 mm
125.5 gram
TFT capacitive touchscreen, 16M colors
480 x 800 pixels, 3.7 inches (~252 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
8 GB storage, 512 MB RAM
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 33
Class 33
HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n
v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Microsoft Windows Phone 7.5 Mango
1.4 GHz Scorpion, Qualcomm MSM8255 Snapdragon, Adreno 205
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Vibration; MP3, WAV ringtones
WAP 2.0/xHTML, HTML5, RSS feeds
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
5 MP, 2592Ñ…1944 pixels, autofocus, LED flash
720p@30fps
Black, white/black

- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- Multitouch
- Nokia ClearBlack display
- Corning Gorilla Glass protection
- Geo-tagging
- Accelerometer, proximity, compass sensors
- MicroSIM card support only
- SNS integration
- Active noise cancellation with dedicated mic
- MP3/WAV/eAAC+/WMA player
- MP4/H.264/H.263/WMV player
- Document viewer/editor
- Video/photo editor
- Voice memo/command/dial
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1300 mAh (BP-3L)
Up to 396 h
Up to 7 h

Image: http://cellphoneforums.net

Nokia 801T

Specifications
Nokia 801T
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
TD-SCDMA 1880-1920
SizeDimensions
Weight
Display
125.2 x 65 x 12.8 mm
170 gram
TFT capacitive touchscreen, 16M colors
360 x 640 pixels, 4.0 inches (~184 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
8 GB, 256 MB RAM, 1 GB ROM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Yes
Yes
HSDPA 2.8 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n
v3.0 with A2DP, EDR

microUSB v2.0, USB On-the-go support
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Symbian Anna OS
680 MHz ARM 11, Broadcom BCM2727
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Vibration; MP3, WAV ringtones
WAP 2.0/xHTML, HTML, Adobe Flash Lite
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
8 MP, 3264x2448 pixels, fixed focus, dual-LED flash
720p@30fps
Black
MIDP 2.1
- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- Multitouch
- ClearBlack display
- Geo-tagging, face detection, image stabilization
- Accelerometer, proximity, compass sensors
- CMMB mobile TV
- Active noise cancellation with a dedicated mic
- TV Out with composite
- MP3/WMA/WAV/eAAC+ player
- MP4/H.264/H.263/WMV player
- Voice command/dial
- Document viewer
- Video/photo editor
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1300 mAh (BP-3L)
Up to 400 h (2G)/400 h (3G)
Up to 5 h 40 min (2G)/8 h (3G)

Image: http://www.galuru.com/smartphone/nokia-801t/

Museum Geologi

Sejarah
Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro No. 57, Kota Bandung, Jawa Barat. Museum yang menyimpan dan mengelola berbagai macam materi geologi ini telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya tanggal 16 Mei 1929. Adapun tujuan pendiriannya berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara oleh para ahli geologi bangsa Eropa yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 hingga timbulnya revolusi industri di daratan Eropa pada pertengahan abad ke-18.

Bangsa Belanda (salah satu negara di Benua Eropa) yang waktu itu berkuasa di tanah air, tentu saja sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri di negerinya sendiri. Oleh karena itu, mereka kemudian membentuk sebuah lembaga pada tahun 1850 bernama Dienst van het Mijnwezen yang bertujuan untuk melakukan penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral.

Dienst van het Mijnwezen yang pada tahun 1922 berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw ternyata sangat serius melakukan tugasnya dengan mengumpulkan berbagai macam batuan, mineral, fosil, laporan dan peta sehingga memerlukan tempat khusus untuk penyimpanan dan penganalisisan lebih lanjut dari bahan-bahan temuan tersebut.

Sebagai jalan keluarnya, mereka lalu membangun sebuah gedung tempat penyimpanan di Rembrandt Straat Bandung yang rancangannya digarap oleh Ir. Menalda van Schouwenburg dengan gaya art deco. Pembangunannya memerlukan waktu selama 11 bulan dengan 300 orang pekerja dan menghabiskan dana sekitar 400 Gulden. Sedangkan peresmiannya dilakukan pada tanggal 16 Mei 1929, hampir bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929. Gedung itu kemudian dinamakan Geologisch Laboratorium.

Saat Jepang menguasai Indonesia, pada tahun 1942 pihak Pemerintah Kolonial Belanda terpaksa menyerahkan kekuasaan teritorialnya termasuk di dalamnya gedung Geologisch Laboratorium melalui Letjen H. Ter Poorten (Penglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) kepada pihak Jepang yang diwakili oleh Panglima Tentara Jepang, Letjen H. Imamura di daerah Kalijati, Subang. Oleh Jepang Gedung Geologisch Laboratorium diganti namanya menjadi Kogyo Zimusho dan setahun kemudian diganti lagi menjadi Chishitsu Chosacho.

Setelah bangsa Indonesia merdeka, Gedung Chishitsu Chosacho diambil alih dan pengelolaannya berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG). Namun ketika tentara Belanda (NICA) datang lagi dengan membonceng Amerika Serikat dan Inggris, mereka berusaha menguasai kembali Chishitsu Chosacho pada 12 Desember 1945 yang menewaskan seorang pemuda bernama Sakiman, sehingga kantor PDTG terpaksa dialihkan atau dipindahkan ke Jalan Braga No. 3 dan 8.

Namun, kepindahan ke Jalan Braga ternyata tidak berlangsung lama karena sejak Desember 1945 hingga Desember 1949 terjadi pertempuran antara rakyat Indonesia melawan pasukan Belanda di berbagai daerah yang membuat kantor PDTG harus berpindah-pindah dari Bandung – Tasikmalaya – Magelang – Yogyakarta untuk menyelamatkan dokumen-dokumen penting hasil penelitian geologi. Dalam usaha menyelamatkan dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949 Arie Frederik Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Djawatan Tambang dan Geologi diculik dan dibunuh oleh tentara Belanda di Desa Pakem, Yogyakarta.

Setelah situasi politik dan keamanan di Indonesia terkendali, tahun 1950 kantor PDTG kembali lagi ke Geologisch Laboratorium dan berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (DPRI). Nama DPRI tidak bertahan lama dan beberapa kali diganti hingga sekarang menjadi Pusat Survei Geologi. Nama-nama tersebut adalah: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-2005), dan Pusat Survei Geologi (akhir 2005 sampai sekarang).

Selain nama yang berganti-ganti, status museum pun juga berganti. Pada tahun 2002 melalui Kepmen No. 1725 tahun 2002 status museum yang tadinya Seksi Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Balitbang Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tiga tahun kemudian (akhir 2005), status UPT Museum Geologi berada dibawah Badan Geologi bersamaan dengan terbentuknya Badan Geologi sebagai Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Visi dan Misi
Visi dan misi Museum Geologi adalah mewujudkan sumber informasi berupa dokumentasi koleksi dan warisan geologi Indonesia yang profesional untuk masyarakat. Adapun misinya adalah: (1) memperagakan dan mengkomunikasikan koleksi museum; (2) menyediakan informasi dan materi edukasi geologi; (3) mendokumentasikan dan mengkonservasi koleksi museum; (4) melakukan penelitian koleksi dan pengembangan museum; (5) melakukan pameran museum dan geologi; (6) melakukan penyuluhan dan sosialisasi geologi; (7) melakukan kerja sama dengan instansi dan sekolah; (8) melakukan pengelolaan museum secara profesional; dan (9) memberkan pelayanan jasa permuseuman.

Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok Museum Geologi adalah sebagai penunjang dan operasional untuk melaksanakan penelitian, pengembangan dan konservasi serta memperagakan koleksi geologi. Sementara fungsinya adalah: (1) penyiapan rencana dan program penelitian, pengembangan, konservasi, peragaan dan publikasi koleksi geologi; (2) pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan dokumentasi; (3) pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan peragaan; (4) pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta publikasi; (5) pelaksanaan dan pengembangan kerja sama serta pelayanan jasa permuseuman; (6) pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga; dan (7) evaluasi pelaksanaan rencana dan program penelitian, pengembangan, konservasi, peragaan dan publikasi koleksi geologi.

Sturktur Organisasi Museum Geologi
Struktur organisasi Museum Geologi telah diatur melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (KepMen ESDM) Nomor 1725 tahun 2002 terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi, serta Kelompok Fungsional. Setiap struktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Museum Geologi tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

Misalnya, Sub Bagian Tata Usaha bertugas melaksanakan, menyiapkan bahan penyusun program dan laporan, urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta rumah tangga. Untuk itu, Sub Bagian Tata Usaha dibagi lagi menjadi empat Kelompok Kerja atau Pokja, yaitu: Pokja Penyusunan Program, Pokja Kepegawaian, Pokja Keuangan, dan Pokja Rumah Tangga.

Adapun Seksi Peragaan yang berhubungan secara langsung dengan masyarakat, bertugas memelihara peragaan yang telah ada, melakukan pengembangan peragaan, dan menyampaikan informasi geologi sesuai dengan tingkat pendidikan pengunjung. Seksi Peragaan ini terbagi menjadi dua Kelompok Kerja, yaitu: Pokja Pelayanan Pengunjung dan Pokja Program Pengembangan Peragaan dan Edukasi.

Sedangkan Seksi Dokumentasi bertugas untuk mendokumentasikan koleksi geologi yang terdiri dari batuan, mineral, fosil, dan dokumen lainnya yang dianggap sangat berharga bagi sejarah dan perkembangan ilmu geologi. Cara pendokumentasiannya adalah dengan pembersihan koleksi secara khusus, pembuatan preparat untuk penelitian, serta penyimpanan koleksi sebagai database museum. Untuk memperlancar tugasnya, Seksi Dokumentas membagi kerja dalam dua Kelompok Kerja, yaitu: Pokja Koleksi Batuan dan Mineral, dan Pokja Koleksi Fosil.

Fasilitas dan Koleksi Museum Geologi
Fasilitas penunjang, baik gedung maupun peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Museum Geologi tergolong lengkap, karena pada tahun 1999 pernah mendapat bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) senilai 754,5 juta yen untuk merenovasi gedung. Setelah selesai, gedung yang beberapa bulan ditutup untuk umum selama masa renovasi, dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.

Hasil renovasi tahun 2000 ini menjadikan museum memiliki 3 kelompok ruang peragaan, yaitu: Kelompok Sejarah Kehidupan, Kelompok Geologi Indonesia, dan Kelompok Geologi dan Kehidupan Manusia. Selain itu ada juga ruang dokumentasi untuk menyimpan koleksi secara lebih memadai agar mudah diakses oleh pengguna, baik masyarakat umum, peneliti maupun grup industri.

Ketiga kelompok ruang peragaan tersebut berada pada lantai I dan II gedung museum. Lantai pertama terbagi menjadi 3 ruang utama, yaitu: ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat dan ruang sayap timur. Pada bagian ruang Orientasi terdapat peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.

Selanjutnya, adalah Ruang Geologi Indonesia yang berada di bagian sayap barat gedung museum. Di dalam Ruang Geologi Indonesia terdapat beberapa bilik yang menyajikan informasi, berupa: (1) hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya1; (2) maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi yang menggambarkan tatanan tektonik regional pembentuk geologi Indonesia berdasarkan teori tektonik lempeng karena Indonesia terletak pada pertempuan tiga lempeng: Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia; (3) gambaran keadaan geologi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Maluku; (4) fosil-fosil manusia purba2; (5) beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan), sumber daya mineral yang ada di setiap daerah, dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli; (6) kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk peralatan atau perlengkapan lapangan, sarana pemetaan, serta hasil akhir kegiatan berupa peta geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakatan data dan informasi geologi Indonedia; (7) gambaran beberapa gunung berapi aktif di Indonesia, seperti: Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi, dan Batu; (8) maket kompleks Gunung Bromo-Kelud-Semeru; dan (9) beberapa batuan hasil kegiatan gunung api yang tertata rapi di dalam lemari kaca.

Sedangkan pada bagian sayap timur lantai I gedung museum digunakan sebagai Ruang Sejarah Kehidupan yang memamerkan: (1) sejarah perkembangan makhluk hidup dari zaman primitif hingga modern; (2) panel-panel gambar tentang awal terbentuknya bumi sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, beberapa milyar tahun sesudahnya ketika bumo sudah mulai tentang, dan gambaran ketika bumi sudah mulai dihuni oleh makhluk hidup bersel-tunggal; (3) replika fosil Tyrannosaurus Rex Osbon dengan panjang 19 meter, tinggi 6,5 meter dan berat 8 ton yang diperkirakan telah hidup pada masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir atau sekitar 210-65 juta tahun lalu; (4) gambaran evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) yang terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan di beberapa tempat di Pulau Jawa; (5) panel dan maket penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran, Trinil, dan Mojokerto; (6) fosil dan replika tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan beberapa tempat di dunia serta artefak yang digunakan; (7) panel mengenai sejarah pembentukan Danau Bandung, fosil ikan dan ular yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung, dan artefak-artefak bekas manusia prasejarah yang menghuni sepanjang tepian Danau Bandung; dan (8) informasi tentang proses pembentukan fosil (batubara dan minyak bumi) serta keadaan lingkungan purba.

Pada lantai kedua bangunan museum dibagi menjadi 3 ruangan utama, yaitu: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur. Ruang barat dipakai oleh staf museum untuk menjalankan tugas-tugasnya, sedangkan ruang tengah dan timur digunakan sebagai ruang peraga yang dinamakan Ruang Geologi dan Kehidupan Manusia.

Ruang tengah lantai kedua Museum Geologi memamerkan: (1) beberapa contoh batuan asal Papua yang tertata rapi dalam lemari kaca; (2) miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi; dan (3) maket pertambangan emas terbesar di dunia yang berada di Pegunungan Tengah Papua. Dalam maket ini terdapat tambang Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 2,286 miliar ton, bekas tambang Ertsberg (Gunung Bijih) yang ditutup pada tahun 1988, dan gabungan beberapa tambang terbuka dan bawah tanah aktif yang memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton.

Adapun ruang timur atau sayap timur lantai kedua Museum Geologi dibagi lagi menjadi 7 ruang kecil yang memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tatanan geologi bagi kehidupan manusia. Rincian ketujuh ruang pameran tersebut adalah: ruang pertama menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral bagi manusia serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia; ruang kedua menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral; ruang ketiga menyajikan informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari; ruang keempat menampilkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi; ruang kelima memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahasa geologi seperti tanah longsor, letusan gunung api dan lain sebagainya; ruang keenam menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian; dan ruang ketujuh menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya serta pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

Sebagai catatan, selain ruang peragaan yang berada di dalam gedung, pada tahun 2011 Museum Geologi melengkapi koleksinya dengan Taman Batu Geologi. Taman seluas 400 meter persegi di depan museum ini diresmikan oleh Kepala Badan Geologi M Suchyar di sela-sela peringatan Hari Bumi 2011. Tujuannya, selain untuk menyimpan koleksi berupa batuan khas Nusantara yang jumlahnya sekitar 30 jenis dengan nilai yang cukup mahal, juga untuk mengetahui siklus batuan di Indonesia. (gufron)

Sumber:
____________________________________
1. Konon, bumi terbentuk sekitar 4.600.000.000 tahun lalu yang awalnya masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitas peluruhan radioaktif dan hujan mikrolit. Lambat laun inti bumi yang terdiri dari cairan besi dan nikel mulai memisahkan diri dari mantel bumi. Seiring dengan itu, terjadi penguapan gas besar-besaran dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang menyebabkan proses pendinginan secara berangsur-angsur dan membentuk kerak bumi. Masa pembentukan kerak bumi yang berlangsung kira-kira 3.800.000.000 ini dinamakan Masa Arkeozoikum dan merupakan awal munculnya kehidupan di dalam samudera dengan ditemukannya fosil Iyanovacteria dan Stromatin.

Setelah Masa Arkeozoikum berakhir, 2,5 miliar hingga 590 juta tahun lalu timbul masa Protozoikum yang ditandai dengan perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulai kehidupan yang lebih kompleks. Kedua zaman diatas secara umum dikenal dengan nama masa Prokambium.

Masa selanjutnya adalah Paleozoikum yang dibagi menjadi 6 zaman, yaitu: (1) Zaman Kambirum (590-500 juta tahun lalu) yang menandakan bumi masih berbentuk lautan dengan sebuah daratan yang disebut Ondawana yang merupakan cikal bakal benua Afrika, Asia, Australia, Antartika, dan lain sebagainya; (2) Zaman Ordovisium (500-440 juta tahun lalu) ditandai dengan daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudera, meluapnya samudera hingga terjadi zaman es; (3) Zaman Selur (440-410 juta tahun lalu), terjadinya pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah Skandinavia, Skotlandia, dan pantai Amerika Utara; (4) Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu) ditandai dengan menurunnya air samudera sehingga menyebabkan terbentuknya daerah yang sekarang menjadi Eropa Timur dan Greenland; (5) Zaman Karbon Kwali (360-260 juta tahun lalu) ditandai dengan penyatuan benua membentuk daratan yang iklim daerahnya bergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing; dan (6) Zaman Perme (260-250 juta tahun lalu) ditandai dengan pembentukan Antartika dan Afrika karena air mulai menyurut sehingga menyebabkan terjadinya iklum kering gurun pasir di daerah utara.

Kemudian Masa Mesozoikum yang terbagi menjadi 3 zaman, yaitu: (1) Zaman Tiras (250-210 juta tahun lalu), terjadi pergeseran Benua Pangea ke arah utara dan lembaran-lembaran es di daerah selatan mulai mencair; (2) Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu), ditandai terpecahnya Benua Pangea menjadi beberapa bagian. Daratan yang sekarang menjadi Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika, Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartika dan Australia; dan (3) Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu), ditandai dengan terlepasnya India dari Afrika daratan menuju ke Asia.

Terakhir, Masa Konozoikum yang terbagi menjadi 6 zaman, yaitu: (1) Kala Paleosin (67-56,7 juta tahun lalu), ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteorit. Pada kala ini mulai muncul hewan primata, burung dan reptilia; (2) Kala Eosen (56,7-35,5 juta tahun lalu) ketika Benua Afrika menabrak Benua Eropa sementara India masih bergerak menuju Asia dan mengangkat Pegunungan Alpen dan Himalaya. Tekanan antarbenua tersebut membentuk cekungan samudera dan menyebabkan turunnya permukaan air laut; (3) Kala Oligosen (35,5-24 juta tahun lalu) ditandai dengan daratan yang kuan meluas dan pergerakan kerak bumi terjadi di Benua Amerika dan Eropa; (4) Kala Miosen (24-5 juta tahun lalu) ditandai dengan semakin luasnya padang rumpun dan semakin berkurangnya hutan; (5) Kala Pliosen (5-1,8 juta tahun lalu) ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah tumbuhan karena cuaca dingin; dan (6) Kala Plestosen (1,8-0,01 juta tahun lalu) ditandai oleh beberapa kali glasiasi (zaman es) yang menutupi sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Asia Utara, pegunungan Alpen, Himalaya, dan Cherpathia.

2. Fosil-fosil manusia yang ada di Museum Geologi diantaranya adalah: (1) Meganthropus Paleojavanicus yang bercirikan tulang pipi tebal, tonjolan tulang kepala tajam, telah berdiri tegak, dan tempat pelekatan bagi otot-otot yang sangat kuat; (2) Phitecanthropus Erectus yang bercirikan tinggi antara 165-180 sentimeter, tubuh tegap, muka memiliki tonjolan, hidung lebar, tengkorak belakang kepala agak menyudut, serta isi tengkorak berkisar antara 750-1000 cc; dan (3) Homo Sapiens yang tingginya antara 130-210 sentimeter, mukanya datar dan lebar, akar hidung lebar, bagian mulut agak sedikit menonjol, dahi membulat, rahang dan gigi mengecil, serta isi tengkorak antara 1350-1450 cc.

Kawasaki Versys 1000 (2012)

Technical Specifications
2012 Kawasaki Versys 1000
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke In-Line Four
77.0 x 56.0 mm
1043 cm³
4 valves per cylinder
10.3:1
86.8 kW {118 PS} @ 9,000 rpm
102 N.m {10.4 kgf.m} @ 7,700 rpm
Fuel injection: ø38 mm x 4 (Keihin) with oval sub-throttles
6-speed, return
Chain
Wet multi disc, manual
Digital
Electric starter
Forced lubrication, wet sump



1st 2.692 (35/13)
2nd 1.950 (39/20)
3rd 1.529 (26/17)
4th 1.304 (30/23)
5th 1.136 (25/22)
6th 0.958 (23/24)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)

Suspension (rear)

Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Aluminium twin-tube
27º
2235 mm
900 mm
1405 mm
1520 mm
845 mm
155 mm
239 kg
21 litres
43 mm inverted fork with steplessrebound damping and spring
preload adjustability
Horizontal Back-link, gas-charged, with stepless rebound damping
and remote spring preload adjustability
120/70ZR17M/C (58W) Tubeless
180/55ZR17M/C (73W) Tubeless
Dual semi-floating 300 mm petal discsDual opposed 4-piston
Single 250 mm petal discSingle-piston

Image: http://mcitours.wordpress.com

Kawasaki VN-II (2009)

Technical Specifications
2009 Kawasaki VN-II
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, 4-stroke, V-2 cylinder, SOHC
62.0 x 41.4 mm
249 cm³
4 valves per cylinder
12.0:1
23.0 kW {31.3 PS} @ 12.500 rpm
22.2 N∙m {2.3 kgf∙m} @ 9,500 rpm
Carburetor, KEIHIN CVKR 32 x 2
6-speed, Constant mesh, Return shift
Chain
Wet multi disc, manual
Battery and coil (transistorized)
Electric starter
Forced lubrication (wet sump)



1st 2.857 (40/14)
2nd 1.842 (35/19)
3rd 1.409 (31/22)
4th 1.160 (29/25)
5th 1.038 (27/26)
6th 0.928 (26/28)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Tubular, Double cradle
35º
2355 mm
775 mm
1075 mm
1620 mm
690 mm
150 mm
171 kg
13 litres
Telescopic fork
Swingarm
120/80-17M/C 61S Tubeless
160/80-15M/C 74S Tubeless
Single disc with 2 piston caliper
Drum brake

Image: http://www.easyonebikers.com

Kawasaki KSR110 (2011)

Technical Specifications
2011 Kawasaki KSR110 
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Intake system
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air-cooled, 4-stroke 2-cylinder, SOHC
53.0 x 50.6 mm
111 cm³
2 valves per cylinder
11.8:1
6.4 kW {8.7 PS} @ 8,500 rpm
8.4 N∙m {0.86 kgf∙m} @ 6,000 rpm
Carburettor, KEIHIN PB18
4-speed return
Chain
Wet, multi-plate type
Battery and coil (transistorized)
Electric starter
Forced lubrication, Wet sump


1st 3.000 (36/12)
2nd 1.937 (31/16)
3rd 1.350 (27/20)
4th 1.086 (25/23)
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Weight
Fuel capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Backbone
26º
1725 mm
725 mm
1020 mm
1170 mm
750 mm
225 mm
93 kg
7.3 litres
Fork teleskopik 'upside-down'
Swingarm
100/90-R12 49J
100/90-R12 49J
Single disc with 2 piston caliper
Single disc with 1 piston caliper

Image: http://www.bzmotors.com.my

Voxan V1000 Cafe Racer (2009)

Technical Specifications
2009 Voxan V1000 Cafe Racer
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Liquid-cooled, V2, 4-stroke, OHV
98.0 x 66.0 mm (3.9 x 2.6 inches)
996.00 ccm (60.78 cubic inches)
4 valves per cylinder
10.5:1

95.00 Nm (9.7 kgf-m or 70.1 ft.lbs) @ 6500 rpm
Magnetti Marelli electronic Injection
6-speed
Chain
Multidisk in oil bath, hydraulic

Electric starter
Dry sump
Dimensions
Frame type
Rake
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Double tubular
24.7
2100 mm (82.7 inches)
790 mm (31.1 inches)
1349 mm (53.1 inches)
1475 mm (58.1 inches)
810 mm (31.9 inches)
159 mm (6.3 inches)
185 kg
18.50 litres
Orange, blue SP, silver, red
Upside down  43mm Paioli inverse fork
Paoli shocks, aluminum
120/70-ZR17
180/55-ZR17
Double disc 320 mm with 4-piston calipers (Brembo)
Single disc 245 mm with 2-piston calipers (Brembo)

Image: http://motors-bay.com

Nokia X2-02

Specifications
Nokia X2-02
Network2G
3G
GSM 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
SizeDimensions
Weight
Display
113 x 50 x 15 mm
71 gram
TFT 256K colors
240 x 320 pixels, 2.2 inches (~182 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
10 MB (user available), 64 MB ROM, 32 MB RAM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps
Class 12


v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java


SMS, MMS, Email, IM
Vibration, MP3 ringtones
WAP 2.0/xHTML, HTML, Adobe Flash Lite
Stereo FM radio with RDS; FM transmitter, FM recording

Yes
2 MP, 1600x1200 pixels
QCIF
Bright red, dark silver, orange, violet, ocean blue
MIDP 2.1
- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- Dual SIM
- SNS applications
- MP4/WMV/H.263 player
- MP3/WAV/WMA/AAC+ player
- Organizer
- Voice memo
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1020mAh (BL-5C)
Up to 443 h
Up to 9 h 50 min

Image: http://conversations.nokia.com

LG X350

Specifications
LG X350
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
SizeDimensions
Weight
Display
111 x 61 x 13.5 mm
116 gram
TFT, 65K colors
320 x 240 pixels, 2.3 inches (~174 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
1000 entries, Photocall
Yes
43 MB
microSD, up to 8GB, 2 GB included
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps
Class 12


v2.0 with A2DP

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java


SMS, MMS, Email, IM
Vibration, MP3 ringtones
WAP 2.0/xHTML
FM radio

Yes
2 MP, 1600x1200 pixels
QCIF
Black
MIDP 2.0
- Loudspeaker
- Dual SIM (dual stand-by)
- 3.5mm jack
- QWERTY keyboard
- Dual SIM (dual standby)
- ISDB-T Digital TV
- SNS applications
- MP3/eAAC+/WAV player
- MP4/H.264 player
- Organizer
- Voice memo
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1500 mAh
Up to 555 h
Up to 5 h 30 min

Image: http://unlockphonenetwork.com

LG Prada 3.0

Specifications
LG Prada 3.0
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
HSDPA 900 / 1900 / 2100
SizeDimensions
Weight
Display
127.5 x 69 x 8.5 mm
138 gram
IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
480 x 800 pixels, 4.3 inches (~217 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
8 GB storage, 1 GB RAM, 512 MB ROM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Yes
Yes
HSDPA, 21 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot
v3.0 with A2DP, EDR

microUSB (MHL) v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.3 (Gingerbread)
Dual-core 1 GHz Cortex-A9, PowerVR SGX540, TI OMAP 4430
SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Vibration, MP3, WAV ringtones
HTML5, Adobe Flash
Stereo FM radio
A-GPS support
Yes
8 MP, 3264x2448 pixels, autofocus, LED flash
1080p@30fps
Black
via Java MIDP emulator
- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- Touch-sensitive controls
- Multitouch
- Geo-tagging
- Accelerometer, proximity, compass sensors
- TDMB TV tuner (Korean version only)
- Active noise cancellation with dedicated mic
- TV-out (via MHL A/V link)
- SNS integration
- Google Search, Maps, Gmail
- YouTube, Google Talk
- DivX/MP4/H.264/H.263 player
- MP3/WAV/eAAC+ player
- Document viewer
- Organizer
- Voice memo/dial/commands
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1540 mAh
Up to 330 h (2G)/330 h (3G)
Up to 4 h 20 min (2G)/5 h (3G)

Image: http://www.digitaltrends.com

ZTE Light Tab 2 V9A

Specifications
ZTE Light Tab 2 V9A
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
HSDPA 900 / 2100
SizeDimensions
Weight
Display
202 x 122 x 12.6 mm
389 gram
LCD capacitive touchscreen
600 x 1024 pixels, 7.0 inches (~170 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot


4 GB ROM, 512 MB RAM
microSD, up to 32 GB
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Yes
Yes
HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g, Wi-Fi hotspot
v2.1 with A2DP, EDR

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.3 (Gingerbread)
1.4 GHz Scorpion; Qualcomm MSM8255 Snapdragon; Adreno 205
SMS, Email, Push Email, IM

HTML, Adobe Flash
FM radio
A-GPS support
Yes
3.2 MP, 2048x1536 pixels
Yes
Black
via Java MIDP emulator
- Loudspeaker
- Multitouch
- 3.5mm jack
- Geo-tagging
- Accelerometer, proximity, compass (sensors)
- SNS integration
- MP4/H.264/H.263 player
- MP3/WAV/eAAC+ player
- Google Search, Maps, Gmail
- YouTube, Google Talk, Picasa
- Document viewer
- Organizer
- Voice memo
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Non-removable Li-Ion 3400 mAh battery
Up to
Up to 7 h

Image: http://www.gsmarena.com/zte_light_tab_2_v9a-pictures-4467.php

Samsung Galaxy Y Pro Duos B5512

Specifications
Samsung Galaxy Y Pro Duos B5512
Network2G
3G
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
HSDPA 850 / 1900 / 2100
SizeDimensions
Weight
Display
110.8 x 63.5 x 11.9 mm
112.3 gram
TFT capacitive touchscreen, 256K colors
320 x 240 pixels, 2.6 inches (~154 ppi pixel density)
MemoryPhonebook
Call records
Internal
Card slot
Yes, Photocall
Yes
160 MB user available, 512 MB ROM, 384 MB RAM
microSD, up to 32GB, 2 GB included
DataGPRS
EDGE
3G
WLAN
Bluetooth
Infrared port
USB
Yes
Yes
HSDPA, 7.2 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi hotspot
v3.0 with A2DP

microUSB v2.0
FeaturesOS
CPU
Messaging
Ringtones
Browser
Radio
GPS
Games
Camera
Video
Colors
Java
Android OS, v2.3 (Gingerbread)
832 MHz
SMS(threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM, RSS
Vibration, MP3 ringtones
HTML, Adobe Flash
Stereo FM radio with RDS
A-GPS support
Yes
3.15 MP, 2048x1536 pixels
QVGA@24fps
Black
via Java MIDP emulator
- Loudspeaker
- 3.5mm jack
- QWERTY keyboard
- Optical trackpad
- Samsung TouchWiz
- Geo-tagging
- Accelerometer, proximity, compass sensors
- Dual SIM
- SNS integration
- MP4/WMV/H.264 player
- MP3/WAV/eAAC+ player
- Organizer
- Image/video editor
- Document viewer
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, Google Talk
- Voice memo/dial
- Predictive text input
- Clock
- Calendar
- Alarm
Battery
Stand-by
Talk time
Standard battery, Li-Ion 1350 mAh
Up to 528 h
Up to 9 h

Image: http://www.gsmarena.com
Cara Pasang Tali Layangan agar Manteng di Udara
Topeng Monyet
Keraton Surosowan

Archive